Warga Tanjungpinang Dikagetkan Penemuan Mayat di Gubuk saat Cuaca Tak Bersahabat
Kapolsek Tanjungpinang Timur, AKP Firuddin membenarkan penemuan mayat tersebut. Mayat berjenis kelamin laki-laki
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Hujan yang mengguyur wilayah Tanjungpinang membuat semua pihak berjibaku membantu warga yang kebanjiran hingga kena longsor.
Di luar itu, warga Tanjungpinang juga dikagetkan penemuan sesosok mayat di sebuah gubuk yang terletak di pinggir Jalan Sei Carang, Tanjungpinang.
Kapolsek Tanjungpinang Timur, AKP Firuddin membenarkan penemuan mayat tersebut.
"Ya benar, kita dapat informasi, dan sudah dilakukan evakuasi," ujarnya, Sabtu (2/1/2021).
Disampaikannya, kondisi jenazah dengan jenis kelamin laki-laki itu dalam posisi tergeletak di dalam gubuk.
AKP Firudin menyampaikan, untuk identitas jenazah saat ini belum diketahui secara persis.
"Masih dalam proses, untuk sementara kita sampaikan mayat tersebut laki-laki," ujarnya.
Cuaca Ekstrim di Tanjungpinang
Diberitakan, Kepala Basarnas Tanjungpinang, Mu'min Maulana mengingatkan masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrim yang terjadi.
Memasuki awal tahun 2021 memang curah hujan disertai angin kencang dan gelombang di laut patut diantisipasi.
"Kami turunkan 6 tim di lapangan, dan ada 8 titik kami sebar di antaranya, Patung Gajah, Lembah Purnama, Hang Lekir, Rawasari, Merpati, Taman Seraya, Batu 8 Kota, KM 12," katanya, Sabtu (02/01/2020).
Dari kegiatan evakuasi yang dilakukan mulai pagi hingga sore hari ini, ada sebanyak 155 orang telah dievakuasi.
"Diantaranya ada satu bayi juga," tambahnya menyampaikan.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat dan nelayan untuk tetap berhati-hati. Saat ini masih angin utara.
"Nelayan juga diminta untuk menunda dulu aktivitas di laut, dan bagi warga untuk mengantisipasi banjir dan longsor agar lebih baik mengungsi saja," himbaunya.
Berikut lokasi banjir dan kegiatan evakuasi yang dilakukan Basarnas di Tanjungpinang.
1. Lembah purnama ( 7 org )
2. Perumahan sri andana ( 1 org )
3. Jl. Hanjoyo putro bt.8 ( 1 org )
4. Jl. Hang lekir perum elang semesta bt.9 ( Bayi 1 org + 15 korban yg dievakuasi )
5. Bangunsari KM 11 gg Perkutut
6. Green camp Jl Lembah merpati (lebih kurang 15 KK )
7. Taman seraya Bt 9 (15 orang kedalaman air 1- 2 M )
8. Lokasi sekitaran KPU Kota
9. Hangtuah Permai KM 12
Total korban yg dievakuasi lbih kurang 155 orang.
Gubernur Perintahkan Penutupan Wisata Pantai
Memasuki awal tahun 2021, hampir seluruh wilayah di Provinsi Kepri mengalami cuaca ekstrem serta banyak tergenang banjir.
Melihat kondisi saat ini, Gubernur Kepri, Isdianto mengingatkan agar masyarakat Kepri untuk dapat berhati-hati.
"Kita minta masyarakat agar berhati-hati dengan kondisi cuaca yang sangat ekstrim ini. Ada beberapa wilayah kita yang terkena musibah," ujar Isdianto, Sabtu, (2/1/2020).
Isdianto menambahkan, ia telah menerima langsung laporan dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepri Budiharto, saat ini banjir telah meluas di beberapa tempat.
"Seperti di Tanjung Uma, rumah masyarakat habis tersapu ombak ditambah lagi dihantam tongkang. Lalu, di Lingga rumah warga juga roboh disapu ombak. Sedangkan Tanjungpinang, ada beberapa wilayah yang hingga kini masih tergenang air," ungkap Isdianto.
Petugas BPBD dan Tagana telah disiapkan Isdianto sejak sore kemarin, untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah.
"Petugas kita sudah disiapkan sejak sore kemarin. Saya perintahkan petugas agar membantu dan mengevakuasi masyarakat ke tempat yang kondusif dan mendata kerusakan masyarakat," tegas Isdianto.
Isdianto menegaskan akan segera menutup sementara objek wisata pantai hingga kondisi membaik.
"Saya berencana akan segera menutup objek wisata pantai. Karena, kondisi cuaca ekstrim dan gelombang juga kuat tidak seperti biasanya. Saya tidak ingin ada masyarakat yang menjadi korban. Mungkin, kita tutup untuk sementara waktu hingga cuaca kembali membaik," sebut Isdianto.
Daftar Titik Banjir dan Tanah Longsor
Awal 2021 di wilayah Provinsi Kepri dibuka dengan hujan dan banjir rob (air laut pasang-red) di beberapa wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sejak Jumat (1/1/2021)
Di Tanjungpinang khususnya, guyuran hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai angin kencang dan petir berlangsung sejak tanggal 1 hingga 2 Januari 2021 telah lebih dari 15 jam terjadi.
Hal itu mengakibatkan di beberapa titik wilayah digenangi air setinggi lutut orang dewasa dan juga tanah longsor akibat hujan lebat.
Berikut titik lokasi banjir yang berhasil dihimpun Tribunbatam.id.
