HUMAN INTEREST

KISAH Kamsina, Bertahan Hidup dari Jual Ikan Keliling, Kini Rumah & Sampan Hancur Dihantam Tongkang

Kamsina, merupakan satu di antara korban yang merasakan trauma melihat alat melaut milik suaminya hancur dihantam tongkang.

Penulis: ronnye lodo laleng |
TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng
Kamsina, merupakan satu di antara korban yang merasakan trauma melihat alat melaut milik suaminya hancur dihantam tongkang. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Awal 2021 menjadi petaka bagi warga Rt 03, RW 02 Kelurahan Tanjung Uma, Batam, Kepri.

Sebuah tongkang berukuran raksasa menabrak 3 rumah warga di pesisir laut Tanjung Uma.

Tak hanya rumah, tongkang itu juga menghancurkan sampan serta alat-alat melaut para nelayan di Tanjunguma.

Kejadian ini membuat warga yang menjadi korban masih merasakan trauma yang mendalam.

Terlebih bagi yang kehilangan alat-alat untuk melaut, satu-satunya harapan untuk menafkahi keluarganya.

Kamsina, merupakan satu di antara korban yang merasakan trauma melihat alat melaut milik suaminya hancur dihantam tongkang.

Ibu 4 anak tersebut merupakan ibu rumah tangga yang kesehariannya bekerja sebagai penjual ikan keliling.

Ia setiap hari menghabiskan waktu 3 hingga 4 jam berjalan kaki untuk menjajaki hasil  tangkapan suaminya sehabis dari melaut.

Baca juga: Kisah Pak Buyung Hidup di Batam, Sempat Kerja di Hotel, Kini Jadi Penjual Kembang Api Musiman

Walaupun  penghasilan pas-pasan ia mengaku tetap akan berjualan karena tidak punya pilihan lain lagi untuk bisa mendapatkan uang masuk.

Umur Kamsina saat ini sudah  54 tahun.

Meski tak muda lagi, ia tetap berjualan ikan untuk membiayai satu anaknya yang saat ini masih duduk di bangku sekolah di salah satu SMK di Kota Batam.

Kamsina mulai berjualan ikan setelah sang suami pulang jaring dari laut dengan waktu yang tidak menentu.

Tidak selamanya setiap hari Ia bisa berjualan ikan, karena menjadi nelayan itu tergantung rezeki di laut.

"Namanya melaut kadang ada, kadang tidak ada, tergantung cuaca," katanya saat ditemui Tribun Batam.Sabtu, (02/01/2020).

Ia mengaku melakukan pekerjaan ini sejak lama, mengingat mayoritas penduduk di pesisir laut tersebut adalah nelayan.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved