Chang'e 5, Wahana Antariksa China Kembali ke Bumi Bawa Material Bulan, Ini Rencana China Selanjutnya
Chang'e-5, wahana antariksa milik China membawa material yang diambil dari Bulan sudah kembali ke Bumi, mendarat di Mongolia, Kamis (17/12/2020)
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
AS berencana mengembalikan astronot ke permukaan pada pertengahan dekade ini. Sederet pesawat robotik akan mendarat di depan penjelajah manusia tersebut untuk melakukan pemantauan.
Beberapa dari wahana ini akan berasal dari badan antariksa negara; beberapa lainnya akan dikirim oleh perusahaan komersial - termasuk dari Inggris.
Tony Azzarelli, direktur dan salah satu pendiri badan industri antariksa Inggris, Access Space Alliance, mengatakan saat-saat menarik menanti di depan, dan menyoroti upaya perusahaan start-up Spacebit yang akan mendaratkan penjelajah di permukaan bulan tahun depan.
"Ini akan menjadi pertama kalinya robot berkaki berjalan di dunia langit lain. Tentu saja, semua misi bulan ini hanyalah awal dari kembalinya manusia ke Bulan dalam waktu yang tidak terlalu lama," katanya kepada BBC News.
Siap berbagi
China siap membagikan data dan sampel dari bulan yang diperoleh melalui wahana angkasa Chang'e 5 berdasarkan konvensi internasional.
Materi yang dikumpulkan selama misi Chang'e 5, dinamai Dewi Bulan dalam mitos Tiongkok.
Misi itu untuk menguji kemampuan China memperoleh sampel dari jarak jauh di luar angkasa, menjelang misi yang lebih kompleks di tata surya.
"Sesuai konvensi kerja sama internasional dan pakta kerja sama multilateral dan bilateral, kami akan mengeluarkan aturan tentang pengelolaan sampel dan data bulan," kata Wu Yanhua, wakil kepala CNSA.
"Kami akan berbagi dengan negara-negara terkait dan ilmuwan di luar negeri."
"Beberapa di antaranya mungkin diberikan sebagai hadiah nasional sesuai dengan praktik internasional."
Ketika ditanya apakah China akan berbagi sampel dengan AS, yang membatasi badan antariksa NASA bekerja sama langsung dengan China, Wu mengatakan pembatasan AS sangat disayangkan.
"Pemerintah China bersedia berbagi sampel bulan dengan institusi dan ilmuwan yang berpikiran sama dari berbagai negara," kata Wu.
"Untuk bisa bekerja sama atau tidak tergantung pada kebijakan AS," kata Wu.
China bersedia bekerja sama dengan lembaga dan ilmuwan AS atas dasar manfaat yang sama dan kerja sama yang saling menguntungkan, katanya.