INFO KEUANGAN
Rekomendasi Saham Unggulan Hari Ini, IHSG Masih Berpotensi Terkoreksi
Indeks Harga Gabungan Saham alias IHSG hari ini (18/12) diperkirakan masih akan terkoreksi. Saham apa saja yang direkomendasikan hari ini?
TRIBUNBATAM.id - Indeks Harga Gabungan Saham alias IHSG hari ini (18/12) diperkirakan masih akan terkoreksi. Lantas apa saham unggulan yang direkomendasikan hari ini?
IHSG turun 0,08% atau 5,02 poin ke level 6.113,38 pada Kamis (17/12).
Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas menjelaskan, pergerakan IHSG hari ini berdasarkan pola candlestick bearish thrusting terbentuk pada IHSG secara teknikal dengan membawa sinyal koreksi jangka pendek.
Pergerakan IHSG saat ini terlihat berpotensi pulled back upper bollinger bands dan kembali uji support rata-rata pergerakan 5 harinya sebagai konfirmasi arah pergerakan selanjutnya.
Menurut Lanjar, indikator stochastic, RSI dan MACD terlihat jenuh pada area overbought dan overvalue.
"Sehingga kami memperkirakan secara teknikal IHSG berpotensi terkoreksi diakhir pekan dengan support resistance 6.038-6.160," kata dia.
Rekomendasi saham yang menjadi pilihan Reliance dapat dicermati secara teknikal diantaranya; ICBP, INDF, PWON, SGRO, TBIG, TOWR, WIKA, BBRI, UNVR.
Baca juga: Bunga Deposito Pekan Ini, Bank Bukopin dan Bank Mayora Bersaing, Mandiri Turun
IHSG turun 5,02 poin ke level 6.113,38. Sektor saham yang menjadi motor penggerak diantaranya saham sektor infrastruktur yang melemah 1,42% dan industri dasar turun 1,10%.
Tapi saham-saham sektor properti yang naik 3,36% tidak mampu menahan IHSG ke zona positif.
Saham ISAT turun 6,86% dari penguatan optimis di perdagangan sebelumnya menjadi faktor utama.
Investor terlihat melakukan aksi profit taking akan kabar prospek saham ISAT yang kembali dilirik pemerintah.
Mayoritas saham properti dan konstruksi naik mengiringi rencana kenaikan belanja modal (capex) dan target marketing sales tahun depan.
Secara outlook tahun 2021 pada masa era suku bunga di bawah 4% akan menjadi peluang positif pada bisnis properti.
Bank Indonesia menahan tingkat suku bunga di level 3,75% dengan pandangan yang cukup optimis untuk tahun 2021.
Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 308,80 miliar dengan saham-saham ASII, BBRI dan BBCA yang menjadi top net buy value.