Rencana Singapura Buka Pintu Masuk untuk Wisman 2021, Bagaimana Persiapan Kepri?
Buralimar bilang, pihaknya dapat kabar awal Februari 2021 sebelum perayaan Imlek, Singapura dibuka untuk pariwisata
Sebelumnya diberitakan Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum mengakui sampai saat ini belum ada tambahan Pelabuhan untuk mendukung program Travel Corridor Arrangement (TCA).
Namun sudah ada belasan orang yang mendaftar.
"Saya belum sempat kesana (Pelabuhan). Yang jelasnya labnya sudah datang dari Indofarma," ujar Syamsul, Selasa (17/11/2020).
Diakuinya belum ada perkembangan lagi terkait proses TCA. Masih 1 Pelabuhan digunakan dan 1 Bandara saja.
Seperti diketahui negara Asean akan membuka jalur TCA. Menanggapi hal tersebut, Syamsul tampak optimis antar negara bisa saling berikan keyakinan mewujudkan kerjasama ditengah pandemi Covid-19.
"Saya mengharapkan ada pertemuan ditingkat Asean," katanya.
Syamsul mengakui jika kerjasama ini berjalan kembali akan mempengaruhi investasi, image, dan lainnya. Terbukanya Singapura saja sudah memberikan signal positif.
Sikap Kepri Soal Rapid Antigen
Sementara itu, Pemprov Kepri pastikan tak akan menerapkan rapid antigen dan swab PCR bagi pengunjung yang hendak masuk ke Kepri.
Kepala Dinas Pariwisata atau Kadispar Provinsi Kepri Buralimar mengungkapkan, langkah ini diambil untuk memperbaiki tingkat kunjungan wisata dan perekonomian.
"Kita tak seperti wilayah lainnya. Tetap pada Rapid test saja. Pandemi Covid-19 memang melanda di Kepri, tapi kami tidak mau sektor ekonomi kita terpuruk gara-gara kita menerapkan Rapid Antigen dan Swab PCR,” ujar pria yang akrab disapa Bur ini, di Sahid Hotel Batam Centre saat menghadiri acara pengukuhan DPD Astindo Kepri, Senin (21/12/2020).
Ia mengungkapkan, apa yang ia sampaikan itu dipertegas dengan surat edaran Gubernur Kepri yang menyebutkan bahwa tidak ada menerapkan swab dan antigen untuk masuk ke Kepri.
Yang ditetapkan selama ini seperti hanya rapid tes antigen saja.

Sementara itu, untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru, pihaknya tetap menghimbau masyarakat untuk menghindari kerumunan-kerumunan, menghindari perayaan-perayaan yang berlebihan seperti bakar kembang api dan lainnya.
"Kami takutkan banyak yang cancel kalau ada antigen.