PENANGANAN COVID

KPPS Pilkada Batam Reaktif Rapid Test Bertambah 610 Orang, KPU Batam: Bakal Rapid Test Kedua

Jumlah 610 KPPS Pilkada Batam yang reaktif itu, diakui KPU Batam setelah 16 ribu dari 19.575 petugas menjalani rapid test.

TribunBatam.id/Bereslumbantobing
RAPID TEST - Komisioner KPU Martius mengecek pelaksanaan rapid test PPS di Puskesmas Sei Langkai, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri. KPU Batam mencatat 610 KPPS Pilkada Batam reaktif setelah rapid test. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Jumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS Pilkada Batam yang reaktif bertambah.

Hingga Jumat (4/12/2020) petugas KPPS yang reaktif setelah menjalani rapid test mencapai 610 orang yang tersebar di setiap kelurahan.

Ketua KPU Kota Batam Herrigen Agusti mengatakan petugas KPPS yang ditemukan reaktif itu akan mengikuti rapid test kedua.

Jika petugas yang dinyatakan reaktif akan dilakukan rapid test ulang.

Jika hasilnya kembali reaktif, maka KPU Batam akan menyerahkan ke tim gugus tugas untuk dilakukan swab tes.

"Kami juga gak tahu ya. Hasil pemeriksaan terus bertambah. Data yang kami terima sudah sebanyak 610 orang yang ditemukan reaktif," ungkapnya saat dihubungi TribunBatam.id.

RAPID TEST - PPS di Batam sedang melakukan pemeriksaan rapid test Covid-19 beberapa waktu lalu. KPU Batam menyebut, 610 petugas KPPS Pilkada Batam reaktif setelah rapid test.
RAPID TEST - PPS di Batam sedang melakukan pemeriksaan rapid test Covid-19 beberapa waktu lalu. KPU Batam menyebut, 610 petugas KPPS Pilkada Batam reaktif setelah rapid test. (TRIBUNBATAM.ID/BERES Lumbantobing)

Jumlah itu, ditemukan setelah petugas memeriksa kesehatan terhadap 16 ribu orang KPPS dari total jumlah KPPS sebanyak 19.575 orang

"Belum semua KPPS diperiksa, masih ada sekitar 4 ribu orang lagi yang akan menjalani rapid tes.

Kami rencanakan hari ini pemeriksaan semuanya tuntas.

Dari hasil kordinasi kami kemarin dengan gugus tugas terutama dengan Dinas Kesehatan, jika dua kali reaktif kemudian akan dilakukan swab tes dalam artian sudah diambil alih oleh tim gugus tugas," ujarnya.

Herrigen menegaskan, sesuai aturan PKPU, bila ada petugas yang dinyatakan reaktif setelah dilakukan rapid tes kedua kali maka yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk bertugas atau tidak boleh bertugas.

Jika nantinya KPPS tidak memenuhi kuota yanh telah ditentutakan untuk setiap TPS, kata Herrigen pihaknya akan menggantinya.

"Waktu perekrutan kan masih ada calon KPPS. Nah, mereka yang tidak dapat lanjut menjadi petugas akan kita ganti," sebutnya.

Penyelenggara Pilkada Kepri di Tanjungpinang Positif Covid-19

Sebanyak 13 penyelenggara Pilkada Kepri di Tanjungpinang positif covid-19.

Mereka sebelumnya termasuk 131 orang yang reaktif setelah menjalani rapid test.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam menyebutkan, jika angka itu masih angka sementara yang dilaporkan kepadanya.

Baca juga: Petugas Pilkada Kepri Reaktif saat Rapid Test, Kadinkes Batam: Tak Perlu Periksa Lanjutan

Baca juga: KPU Batam Sebut 559 Petugas KPPS Reaktif Rapid Test Covid-19, Akan Jalani Tes Ulang

RAPID TEST - Panitia Pilkada Kepri di Tanjungpinang menjalani rapid test Covid-19 jelang pencoblosan suara. KPU Batam mencatat 610 KPPS Pilkada Batam reaktif setelah menjalani rapid test. Foto ilustrasi.
RAPID TEST - Panitia Pilkada Kepri di Tanjungpinang menjalani rapid test Covid-19 jelang pencoblosan suara. KPU Batam mencatat 610 KPPS Pilkada Batam reaktif setelah menjalani rapid test. Foto ilustrasi. (TRIBUNBATAM.ID)

Mereka diketahui positif Covid -19 setelah menjalani swab test atau tes usap.

