BATAM TERKINI

HANYA Dikasih Waktu Buka Lapak 3 Hari, Penjual Kembang Api di Batam Terpaksa Jualan 24 Jam 

Lapak penjaja kembang api di pinggir jalan dapat dihitung jari di berbagai wilayah Batam. Mereka hanya dikasih waktu 3 hari berjualan. Simak kisahnya

TRIBUNBATAM.id/HENING SEKAR UTAMI
Pak Buyung, penjual kembang api di kawasan Tiban Center, Sekupang, Batam, Kamis (31/12/2020). 

Jumlah tersebut menurutnya hanya cukup untuk menutupi modal usaha.

"Dari kemarin sampai sekarang cuma dapat Rp 200 ribu saja, itu cuma cukup buat mengisi genset," ujar Buyung

Pengusaha Bakal Patuhi Larangan Pesta Kembang Api

Sebelumnya, pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan kegiatan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru 2020 dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

Gubernur Kepri juga melarang penggunaan kembang api atau petasan saat malam pergantian tahun.

Surat tersebut berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 42 Tahun 2020 tentang Pedoman Penerapan Disiplin dan Penerapan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 di Provinsi Kepri.

Menanggapi itu Muhammad Mansyur, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batam mengatakan awal penerbitan surat tersebut pihaknya sempat memprotes.

"Kita sempat memprotes hal tersebut tetapi kita sadari itu demi kebaikan kita semua. Dan kita juga telah siap mendukung keputusan pemerintah dalam mencegah peredaran Covid19," ujarnya.

Mansyur mengatakan bahwa untuk hotel dan restoran di kota Batam pada malam pergantian tahun tidak akan menggelar kegiatan yang mengumpulkan banyak orang seperti kembang api live musik dan lainnya.

"Paling hotel dan restoran hanya menggelar kegiatan seperti gala dinner dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan dengan pembatasan orang serta hanya di bolehkan untuk tamu yang menginap," jelasnya pada Selasa (29/12/2020).

Baca juga: Predator Anak Kembali Beraksi di Sekupang Batam, Korbannya Anak TK, Pelaku Diduga Gangguan Jiwa 

Mansyur juga mengatakan pembatasan kegiatan perayaan tahun baru baru itu juga mengingatkan saat ini sedang maraknya varian baru di beberapa negara Asia Tenggara.

Meski begitu Mansyur mengatakan, di resort di beberapa daerah di Kepri terlihat mulai terisi dengan kunjungan wisatawan lokal.

"Seperti di Bintan dan beberapa resort di Batam sudah mulai terisi," ujarnya.

Untuk tanggal 31 Desember mendatang Mansyur mengatakan tingkat Pemesanan hotel sedikit menampakkan perubahan.

"Permintaan hotel dalam kota belum signifikan tetapi menunjukan perubahan dan harapan bisa meningkat sampai 31 Desember mendatang," ujarnya.

Ketua PHRI Kota Batam itu juga berharap di tahun 2021 mendatang Covid19 bisa melandai sehingga bisa mengembalikan kondisi ekonomi yang berdampak pada pariwisata.

Mansyur berharap di tahun 2021 industri manufaktur dan sipyard juga bisa membaik sehingga bisa membangkitkan Duni pariwisata.

"Karena dilihat dari data itu saling berkaitan," ujarnya. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami/Alamudin)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved