TRIBUN WIKI
Mengenal Noken, Tas Tradisional Papua yang Muncul di Google Doodle, Ini Filosofinya
Inilah Noken, tas tradisional khas Papua yang tampil di halaman utama mesin pencarian Google doodle.
Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id - Inilah Noken, tas tradisional khas Papua yang tampil di halaman utama mesin pencarian Google doodle.
Ada yang lain dari halaman mesin pencarian Google hari ini, Jumat (4/12/2020).
Ilustrasi Google doodle hari ini tampak menampilkan dua orang membawa sebuah tas yang dikaitkan di atas kepala.
Tampak dua puncak gunung berwarna hijau menjadi latar belakang dari gambar itu.
Selain itu, ada pula rumah adat Hanoi dengan bentuk atap setengah lingkaran yang sangat tradisional.
Ilustrasi itu mengangkat Noken sebagai objek utama.
Pernahkah Anda mendengarnya?
Noken adalah tas tradisional khas Papua yang digunakan dengan cara mengaitkannya di atas kepala.
Biasanya, Noken itu digunakan untuk membawa hasil pertanian dan kayu bakar.
Cara penggunaannya itulah yang menjadikan Noken sangat unik dan berbeda.
Mengapa bisa begitu, ya?
Rupanya, Noken dan segala keunikannya itu menyimpan filosofi tersendiri.
Baca juga: Google Doodle Hari Ini Tampilkan Noken Papua, Warisan Kebudayaan yang Terdaftar di UNESCO
Filosofi noken
Mengutip laman Itjen Kemendikbud, bagi orang Papua, noken bukan lah sekadar tas untuk membantu mereka membawa barang.
Lebih dari itu, banyak nilai-nilai yang diajarkan dari generasi ke generasi melalui noken.
Noken mengajarkan tentang nilai berbagi, demokrasi, dan kebenaran.
Selain itu, Noken tak ubahnya dianggap sebagai rahim ibu.
Darinya, ada kehidupan dan eksistensi untuk terus hidup dan lestari.
Tak berhenti di situ, noken juga menyimpan makna menjaga kelestarian dan keseimbangan alam.
Hal ini bisa dilihat dari bahan dan proses pembuatan yang dilakukan, semua bersahabat dengan lingkungan.
Awalnya noken banyak diremehkan oleh orang-orang, karena mereka tidak mengetahui makna penting noken bagi masyarakat Papua.
Lantas, bagaimana proses pembuatan tas unik ini?
Baca juga: Muncul di Google Doodle 25 November, Siapa Sosok Tino Sidin?
Cara membuat noken
Noken dibuat dari serat-serat kayu, daun, akar beringin, atau batang anggrek dengan cara dianyam atau dirajut.
Perempuan yang sudah bisa merajut noken, maka oleh masyarakat Papua dianggap sudah mencapai titik kedewasaan.
Serat kayu yang digunakan untuk membuat noken harus dipisah-pisahkan agar berbentuk seperti benang.
Tidak sembarangan kayu bisa digunakan, harus digunakan kayu yang memiliki batang lembut, agar proses pemisahan itu mudah dilakukan.
Awalnya, kulit kayu diambl dari batang, kemudian dipisahkan antara kulit dan seratnya.
Setelah terpisah, serat kayu ditumbuk dan diremas-remas.
Hasil tumbukan dan remasan itu kemudian dijemur kering dan dijadikan berbentuk seperti helaian benang, tipis-tipis.
Jika sudah siap, maka proses rajut bisa dimulai.
Untuk menyelesaikan sebuah noken dibutuhkan waktu yang beragam, mulai dari hitungan hari hingga bulan, tergantung dari ukuran dan tingkat kerumitannya.
Sebenarnya, ada juga bahan benang yang digunakan untuk membuat sebuah noken.
Namun, ini biasanya hanya untuk variasi dan mempercantik warna noken.
Untuk kekuatan, bahan serat kayu tetap jauh lebih baik.
Di Papua, ada lebih dari 250 suku dan masing-masing suku memiliki gaya tersendiri dalam merajut noken.
Baca juga: Siapa Benny Wenda, yang Disebut Mahfud MD Berilusi Dirikan Negara Papua Barat, Ini Rekam Jejaknya
Warisan budaya dunia UNESCO
Di tahun 2011, Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar ketika itu) menyebut noken sebagai 1 dari mata budaya Indonesia yang mendesak untuk segera didaftarkan ke UNESCO demi kepentingan konservasi.
Segala persyaratan yang diperlukan untuk proses penetapan tersebut rampung mereka siapkan.
Di tahun berikutnya, tepatnya 4 Desember 2012 noken telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia dan tergolong sebagai kategori "in Need of Urger Safeguarding" atau "warisan budaya yang membutuhkan perlindungan mendesak".
Penetapan ini dilakukan di Paris, Perancis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Noken Papua Jadi Google Doodle Hari Ini, Berikut Filosofi dan Cara Membuatnya".
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google