BATAM TERKINI
SMKN 1 Batam Siap Belajar Tatap Muka Awal 2021, Sistem Sif, Ini Harapan Orangtua
Kepala SMKN 1 Batam, Lea Lindrajaya bilang, teknis belajar nantinya akan diatur sesuai protokol kesehatan. Pembelajaran dilaksanakan per sif
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Batam, siap melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka awal 2021.
Hal tersebut disampaikan Kepala SMKN 1 Batam, Lea Lindrajaya, Rabu (23/12/2020).
Ia menjelaskan, sesuai rencana Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri, proses belajar mengajar secara tatap muka akan dilaksanakan awal 2021.
"Nanti teknisnya akan diatur sesuai protokol kesehatan. Pembelajaran dilaksanakan per sif," kata Lea.
Setiap jurusan akan mengikuti pembelajaran tatap muka secara bergilir. Setiap sif akan diikuti 50 persen siswa setiap kelas.
"Dengan demikan jaga jarak di dalam kelas bisa diterapkan," kata Lea.
Ia melanjutkan, untuk ruangan, SMKN 1 Batam memiliki rombel (rombongan belajar) yang cukup.
"Jadi kita siap melaksanakan proses belajar tatap muka di awal 2021," terangnya.
Harapan Orangtua
Warga Sagulung Batam berharap tahun 2021, pemerintah bisa memberlakukan belajar tatap muka di sekolah.
Orangtua siswa di Sagulung, mulai khawatir jika anak mereka tidak kunjung masuk sekolah. Pasalnya pada Juli 2021, anak mereka sudah naik kelas.
Selama ini orangtua merasa, belajar di rumah sangat tidak maksimal. Parahnya lagi, banyak anak didik tidak mengenal siapa wali kelasnya.
"Kalau bisa tahun 2021, anak didik sudah bisa masuk sekolah, walaupun dilakukan secara bergiliran," kata Evita, warga Kaveling Flamboyan, Selasa (22/12/2020).
Evita menilai, selama ini pembelajaran di rumah sangat tidak efektif.
"Ya yang belajar itu sebenarnya, kakaknya, orangtuanya," kata Evita.
Persoalan lain, dari sistem penilaian anak.
"Kita sedikit kecewa juga, karena guru tetap menulis ranking anak. Padahal belum tentu yang mengerjakan tugas tersebut anak itu sendiri," kata Evita.
Lasma, warga lainnya mengatakan, pembelajaran di rumah membuat anak-anak semakin bandel.
"Kalau kita bisa mengawasi anak saat belajar mungkin tidak jadi masalah. Tetapi bagaimana kalau kita juga sibuk kerja," kata Lasma.
Sementara jika belajar di sekolah, ia berharap ada pengawasan dari pihak sekolah, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Akan Dimulai 4 Januari 2020
Sementara itu, pembelajaran tatap muka di sekolah Batam akan dimulai 4 Januari 2021.
Namun, di awal-awal pemberlakuan kebijakan tersebut, akan dimulai dari sekolah-sekolah yang berada di kawasan hinterland.
Sesuai SK 4 Menteri relaksasi ketiga, pembelajaran tatap muka dimulai awal semester genap, tepatnya Senin 4 Januari 2021 mendatang.
"Masa transisinya 2 bulan,"ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan, Kamis (23/12/2020) di Dataran Engku Puteri.
Diakuinya ada beberapa ketentuan yang diatur dalam pembelajaran tatap muka ini.
Misalnya kegiatan olahraga tak diperbolehkan, kantin tak boleh dibuka, kemudian proses pembelajaran tanpa ada waktu istirahat.
Baca juga: Camat dan Polsek Sekupang Warning Tempat Wisata, Jika Langgar Protkes Langsung Ditutup
"Kalau seandainya 2 bulan berjalan lancar, maka sekolah tatap muka di hinterland akan terus berjalan sesuai kondisi di daerah masing-masing," tutur pria mantan Sekretaris Disdik ini
Sementara itu, lanjutnya, perihal teknis pembelajaran pihaknya akan menyerahkannya kepada sekolah masing-masing.
Lantaran tak ada waktu istirahat, pihaknya memberikan saran, proses belajar 4 sampai 5 jam saja dalam sehari.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid mengakui ada 100 sekolah yang akan dibuka di 5 kecamatan.
Di antaranya, Kecamatan Belakang Padang, Bulang, Galang, Pulang Ngenang di Kecamatan Nongsa, dan Pulau Seraya di Kecamatan Sekupang.
"Total keseluruhan mulai dari TK, SD, SMP dan sederajat ada sebanyak 100 sekolah," kata Jefridin.
Ia mengatakan secara aturan protokol kesehatan, tak disebutkan bahwasanya para peserta didik ataupun guru wajib swab test.
Pastinya pelaksanaan proses belajar mengajar wajib mengikuti protokol kesehatan.
"Jumlah siswa maksimal 18 orang. Tetap pakai masker, sebelum masuk wajib cek suhu. Setiap sekolah harus menyiapkan sarananya, dan cuci tangan. Sekolah wajib siapkan air, sabun dan handsanitizer," katanya.
Lantas mengapa di 5 wilayah itu saja?
Jefridin menyebutkan, wilayah tersebut merupakan wilayah zona hijau.
Tak banyak masyarakat yang terpapar virus Covid-19.
Jefridin menambahkan, sejauh ini jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 4.831.
Pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 450, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 4.257 dan yang meninggal 124 orang.
Sebelumnya diberitakan, menjelang pemberlakuan sekolah sistem tatap muka, Pemerintah Kota (Pemko) Batam mengumpulkan tenaga pendidik baik guru, kepala sekolah, dewan pendidikan hinterland di Dataran Engku Puteri, Kamis (23/12/2020) pagi.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.
Dalam pertemuan itu, Kepala Sekolah di Bulang tepatnya Pulau Seraya mengaku siap menerapkan sekolah tatap muka.
Pasalnya, di sekolah ini, dalam satu ruangan hanya ada 15 orang.
Selesai belajar, siswa akan langsung pulang tanpa adanya istirahat.
Baca juga: Kepala Perwakilan Bank Indonesia Ungkap Kondisi Ekonomi Kepri saat Ini
"Kami kewalahan Pak selama ini kalau belajar daring," katanya.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengaku pihaknya sengaja mengundang untuk meminta persiapan sekolah menyambut sekolah tatap muka di tengah pandemi.
"Surat pernyataan harus diminta kepada orangtua sebelum proses belajar mengajar dimulai," katanya.
Sebagai catatan, saat melakukan belajar mengajar tatap muka, sekolah di Hinterland ini harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ada beberapa SOP yang nantinya harus dipenuhi.
"Saya minta sekolah membuat gugus tugas masing-masing. Sifatnya untuk mengkomunikasikan kalau ada kasus. Dibentuk seminggu setelah ini, kemudian laporkan kepada Hendry Arulan," tegas Amsakar. (Tribunbatam.id/Ian Sitanggang/Roma Uly Sianturi)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google