HARI IBU 2020
Mengapa 22 Desember Diperingati Sebagai Hari Ibu? Ini Sejarah dan Asal Usulnya
Peringatan Hari Ibu pada 22 Desember baru ditetapkan pada Kongres Perempuan III pada 10 tahun kemudian, yakni 1938.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember.
Peringatan Hari Ibu menjadi momen peran para perempuan baik di pada jaman penjajahan maupun dalam keluarga.
Tahun ini, Hari Ibu 2020 jatuh pada hari Selasa 22 Desember 2020.
Bagaimana sejarah Hari Ibu 22 Desember?
Setiap tahunnya, Indonesia merayakan Hari Ibu 22 Desember.
Namun tak semua orang paham tentang sejarah Hari Ibu di Indonesia.
Bahkan sebelum negara Indonesia merdeka, sejarah Hari Ibu telah dimulai.
Tercetusnya peringatan Hari ibu di Indonesia tak jauh dari peran serta para perempuan.

Dikutip dari laman Grid.ID, alasan tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari ibu berhubungan dengan perempuan Indonesia.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu kembali ke masa sebelum kemerdekaan, tepatnya pada tahun 1928.
Seperti yang sebelumnya telah diberitakan oleh Tribun Timur, Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama.
Kongres Perempuan Indonesia yang pertama ini jatuh pada tanggal 22-25 Desember 1928.
Kongres ini pertama kali dilaksanakan di Yogyakarta.
Tepatnya bertempat di Dalem Jayadipuran, yang kini bertransformasi menjadi Kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional.
Gedung ini terletak di Jalan Brigjen Katamso, Kota Yogyakarta.
Kongres Perempuan Indonesia yang pertama ini dihadiri oleh sekitar 30 organisasi wanita.
Mereka berasal dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.
Baca juga: Kumpulan Puisi Menyentuh untuk Ibu saat Peringatan Hari Ibu 22 Desember 2020
Baca juga: Kisah Aya, Ibunya Meninggal Karena Virus Corona di Hari Ibu; Aku Ingin Memelukmu Ibu, Tapi Tak Bisa
Dari sini kemudian terlahir Kongres Wanita Indonesia atau yang disebut dengan Kowani.
Di Indonesia, organisasi wanita sudah memulai eksistensinya sejak 1912.
Pergerakan mereka terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan wanita Indonesia di abad 19.
Sebut saja Kartini, Christina Martha Tiahahu, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, dan Nyai Ahmad Dahlan.
Kongres ini diadakan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.
Agenda utama kegiatan ini adalah untuk mempersatukan perempuan di Nusantara.
Selain itu, mereka juga ingin menjunjung eksistensi perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, hingga pernikahan usia dini bagi perempuan dan lain sebagainya.
Mengikuti jejak Kongres Perempuan Indonesia I, Kongres Perempuan II kemudian digelar pada Juli 1935.
Dalam kongres ini kemudian dibentuk Badan Pemberantasan Buta Huruf (BPBH) dan menentang perlakuan tidak wajar atas buruh wanita perusahaan batik di Lasem, Rembang.
Meskipun sudah dilaksanakan pada 1928, namun peringatan Hari Ibu belum langsung ditetapkan oleh pemerintah.
Peringatan Hari Ibu pada 22 Desember baru ditetapkan pada Kongres Perempuan III pada 10 tahun kemudian, yakni 1938.
Namun perayaan ini belum bersifat resmi.
Baru pada 1953 melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Presiden Soekarno resmi menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu, hingga saat ini.
Baca juga: Sindiran Ustadz Yusuf Mansur Soal Anak Hanya Posting Ibunda di Hari Ibu
Baca juga: 50 Ucapan Hari Ibu Bahasa Indonesia dan Inggris, Bagikan di WA, IG & Facebook: Happy Mothers Day!
Seperti yang telah disebutkan di awal, hanya Indonesia yang memperingati Hari Ibu pada 22 Desember.
Menurut data di Wikipedia, negara-negara lain seperti Australia, Kanada, Jerman, bahkan Malaysia merayakan Hari Ibu di minggu kedua bulan Mei.
Lalu, ada juga peringatan Hari Perempuan Internasional alias International Women's Day pada 8 Maret.
Peringatan Hari Ibu di Berbagai Negara
Berbeda dengan negara-negara lain, Polandia memperingati Hari Ibu setiap tanggal 26 Mei.
Awalnya, peringatan Hari Ibu di Polandia yang disebut sebagai “Dzien Matki” dimulai pada 1900-an dan semakin populer saat masa Perang Dunia II hingga kini.
Di India, Hari Ibu diperingati pada minggu kedua bulan Mei.
Awalnya, kebiasaan ini dimulai pada tahun 1908 dan berasal dari Amerika ketika seorang perempuan bernama Anna Jarvis mengadakan peringatan untuk kematian Ibunya pada 1905 di sebuah gereja di Virginia Barat.
Dikutip dari India Express, ketika itu ia berinisiasi untuk mengampanyekan peringatan Hari Ibu sebagai sebuah Hari lIbur nasional. Akan tetapi, upaya itu sempat ditolak hingga akhirnya diberlakukan sejak 1941.
Malawi memperingati Hari Ibu pada tanggal 15 Oktober.
Tanggal ini dipilih karena pada Hari yang sama juga diperingati sebagai International Day of Rural Women, sebagaimana disebutkan dalam Public Holidays Africa.
Qatar dan negara-negara Arab lainnya memperingati Hari Ibu pada tanggal 21 Maret.
Di negara-negara Arab, Hari Ibu dipercaya diperkenalkan oleh bangsa Mesir.
Mereka adalah seorang jurnalis asal Mesir bernama Mustafa dan seorang saudaranya bernama Ali Amin.
Keduanya menuliskan sebuah kolom yang memilih satu Hari sebagai waktu untuk menghargai sosok Ibu.
Ide tersebut kemudian menjadi begitu popular dan pembaca mulai menyarankan Hari-Hari yang dinilai sesuai untuk mengadakan peringatan serupa. Akhirnya 21 Maret dipilih sebagai Hari Ibu di negeri Arab, karena menjadi awal dari musim semi.
Pertama kali dirayakan pada 1956 saat pemerintahan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser.
Thailand peringati Hari Ibu pada tanggal 12 Agustus.
Tanggal ini dipilih berdasarkan perayaan ulang tahun Ratu Sirkit yang juga dijadikan Hari lIbur nasional.
Walaupun memang satu Hari benar-benar tidak cukup untuk membayar jasanya dan menghormati para Ibu, Hari itu mendorong orang untuk mengekspresikan rasa cinta di momen yang lebih spesial.
Ide perayaan
Di masa pandemi ini, mungkin kita tak bisa seperti sebelumnya bebas mengunjungi rumah orangtua untuk membuat Ibu kita merasa istimewa.
Namun, kita bisa memanfaatkan teknologi untuk merayakan Hari Ibu.
Mulai dari meneleponnya atau melakukan video call untuk menanyakan kabar, hingga membelikannya kado yang dipesan secara online.
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google
(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Hari Ibu Sedunia 10 Mei 2020, Diawali Kisah Anna Jarvis di AS, Begini Sejarah dan Maknanya, https://bali.tribunnews.com/2020/05/10/hari-ibu-sedunia-10-mei-2020-diawali-kisah-anna-jarvis-di-as-begini-sejarah-dan-maknanya?page=all