BATAM TERKINI

Batam Logistic Ecosystem Mulai Diterapkan, Sudah Ada 19 Transaksi Lewat Website Bea Cukai

PT Persero Batam selaku pengusaha TPS (Tempat Penimbunan Sementara) di Pelabuhan Batu Ampar telah menyiapkan TPS Online.

TRIBUNBATAM.id/REBEKHA ASHARI DIANA PUTRI
Kasubbag Duknis Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam, Hery Rusdaman. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Batam Logistic Ecosystem (BLE) sebagai bagian dari National Logistic Ecosystem (NLE) telah diimplementasikan dan penyempurnaan terus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di lapangan.

“Progres dari BLE, pertama dari sisi infrastruktur, BP Batam selaku pengelola dari Pelabuhan Batu Ampar telah menyiapkan Autogate System, dan softwarenya telah dilakukan UAT dengan menggandeng PBM (Perusahaan Bongkat Muat)," ujar Kepala Subbagian Dukungan Teknis (Kasubbag Duknis) Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam, Hery Rusdaman.

UAT atau User Acceptance Test adalah suatu proses pengujian yang dilakukan oleh pengguna dengan hasil output sebuah dokumen hasil uji yang dapat dijadikan bukti bahwa software sudah diterima dan sudah
memenuhi kebutuhan yang diminta.

Selain Autogate System, Hery juga menjelaskan bahwa PT Persero Batam selaku pengusaha TPS (Tempat Penimbunan Sementara) di Pelabuhan Batu Ampar telah menyiapkan TPS Online.

"Untuk hardware, lelang perangkat beserta sistem Autogate sudah ada pemenang lelangnya, sedang tahap konfigurasi integrasi dengan sistem TPS,” tambah Hery.

Baca juga: BREAKING NEWS - Puluhan Rumah di Jodoh Batam Terbakar 

Hery menjelaskan terkait implementasi STS-FSU (Ship to Ship-Floating Storage Unit) dapat diakses melalui website resmi Bea Cukai Batam.

Sampai saat ini telah terdapat transaksi riil sebanyak 19 kali.

Selain kepabeanan, layanan STS-FSU juga berhubungan dengan entitas kementerian terkait seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub), PKKA (Pemberitahuan Keagenan Kapal Asing) dan Inaportnet merupakan
layanan milik Kemenhub yang berhubungan dengan layanan STS-FSU.

”Lalu Omni Channel, kolaborasi layanan STS-FSU dan PKKA (Pemberitahuan Keagenan Kapal Asing) sudah dapat diakses melalui Inaportnet,” lanjut Hery.

Sementara, proses pengembangan lanjutan STS-FSU di Portal NLE saat ini sudah mencapai 80%.

BLE dan NLE merupakan satu platform rantai pasok barang yang mengakomodasi mulai dari hulu hingga hilir, dan mempertemukan entitas pemerintah dan entitas bisnis, atau skema G to G, G to B, dan B to B.

“Saat ini untuk entitas trucking, terdapat empat perusahaan dan lima perseorangan yang telah join dengan total armada sebanyak 42 truck, dan telah terjadi transaksi riil sebanyak 6 transaksi,” tambah Hery.

Selain sembilan entitas tersebut, Hery menyampaikan saat ini juga terdapat proses join sebanyak 3 entitas trucking.

“Terkait trucking dan warehouse, PT Persero Batam telah melakukan joint development dengan NLE,” pungkas Hery. (TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved