Ada Virus Baru, Inggris Tutup Semua Toko dan Larang Pertemuan
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengumumkan pelarangan pertemuan saat Natal, dan toko-toko yang tidak terlalu penting harus ditutup.
TRIBUNBATAM.id, LONDON - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengumumkan pelarangan pertemuan saat Natal, dan toko-toko yang tidak terlalu penting harus ditutup.
Kebijakan ini diambil setelah ia memberlakukan pembatasan tingkat tiga di sejumlah wilayah tersebut.
Kebijakan dilakukan untuk mengekang infeksi varian virus corona baru yang lebih cepat menular.
Inggris memberlakukan empat level pembatasan untuk mengatasi penularan Covid-19. Saat ini, kawasan London dan Inggris selatan berada di level 3.
Pembatasan level tiga membatasi pertemuan, restoran dan bar hanya boleh melayani pesanan yang dibawa pulang, sementara toko masih diperbolehkan dibuka.
Sementara pembatasan level 4 baru mewajibkan toko-toko yang tidak esensial, penata rambut, dan tempat rekreasi dalam ruangan ditutup.
Johnson juga menyatakan rencana pelonggaran pertemuan yang sebelumnya akan dilaksanakan selama lima hari (23-27 Desember) saat Natal dibatalkan untuk area tingkat 4.
Perkumpulan keluarga tidak diperbolehkan kecuali dalam kondisi yang sangat terbatas dan tidak dilakukan di tempat umum.
Selain itu, di seluruh Inggris, warga hanya diizinkan untuk melakukan pertemuan Natal selama satu hari.
"Dengan sangat berat hati, saya harus memberi tahu Anda bahwa kita tidak dapat melanjutkan Natal seperti yang direncanakan," kata Johnson.
Baca juga: Profil Singkat Deb Haaland, Wanita Suku Asli Amerika yang Ditunjuk Biden jadi Mendagri AS
Baca juga: Ini Alasan Taiwan Perpanjang Larangan Masuk bagi Pekerja Migran Indonesia
Dia berkata, bahwa dia menyimpulkan "tidak ada alternatif yang terbuka untuk saya" dan orang-orang harus mengorbankan Natal ini agar memiliki kesempatan yang lebih baik untuk melindungi kehidupan orang yang dicintai.
"Saya tahu seberapa besar emosi orang-orang yang diinvestasikan di sepanjang tahun ini, dan betapa pentingnya bagi kakek nenek untuk melihat cucu mereka," kata Johnson. "Tetapi, ketika virus mengubah metode serangannya, kita harus mengubah metode pertahanan kita."
Sebelumnya, Kepala petugas medis Inggris mengatakan, mutasi virus baru yang diidentifikasi di Inggris selatan menular lebih cepat. Hal ini terungkap berdasarkan data pemodelan awal.
Virus memang kerap bermutasi dan para ahli telah menemukan ribuan jenis mutasi virus corona penyebab Covid-19.
Tetapi, banyak dari mutasi ini belum memberi efek yang menyebabkan tingkat keparahan Covid-19 jadi lebih buruk.