Gus Yaqut, Orang Nomor 1 Banser Jadi Menag, Pernah Kritik Rizieq Shihab dan Gagal Jadi Bupati
Dikenal kerap mendukung sejumlah kebijakan pemerintahan Jokowi-Maruf, Yaqut Cholil Qoumas atau karib disapa Gus Yaqut diumumkan jabat Menteri Agama
Di tahun yang sama, ia terpilih menjadi Wakil Bupati Rembang periode tahun 2005-2010 mendampingi M Salim.

Pada Pilkada Kabupaten Rembang 2010, Yaqut pecah kongsi dengan M Salim dan memutuskan maju sebagai Bupati Rembang.
Saat itu, Gus Yaqut maju didampingi oleh kader PAN, Arif Budiman.
Namun pencalonannya gagal setelah kalah suara dengan calon bupati petahana M Salim-Abdul Hafidz yang diusung Partai Demokrat.
Gus Yaqut kembali duduk di parlemen pada tahun 2014.
Baca juga: Rival di Pilpres 2019, Sandiaga & Prabowo Kini Menteri Jokowi, Irma Chaniago Sindir Fadli Zon
Dia dilantik sebagai Anggota DPR RI Fraksi PKB, dalam pergantian antarwaktu menggantikan Hanif Dhakiri yang diangkat menjadi Menteri Tenaga Kerja di Kabinet Kerja Presiden RI Joko Widodo.
Kritik kerumunan Rizieq Shihab
Gus Yaqut termasuk sosok yang aktif mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Ia pun mengaku prihatin dengan munculnya klaster Covid-19 dari sejumlah acara kerumunan massa Rizieq Shihab.

"Kasus ini juga menunjukkan bahwa ada yang tidak peduli dengan keselamatan jemaahnya," ujar Gus Yaqut, panggilan akrabnya saat memberikan orasi pada Apel Kebangsaan Virtual Banser, di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Ahad (29/11/2020).
Gus Yaqut berharap agar kasus kerumunan massa yang berujung menjadi klaster Covid-19 tersebut adalah yang pertama sekaligus terakhir.
Jangan sampai ada unsur pembiaran yang justru kembali menciptakan kelompok penularan Covid-19.
Baca juga: Fakta-fakta Bianca Adinegoro, Istri Menteri Perdagangan M Lutfi, Sahabat Karib BCL dan Maia Estianty
Berkaca dari permasalahan ini, Gus Yaqut meminta pemerintah tak segan untuk bersikap tegas dan menolak tawar menawar kepentingan politik dan sebagainya.
"Tidak peduli yang melanggar itu habaib, wali Kota, atau tokoh Ansor Banser sekalipun, jika melanggar harus ditindak.
Harus ada ketegasan," tegasnya di hadapan seluruh kader Ansor dan Banser se-Indonesia serta empat cabang luar negeri yakni Malaysia, Mesir, Korea Selatan dan Taiwan dengan protokol kesehatan ketat, memakai masker, faceshield dan menjaga jarak.
Baca juga: 6 Wajah Baru Kabinet Indonesia Maju, Ini Urutan Menteri Pertama hingga Terakhir Diumumkan Jokowi