BATAM TERKINI

Rencana Singapura Buka Pintu Bagi WNA Awal 2021, Dua Pelabuhan di Kepri Jadi Pintu Masuk

Pemerintah Singapura sebelumnya bersama Indonesia sepkaat untuk membuka jalur perbatasan sejak Oktober 2020, dengan istilah Reciprocal Green Lane.

ist
Singapura berencana membuka pintu masuk bagi WNA pada awal 2021. Dua pelabuhan di Kepri disiapkan jadi pintu masuk. Tampak gedung pencakar langit Singapura dari Batam. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Singapura berencana membuka pintu untuk warga negara asing ke Negaranya pada awal Februari 2021.

Kepala Dinas Pariwisata atau Kadispar Kepri Buralimar mengungkapkan, dua pelabuhan akan dibuka untuk merealisasikan rencana itu.

Seperti diketahui sejak akhir Oktober 2020 lalu Pemerintah Singapura dan Indonesia menyepakati membuka jalur perbatasan.

Pembukaan jalur perbatasan itu diistilahkan dengan reciprocal green lane (jalur hijau timbal balik atau RGL).

Mereka yang akan melintas batas kedua negara, baik jalur udara dan laut, masih terbatas untuk keperluan bisnis dan Pejabat resmi penting antar kedua negara.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bintan Buralimar mengatakan bahwa jika tidak ada halangan awal Februari 2021 sebelum Hari Raya Imlek, pintu Singapura untuk rute tujuan Kawasan Wisata Lagoi sudah bisa kembali dibuka.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bintan Buralimar mengatakan bahwa jika tidak ada halangan awal Februari 2021 sebelum Hari Raya Imlek, pintu Singapura untuk rute tujuan Kawasan Wisata Lagoi sudah bisa kembali dibuka. (ISTIMEWA)

Titik pertama lewat jalur laut, melalui Terminal Ferry (pelabuhan) Tanah Merah Singapura menuju Terminal Ferry Batam Center, maupun sebaliknya.

Pintu masuk kedua yaitu Soekarno-Hatta International Airport menuju Changi International Airport, maupun sebaliknya.

"Kami dapat kabar bahwa awal Februari sebelum perayaan Imlek, Singapura dibuka untuk pariwisata juga.

Hanya saja, lanjutnya, akan ada Pelabuhan khusus yang ditentukan. Jadi tak seluruh Pelabuhan bisa digunakan. Yakni di Nongsa Pura Ferry Terminal dan di Bintan adalah Lagoi. Karena mungkin Pelabuhannya ekslusif," ungkap Buralimar, Senin (21/12/2020).

Buralimar sebelumnya menyebutkan, berbagai upaya telah dilakukan baik oleh Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Pusat maupun pihak pengelola wisata itu sendiri.

Sejauh ini upaya birokrasi seperti menyurati secara tertulis terus dilakukan. Di samping itu, Kawasan Wisata Lagoi juga sejak jauh hari sudah mempersiapkan tatanan adaptasi kebiasaan baru dengan sangat baik.

Baca juga: Rame, Warga Singapura Penuh Sesak di Mall dan Orchad Road di Akhir Pekan, Di MRT Tak Ada Jaga Jarak

Baca juga: Awalnya Cuma Iseng, Pria Singapura Ini Tak Menyangka Kotak PS5 yang Didapat di Tong Sampah Laku S$30

PEDAGANG PAKAIAN DI PASAR JODOH - Pedagang pakaian di Pasar Jodoh, Batam, Rabu, (14/10/2020). Sejumlah warga berharap, kebijakan Indonesia dan Singapura membuka pintu masuk bagi WNA pada 26 Oktober 2020 berdampak pada perekonomian Batam.
PEDAGANG PAKAIAN DI PASAR JODOH - Pedagang pakaian di Pasar Jodoh, Batam, Rabu, (14/10/2020). Sejumlah warga berharap, kebijakan Indonesia dan Singapura membuka pintu masuk bagi WNA pada 26 Oktober 2020 berdampak pada perekonomian Batam. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

"Kami upayakan semaksimal mungkin. Pariwisata kita tidak mati, hanya vacum sebab kondisi.

Secepat mungkin akan kami dorong terus agar Singapura mau membuka diri.

Paling lambat menjelang Imlek awal Februari nanti. Kunjungi langsung dan lihat sendiri.

Lagoi sudah siap, lagoi sudah sangat siap. Prokes di sana luar biasa, bahkan seluruh karyawannya di swab setiap bulan hampir dua kali. Sertifikat CHSE juga sudah mereka dapat," kata Buralimar.

Sikap Kepri Soal Rapid Antigen

Pemprov Kepri pastikan tak akan menerapkan rapid antigen dan swab PCR bagi pengunjung yang hendak masuk ke Kepri.

Kepala Dinas Pariwisata atau Kadispar Provinsi Kepri Buralimar mengungkapkan, langkah ini diambil untuk memperbaiki tingkat kunjungan wisata dan perekonomian.

"Kita tak seperti wilayah lainnya. Tetap pada Rapid test saja. Pandemi Covid-19 memang melanda di Kepri, tapi kami tidak mau sektor ekonomi kita terpuruk gara-gara kita menerapkan Rapid Antigen dan Swab PCR,” ujar pria yang akrab disapa Bur ini, di Sahid Hotel Batam Centre saat menghadiri acara pengukuhan DPD Astindo Kepri, Senin (21/12/2020).

Ia mengungkapkan, apa yang ia sampaikan itu dipertegas dengan surat edaran Gubernur Kepri yang menyebutkan bahwa tidak ada menerapkan swab dan antigen untuk masuk ke Kepri.

Yang ditetapkan selama ini seperti hanya rapid tes antigen saja.

Kepri tak terapkan rapid tes antigen, Senin (21/12/2020). Kadispar Kepri Buralimar mengatakan, langkah itu bertujuan untuk mendongkrak pariwisata Kepri.
Kepri tak terapkan rapid tes antigen, Senin (21/12/2020). Kadispar Kepri Buralimar mengatakan, langkah itu bertujuan untuk mendongkrak pariwisata Kepri. (TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi)

Sementara itu, untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru, pihaknya tetap menghimbau masyarakat untuk menghindari kerumunan-kerumunan, menghindari perayaan-perayaan yang berlebihan seperti bakar kembang api dan lainnya.

"Kami takutkan banyak yang cancel kalau ada antigen.

Jadi untuk event-event tahun baru, kami tiadakan, kami berikan fokus untuk penanganan covid.

Sanksi tidak ada, surat edaran itu hanya berupa imbauan,” katanya.

Kebijakan itu, tentunya berlaku untuk hotel, resort, asosiasi dan pelaku pariwisata lainnya.

Keputusan Provinsi Kepri yang hanya menggunakan Rapid test saja untuk masuk ke Kepri ini, merajuk kepada kasus yang terjadi di Bali beberapa waktu lalu.

Dimana adanya pembatalan penerbangan, karena penerapan Rapid Antigen untuk masuk ke sana.

"Kami sudah berjanji, membuka Kepri itu untuk wisatawan Nusantara, domestik datang ke Kepri.

Kami ingin sektor pariwisata hidup lagi, kita menerapkan staycation dan wor cation itu agar orang datang ke Kepri dari Provinsi lain.

Makanya kita tidak menerapkan apa yang diterapkan daerah lain,” kata Buralimar.(TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved