SELAMAT dari Insiden Berdarah Tol Cikampek, Laskar FPI Ini Jadi Saksi Kunci Kasus Penembakan
Mata Najwa membuka rekaman suara diduga laskar FPI yang tidak diketahui sosoknya seakan minta ampun agar tak disiksa karena kesakitan
"Kita putar-putar daerah Karawang menuju pintu Tol Karawang Barat.
Dari situ sempat gontok-gontokan juga, pada akhirnya ketemu di suatu tempat yang gelap."
"3 mobil itu menutup saya dan mau mepet ke pinggir trotar.
Di depan ada mobil korban Chevrolet, mobil almarhum, tim sweeper juga yang dua mobil itu.
Saya lewati mobil korban, ambil zig zag ke kiri," jelasnya.
Baca juga: Jokowi Minta Aparat Tak Mundur Sedikit Pun, Wajib Ikut Aturan Hukum, FPI: Drama Komedi Tak Lucu!
Meski demikian, anggota FPI ini menyatakan, terdapat truk tingkat tiga pengangkut mobil baru di depan mobil korban.
"Kita masuk tol, dari tol kita sempat menanyakan keadaan almarhum.
Nih tim yang Chevrolet itu korban, ternyata ada suara kegaduhan di situ sehingga kita berhenti pelan," akunya.
Namun merasa curiga dan tak bisa mutar balik di tol, ketika itu suasana menjadi hening dan telepon tak ada yang mengangkat.
"Semua yang ada di situ kita coba telepon tetap gak bisa sambil kita berjalan menuju Rest Area KM 57," paparnya.

Soal tuduhkan kepemilikan senjata tajam dan senjata api, anggota FPI itu menyatakan tegas tak ada di pihaknya.
"Untuk baku tembak di tol itu enggak ada, itu senjata bukan punya kita dan itu fitnah.
Provokasi itu bukan dari kami," akunya.
"Tolong Pak, Sakit"
Detik-detik suara percakapan terakhir anggota laskar FPI yang tewas tertembak polisi terungkap.