ANAMBAS TERKINI
Anambas Catat 52 Pasien TBC di 2020, Waktu Penyembuhan 6 Bulan Berturut-turut
Jumlah penderita TBC ini cenderung menurun dibanding tahun lalu. Penderita TBC di Anambas ini, berpeluang besar sembuh selama rutin jalani perawatan.
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Jumlah pasien Tuberkulosis atau TBC di Kepulauan Anambas pada tahun 2020 sebanyak 52 orang.
Analis Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kepulauan Anambas, Nyuman Buchori mengatakan data tersebut merupakan pasien yang masuk ke Dinkes Anambas sejak Januari 2020.
Peningkatan jumlah penderita TBC/TB dari tahun ke tahun berbeda.
Dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah penderita TBC/TB cukup tinggi yakni 94 orang.
Adapun gambaran umum pada bulan Januari suspect ada 38 kasus dan positif 5 kasus.
Bulan Februari suspect ada 47 dan positif 11 kasus, bulan Maret suspect ada 42 kasus dan positif 4 kasus.
Bulan April suspect 18 kasus dan positif 3 kasus, dan bulan Mei suspect 17 dan positif 7.
"Untuk pasien TBC/TB ini kita juga melakukan pengecekan HIV dan AIDS kepada mereka," ujar Analis Penyakit Menular, Nyuman kepada TribunBatam.id, Kamis (3/12/2020).
Nyuman mengatakan, penderita TBC/TB pengobatan yang dilakukan selama enam bulan berturut-turut.
Menurutnya, penderita TBC berkemungkinan besar sembuh, jika rutin menjalani perawatan dan mengonsumsi obat yang diberikan.
"Insya Allah apabila mereka rutin minum obat selama enam bulan itu dan juga teratur biasanya cepat sembuh dan kebanyakan memang sembuh," ungkapnya.
HIV/AIDS di Anambas
Lima pasien Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau HIV/AIDS asal Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri masih rutin menjalani perawatan.
Mereka merupakan pasien yang tercatat sejak awal tahun 2020.
Selama tahun 2017, terdapat 44 pasien HIV/AIDS di Anambas.
Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Kanker Paru-paru yang Harus Diwaspadai, Bukan Cuma Asap Rokok Penyebabnya
Baca juga: Ternyata Begini Cara Membersihkan Paru-Paru dari Racun di Tengah Pandemi

"Sebetulnya ada 6 orang tahun ini. Hanya saja satu orang pindah berobat dan sisanya cuma lima," ujar Analis Penyakit Menular, Nyuman Buchori, Kamis (3/12/2020).
Pengidap HIV/AIDS di Anambas ini, setiap bulannya rutin berobat di klinik Sayang Keluarga.
Nyuman mengatakan bahwa biasanya kedatangan pasien pengidap HIV dan AIDS ini tidak hanya mengambil obat saja.
Mereka juga menyampaikan keluh kesah lewat curhat dengan tim medis yang menangani pasien HIV/ AIDS.
Hingga kini Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas terus berusaha mencukupi ketersediaan obat bagi pengidap HIV dan AIDS.
"Kalau pasien ambil obat, langsung hubungi timnya dan nanti diambil ke klinik," sebutnya.(TribunBatam.id/Rahma Tika)
Baca berita Tribun Batam lainnya di Google