"Sementara yang dilaporkan ke saya ada 13 orang. Hasil swab test yang lainnya masih kami tunggu juga," ungkapnya saat dikonfirmasi TribunBatam.id melalui pesan WhatsApp, Jumat (4/12/2020).

Sebanyak 131 petugas penyelenggara Pilkada Kepri di di Tanjungpinang reaktif usai mengikuti rapid test.

Ratusan petugas itu merupakan anggota KPPS, PPS, Linmas dan PPK yang sempat melakukan rapid test pada Jum'at (27/11) lalu.

Komisioner KPU Tanjungpinang, Muhammd Yusuf sebelumnya mengungkapkan, terdapat 4.136 petugas Pemilu yang wajib mengikuti rapid test beberapa waktu lalu.

Mereka yang reaktif ini, selanjutnya dibawa untuk mengikuti swab test di RS Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang.

Ia mengungkapkan, petugas yang hasilnya reaktif mayoritas dari domisili Kecamatan Tanjungpinang Barat.

"Mendominasi petugas dari Kecamatan itu. Kalau berdasarkan hasil swab nantinya hasilnya positif, tentu tidak dibolehkan bertugas. Kami cari yang lain saja," sebutnya.

Kadinkes Batam: Tetap Patuh pada Protokol Kesehatan

Ketua Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan saat ini penangganan Covid-19 masih berjalan. Mulai dari sosialisasi protokol kesehatan, pembagian masker, dan melakukan Tracing, Testing, Treatment (3T).

Namun, masih banyak masyarakat terinfeksi. Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Batam terus terjadi. Sehubungan turunnya tingkat kesadaran masyarakat menaati protokol kesehatan.

"Iya masih banyak, pandemi masih ada. Bukan kita saja tapi seluruh wilayah," ujar Didi, Jumat (4/12/2020).

Ia mengimbau masyarakat Kota Batam seharusnya tetap mematuhi protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun dan hindari kerumunan.

"Patuhi tetap imbauan pemerintah," tegasnya.

Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam pada Kamis (3/12/2020) penambahan kasus berjumlah 94 orang. Dengan total sebanyak 4.279 orang.

Sementara, pasien yang sembuh ada 57 orang, sehingga jumlahnya bertambah 3.416 orang. Sedangkan yang pasien yang meninggal 109 orang, dan pasien dalam perawatan ada 754 orang. Pasien ini dirawat disejumlah rumah sakit baik swasta maupun milik pemerintah, isolasi mandiri, Bapelkes.

"Masih banyak pasien yang dirawat di RSKI Covid-19 Galang. Ada juga dalam persiapan evakuasi," ujar Didi.

Akibatnya, peta terkini sembilan kecamatan maindland (Perkotaan) di zona merah. Sedangkan, dua kecamatan hiterland di zona kuning, dan zona man masih stagnan di Kecamatan Galang. Namun, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam klaster terbanyak masih karyawan swasta. Lalu Ibu Rumah Tangga (IRT), Wiraswasta, Pelajar dan lainnya.

"Data ini berdasarkan kecamatan karena pasien dirawat masih ada. Jumlah klaster karyawan swasta 2.401 orang," ujar Didi.

Sementara itu, Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam Syamsul Bahrum mengatakan Batam masih berada di zona merah. Bahkan, dalam seminggu ini tidak ada pengurangan kasus pasien positif Covid-19 malah semakin naik.

"Kita sudah pada tahap prima. Ini upaya maksimum untuk mencegah Covid-19. Tapi, masih saja temuan kasus terus terjadi," katanya.

Syamsul menambahkan upaya maksimum terdiri dari level atas sudah melakukan dari Tracing, Testing, Treatment (3T). Sementara itu level bawah sudah melakukan 4M, yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan.

“Semua itu sudah kita lakukan, tapi semua bisa terjadi. Karena, virus ini kasat mata tidak nampak, siapa saja terpapar," katanya.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing/Roma Uly Sianturi)

Baca juga berita Tribun Batam di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved