PILKADA KARIMUN
Masih Unggul, Perolehan Suara Iskandarsyah-Anwar untuk Pilkada Karimun Beda 153 dengan Petahana
Data sementara, Iskandarsyah-Anwar Abubakar masih unggul dengan total suara 54.028 di Pilkada Karimun. Sedangkan Aunur Rafiq-Anwar Hasyim 53.875 suara
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Kabar mengejutkan datang dari pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karimun, Iskandarsyah dan Anwar Abubakar.
Di hari pencoblosan, 9 Desember 2020 lalu, paslon ini terbilang sukses merebut hati masyarakat untuk Pilkada Karimun.
Hingga saat ini, Iskandarsyah-Anwar Abubakar masih bisa mengimbangi perolehan suara yang didapat paslon petahana, Aunur Rafiq dan Anwar Hasyim.
Bahkan dari data sementara, perolehan suara untuk Iskandarsyah-Anwar Abubakar, lebih unggul dibandingkan paslon Aunur Rafiq-Anwar Hasyim.
Dari data sementara itupula diketahui, koalisi gemuk tak selamanya unggul di Pilkada, khususnya di Pilkada Karimun.
Hingga saat ini, petahana Pilkada Karimun yang diusung 7 kursi dan 3 parpol pendukung masih berjuang melawan paslon Pilbup Karimun lainnya, Iskandarsyah dan Anwar Abubakar.
Dari sisi kekuatan, koalisi gemuk Aunur Rafiq dan Anwar Hasyim ini tidak bisa dianggap remeh.
Data mencatat, dari tujuh partai pengusung ini memiliki 24 kursi di DPRD Karimun.
Kursi terbanyak diperoleh Partai Golkar. Partai yang dipimpin oleh Aunur Rafiq sebagai ketuanya.

Rinciannya, Partai Golkar dengan 8 kursi, Partai Nasdem dengan 1 kursi, Demokrat, PKB, Hanura, Partai Gerindra serta PDIP masing-masing dengan 3 kursi.
Petahana Karimun ini diketahui juga mendapat dukungan dari Partai Berkarya, Perindo dan Partai Gelora di Pilkada Serentak Karimun.
Sementara Iskandarsyah selain dari PKS dengan perolehan 3 kursi di DPRD Karimun dan Anwar Abubakar dari PAN dengan perolehan 3 kursi di DPRD Karimun.
Mereka juga mendapat dukungan dari PPP yang periode ini tidak memiliki keterwakilan kursi di DPRD.
Update Real Count Pilkada Karimun dari laman resmi KPU mencatat, perolehan suara sementara paslon Pilkada Karimun Iskandarsyah dan Anwar Abubakar masih unggul dengan total suara 54.028 total suara atau 50,01 persentase suara.
Sementara Aunur Rafiq dan Anwar Hasyim sementara ini memperoleh 53.875 total suara atau 49,9 persentase suara.

Data ini merupakan progress 549 TPS dari keseluruhan 555 TPS di Karimun atau 98,92 persen.
Dari data hitung suara di laman resmi KPU, paslon Bersinar unggul di Kecamatan Moro, Karimun, Meral, Tebing.
Kemudian Kecamatan Meral Barat dan Kecamatan Ungar.
Sementara paslon ARAH sementara unggul di Kecamatan Kundur, Kecamatan Buru, Kundur Utara, Kundur Barat, Durai dan Kecamatan Belat.
Kepada TribunBatam.id pada akhir Agustus 2020, Iskandarsyah menyebut jika partai politik hanyalah tiket untuk maju sebagai pasangan calon.
Oleh karena itu Iskandarsyah mengaku tidak terlalu memikirkan banyaknya jumlah partai yang mengusung pasangan petahana Aunur Rafiq-Anwar Hasyim.
"Kekuatan itu ada di rakyat, maka kami tidak begitu khawatir dengan banyaknya partai-partai yang mendukung petahana. Partai itu hanya tiket," ujarnya.

Iskandarsyah menyampaikan menurut hasil lembaga survei internal, Akses School of Research, menyatakan bahwa 76 persen partisipasi pemilih tidak melihat partai.
Dengan begitu, Iskandar menilai sosok-sosok yang ada di PPP dan Partai Berkarya dapat menjadi kekuatan dalam memperoleh suara dari masyarakat.
KPU Karimun menjadwalkan rapat pleno penetapan perolehan suara Pilkada Karimun itu pada Rabu (16/12) di Hotel Aston Karimun.
Dari Hasil Pleno KPU itu akan terlihat siapa yang menjadi pemenang Pilkada Karimun.
Buat Pusing Petahana Karimun
Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Iskandarsyah juga mencuri perhatian dalam Pilkada Karimun 2020.
Sebab dalam pertarungannya di Pilkada Karimun, Iskandarsyah buat Petahana Aunur Rafiq ketar-ketir dalam perolehan suara.
Apalagi, Aunur Rafiq selama ini dikenal sebagai tokoh yang sangat lekat di hati masyarakat karimun.
Bagaimana tidak, Aunur Rafiq sudah 15 tahun menjabat di Karimun.
Selama dua Priode mendampingi Nurdin Basirun sebagai Wakil Bupati Karimun.
Kemudian Aunur Rafiq menjadi Bupati Karimun setelah ditinggal Nurdin Basirun ikut dalam Pertarungan Pilkada Kepri 2016 lalu.

