PENANGANAN COVID
Petugas Pilkada Kepri Reaktif saat Rapid Test, Kadinkes Batam: Tak Perlu Periksa Lanjutan
Kadinkes Batam menyebutkan, petugas Pilkada Kepri reaktif saat rapid test tak perlu lagi diperiksa merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ketua Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Batam, Didi Kusmarjadi menegaskan, petugas penyelenggara Pilkada Kepri yang berstatus reaktif tidak perlu lagi diperiksa.
Hal ini merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) tentang panduan pencengahan pengendalian Covid-19.
Seperti diketahui sebanyak 559 orang dari 12.517 orang kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan petugas ketertiban Pilkada 2020 di Batam dinyatakan reaktif usai menjalan rapid tes digelar baru-baru ini.
"Sesuai ketentuan KMK tidak perlu lagi diperiksa. Jika memang dilakukan, melihat ketersediaan logistik," ujar Didi, Jumat (4/12/2020).
Sementara Ketua Bawaslu Kota Batam Syailendra Reza mengaku ada sekitar 100 lebih pengawas pemilu yang juga dinyatakan reaktif.
Namun demikian, pihaknya sudah menyiapkan petugas pengganti.

Ia memastikan tidak ada satu pun petugas pengawas yang positif Covid-19 saat melaksanakan tugasnya saat Pilkada, 9 Desember nanti.
"Ia ada pengawas yang reaktif. Tapi kami sudah ada pegantinya. Karena tetap harus melakukan antisipasi saat pandemi Covid-19," ucap Reza.
Penjabat Sementara atau Pjs Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum sebelumnya meminta petugas KPPS yang berstatus reaktif dilakukan tes ulang dengan alat yang berbeda.
Namun, jika hasilnya berada di garis dua merah yang bersangkutan langsung dilakukan swab.
"Misalnya kalau hasil tes belum keluar mereka di karantina dulu dan dicari gantinya. Walaupun, waktunya tinggal beberapa hari lagi.
Tinggal 6 hari lagi, bisalah KPU menyosialisasikan secara cepat kepada teman-teman yang reaktif," ujar Syamsul, Jumat (4/12/2020).
Menurutnya, baik KPU maupun Bawaslu sudah ada petugas pelapis atau cadangan untuk mengantisipasi.
Jika ada petugas penyelenggara pemilu, sakit, meninggal atau terpapar Covid-19. Karena, pihaknya tidak ingin ada temuan kasus baru maupun klaster terjadi usai Pilkada.
"Pastilah mereka punya petugas pelapis. Apabila ada just in case (untuk berjaga-jaga). Misalnya ini harus ada diselesaikan dengan cepat.
Saya kira tugas-tugasnya secara teknis, sampai Sabtu (5/12) malam bisa disosialisasikan dengan cepat," sebutnya.
KPU dan Bawaslu kata Syamsul, punya pengalaman untuk menyampaikan informasi tahapan-tahapan apa yang dilakukan dan kerjakan.
Baca juga: KPU Batam Sebut 559 Petugas KPPS Reaktif Rapid Test Covid-19, Akan Jalani Tes Ulang
Baca juga: JALANI Rapid Test Covid-19, Ada 510 Petugas KPPS di Batam Hasilnya Reaktif

Mulai dari pagi hingga sore baik di tingkat TPS.
Mulai dari petugas penerima buku, pencatatan nomor, perhitungan dan lainya.
"Baik KPU dan Bawaslu tentunya sudah mengantisipasi semua di masa pandemi saat ini. Untuk mewujudkan Pilkada sehat nantinya," kata Syamsul.
Ia menambahkan sebagai solusi, tindakan sosialisasi merupakan tindakan tepat untuk memastikan petugas penyelenggara pemilu ini sehat.
Tanpa ada gejala Covid-19. Bahkan, ia optimis Pilkada Sehat 2020 berjalan aman, lancar dan tidak ditunda.
"Ini solusinya, tetap dilakukan sosialisasi intensitas mungkin yang biasanya 3 hari siang bisa dilakukan malam hari.
Kami optimis Pilkada tidak akan ditunda. Karena, kita sudah memenuhi segala kebutuhan yang diharapkan," jelasnya.
946 Petugas Pilkada Kepri Reaktif Usai Rapid Test
Ratusan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS dan Petugas Ketertiban se-Kepri reaktif saat menjalani rapid test yang digelar KPU Kepri, Selasa (1/12) lalu.
Berdasarkan data KPU Kepri, jumlah petugas yang sudah dirapid test sebanyak 21.007 orang se-Kepri.
Dari keseluruhan jumlah itu, terdapat sebanyak 946 petugas penyelenggara Pilkada Kepri reaktif Covid-19.
Rinciannya, Bintan sebanyak 119 reaktif dari 2.970 orang, Tanjungpinang sebanyak 131 reaktif dari 4.136 orang.
Kemudian Karimun sebanyak 71 orang reaktif dari 145 orang.
Selanjutnya, Kabupaten Lingga sebanyak 14 reaktif, Natuna sebanyak 46 reaktif dari 1.090 orang.
Anambas sebanyak 6 reaktif dari 219 orang dan Batam sebanyak 559 reaktif dari 12.517 orang.
"Terkait hasilnya sudah di sampaikan ke setiap penyelenggara yang ada di setiap daerah," ungkap Divisi Hukum KPU Kepri,Widiyono Agung, Kamis (3/12/2020).
Dalam Rapat Konsolidasi yang diadakan Pemprov Kepri, serta koordinasi dengan sejumlah daerah, yakni Pemkab Lingga, Pemkab Karimun dan Pemkab Natuna dan daerah lainya, agar KPPS dan Petugas Ketertiban yang telah dinyatakan reaktif langsung ditindaklanjuti Gugus Tugas untuk dilakukan swab test.
Widiyono menambahkan, untuk petugas KPPS dan petugas ketertiban yang hasilnya negatif langsung bisa bekerja untuk menghadiri Bimtek sebagai KPPS dan bagaimana penggunaan Sirekap (untuk Ketua dan 1 anggota).
"Kami harapkan dua hari ini ada hasil. Supaya segera tahu hasilnya negatif atau positif.
Kalau hasilnya positif, harus mundur lalu diganti,” ucapnya.
(TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi/Alfandi Simamora)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google