Namun hal itu tidak membuat Iskandarsyah gentar.
Sepertinya, Iskandarsyah mempunyai cara sendiri membuat lawan ketar-ketir hingga sesak napas dalam perebutan perolehan suara.
Sejauh ini, suara mereka saling kejar dalam penghitungan.
Siapapun yang akan menang dalam Pilkada Karimun 2020 nanti, tentunya Iskandarsyah sudah membuat sejarah hebat di Kabupaten Karimun.
Setidaknya mampu membuat Aunur Rafiq yang sangat terkenal di Karimun menjadi waswas.
Walau hanya seorang anak Kampung namun untuk pendidikan jangan ragukan pria satu ini.
Ia merupakan lulusa Hoge School Rotterdam, Belanda.
Siapa Iskandarsyah?
Inilah profil dan biodata lengkap Iskandarsyah, calon Bupati Karimun yang menantang Aunur Rafiq di Pilkada Karimun 2020.
Pilkada Karimun 2020 dimeriahkan oleh 2 calon, yakni Aunur Rafiq dan Iskandarsyah.
Nama Iskandarsyah mungkin tak sepopuler Aunur Rafiq yang telah 5 tahun memimpin Kabupaten Karimun.
Namun, hal ini tak menjadi soal bagi Iskandarsyah.
Pria 48 tahun ini memiliki tekad kuat untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi tanah kelahirannya, Karimun.
Pada satu kesempatan, Iskandarsyah yang akrab disapa Bang Is ini pernah berujar bahwa motivasinya maju dalam Pilkada Karimun 2020 adalah permintaan dari masyarakat.

Hal ini membuatnya mantap mencalonkan diri sebagai Bupati Karimun dan secara otomatis harus mengundurkan diri dari kursi DPRD Kepulauan Riau.
Ya, selama ini Iskandarsyah aktif sebagai anggota DPRD Kepri.
Tak main-main dirinya telah duduk di kursi DPRD hingga 3 periode.
Namun, dirinya tak bisa menyelesaikan periode terakhir ini lantaran harus maju di Pilkada Karimun 2020.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Iskandarsyah dan bagaimana sepak terjangnya?
Profil Iskandarsyah
H. Ing Iskandarsyah lahir di Moro, 19 Juli 1972 dari pasangan H Abdul Manaf dan Hj Fatimah.
Ayahnya berasal dari Kundur, sedang ibunya asli Moro.
Iskandarsyah menghabiskan masa kecilnya di di tanah kelahirannya, Moro, Karimun.
Dia mengenyam pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 1 Moro.
Tamat SD, dia lantas melanjutkan ke SMP Negeri 1 Moro.
Iskandarsyah yang kala itu masih remaja kemudian memutuskan untuk melanjutkan ke SMA Negeri 1 Tanjungpinang.
Tak kuliah di dalam negeri, Iskandarsyah memilih untuk melanjutkan studi di Hoge School Rotterdam, Belanda.
Di negeri kincir angin itu, dia semakin berkembang.

Sosok yang doyan ngopi ini aktif di berbagai kegiatan organisasi dan sosial.
Dia pernah menjadi Ketua Organisasi Keluarga Islam Delft-Belanda, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Belanda, dan Pengurus dan Khatib Masjid Al-Hikmah Den Haag.
Dia bahkan dengan mantap mendirikan Indonesische Stichting Nederland.
Sebuah lembaga kemanusiaan yang terdaftar resmi di Kamar Dagang Belanda sejak 2004.
Lembaga ini aktif membantu masyarakat yang terkena bencana, baik di dalam maupun di luar Indonesia.
Berbagai aktivitas itulah yang membuat jiwa sosialnya kian tinggi.
Sebagai jebolan sekolah di luar negeri, Iskandarsyah pernah memiliki karier yang cukup mentereng,.
Dirinya pernah bekerja sebagai Manager & Business Analyst Cinquer Technology.
Sepulangnya dari Belanda, Iskandarsyah mendirikan Komunitas Kepri Mengajar.
Sesuai namanya, komunitas ini memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak putus sekolah dan kurang mampu.

Di Indonesia pun dia aktif dalam berbagai organisasi seperti Ketua Umum Gerakan Permasyarakatan Minat Baca Kepri dan Pembina Komunitas Bakti Bangsa.
Kedua komunitas itu berorientasi pada pendidikan mengajar.
Iskandarsyah mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi wanita pujaannya, Hj Siti Rojiah.
Pasangan ini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Zhilal Robbani Iskandar.
Awalnya tak berniat terjun ke politik
Sebagai orang yang memiliki minat tinggi dalam bidang sosial dan pendidikan, awalnya Iskandarsyah justru tak berniat terjun ke politik.
Dirinya bergabung sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengimplementasikan ilmunya pada masyarakat.
Namun, siapa sangka jika sosok yang kerap tampil dengan jenggot tipis khasnya ini justru mampu melejit hingga menjadi legislator handal selama belasan tahun.

Berbaur dengan tokoh hebat seperti almarhum HM Sani, mantan Gubernur Kepri, membuat dirinya lebih bisa mengembangkan semangat dan pola pikir.
Iskandarsyah banyak menyerap ilmu dan semangat dari sosok Sang 'Untung Sabut' itu.
Baginya, HM Sani tak hanya seorang pemimpin, namun juga orangtua sekaligus guru yang hebat.
Berbagai pelajaran hidup banyak diambil Iskandarsyah dari HM Sani.
Dari HM Sani, dia belajar bahwa hidup harus bermanfaat untuk sesama dan pengabdian itu tak mengenal batas usia.
Dia pun menjadi lebih terbuka dan menganggap politik sebagai jembatan untuk mengabdi kepada rakyat.
Di mata masyarakat, Iskandarsyah memiliki pembawaan yang sederhana dan membumi.
Dia juga dikenal sebagai sosok yang pluralis dan memahami adanya perbedaan.(TRIBUNBATAM.id/Yeni Hartati/Widi Wahyuning Tyas)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google