1. Jalan Sidorejo, belakang Polres KM 5
2. Jalan Km 8 depan pot ayam jago
3. Jalan Pemuda
4. Jalan Suka brenang
5. Jalan Kuantan
6. Jalan KM 12 arah Bandara Kijang
Baca juga: BATAM Hujan 2 Hari dan Masih Mendung Gelap, Begini Kondisi Penerbangan dari Bandara Hang Nadim
7. Jalan Simpang Anggrek Merah
8. Dompak depan CPD
9. KM 8 depan Wisma Pesona
10. Pasar Bincen depan pos Polisi
11. Km 13, Jembatan buaya
12. Km 14 Air Raja
13. Jl Siantan Sei jang
14. Jalan Yudowinangun
15. Depan Perumahan Galaxy, Jalan WR Supartman arah Tanjung Uban
Adapun titik tanah longsor yang terjadi sebagai berikut
1. Jalan Darusalam, Bukit Cermin
2. Perumahan Cendrawasih
3. Jalan Kamboja Gang Tanjung.
Gelombang di Anambas Capai 6 Meter
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III memprediksi ketinggian gelombang di perairan Anambas 4 hingga 6 meter, Sabtu (2/1/2021).
Kondisi wilayah Kepulauan Anambas diprediksi dari pagi hingga malam hari berpotensi hujan ringan dan berawan.
"Saat ini ketinggian gelombang di perairan Utara Anambas sangat tinggi yakni 4-6 meter disertai hujan ringan," ucap Kepala BMKG Kelas III Tarempa, Sirajul Munir, Sabtu (2/1/2021).
Sementara itu untuk di wilayah perairan Selatan Anambas ketinggian gelombang 2,5-4 meter.
Dengan kecepatan angin 50 kilometer per jam.
"Kita tidak bosan-bosan menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dengan kondisi cuaca saat ini, terhadap potensi terjadinya hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi khususnya di kepulauan Anambas," sebutnya.
Pihaknya juga sudah menghimbau para pengguna transportasi laut agar selalu waspada terhadap potensi gelombang tinggi.
Batam Diprediksi Hujan hingga Senin
Sudah hampir dua hari kota Batam dan sekitarnya diguyur hujan ringan hingga lebat dan mengakibatkan sejumlah wilayah tergenang air.
Kondisi seperti ini diperkirakan Forecaster Stamet Hang Nadim Batam akan terjadi satu hingga dua hari ke depannya.
Diperkirakan cuaca dengan intensitas hujan sedang seperti ini sampai Senin (4/1/2021)," ujar Forecaster Stasiun metrologi, Hang Nadim, Fauzan Latif.
Untuk pelayaran di wilayah Kepri gelombang air laut cukup tinggi untuk di perairan Bintan, Lingga Utara, Bangka, Natuna dan Anambas.
"Masyarakat yang akan melakukan aktivitas di laut agar berhati-hati," pesannya.
Forecaster Stasiun Meteorologi, Hang Nadim, juga meminta agar masyarakat tinggal di kawasan pesisir untuk waspada karena pasang tinggi maksimum akan terjadi pada siang ini pukul 12:00 WIB dan pada besok pukul 13:00 WIB.
"Pasang laut maksimum berpotensi hingga tiga meter. Masyarakat sebaiknya tetap waspada," katanya.
Sedangkan untuk penerbangan jarak pandang penerbangan rata rata 1 kilometer.
"Untuk penerbangan,dari Batam ke luar itu waspada, tetapi cenderung lebih aman Batam ke luar dari pada dari luar ke Batam," ujarnya.
Akses Jalan Menuju Bandara Terputus
Batam diguyur hujan selama dua hari telah menyebabkan genangan air dan banjir di sejumlah lokasi di Batam.
Bahkan, saat ini akses jalan menuju Bandara Hang Nadim Batam tak bisa dilewati akibat air di kolam resapan air di kawasan Perumahan Bida Garden, Batam Kota meluap dan menggenangi jalan menuju bandara.
Genangan air ini juga membuat para pengendara yang hendak melewati jalan itu terpaksa putar cari jalan alternatif jika tak ingin terjebak di dalamnya.
Rika, seorang warga yang tinggal di Perumahan Cluster Melati mengatakan, saat ini cukup banyak yang berbelok masuk komplek perumahan untuk mencari jalan alternatif.
"Jalannya tak bisa dilewati karena tergenang air, jadinya banyak mobil yang cari jalan alternatif masuk ke kompleks," katanya.
Baca juga: INILAH Penyebab Hujan Tak Berhenti 2 Hari di Batam Kepri, Buat Awan Hujan Bertambah
Untuk menghindari kendaraan terjebak banjir, sejumlah orang juga berinisiatif memberikan informasi ke sesama warga agar menghindari jalan tersebut sementara waktu.
Pesan itu disampaikan lewat WhatsApp dan dibagikan dari grup ke grup,
"Info, bagi bapak ibu yg dari arah nagoya ke bandara atau dari arah nongsa ke nagoya yang melewati depan kolam bida asri 2 untuk melewati jalan alternatif dalam. Karena air di depan kolam bida asri setinggi kurang lebih 1 meter. Terima kasih."
Warga Dianjurkan di Rumah Saja
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi seluruh wilayah Kepri akan turun hujan pada Sabtu (2/1/2021).
Di Batam, hujan turun sejak Jumat (1/1/2021) tanpa henti hingga Sabtu pagi.
Prediksi akan turunnya hujan hari ini disampaikan BMKG, melalui rilis peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Kepri pada Sabtu, 2 Januari 2021.
Batam diprediksi tetap turun hujan ringan disertai awan tebal mulai pagi hingga dini hari, dengan suhu 25-31 derajat celsius.

Sedangkan wilayah Bintan dan Tanjungpinang akan terjadi hujan dengan intensitas sedang dari pagi hingga dini hari.
Sementara Karimun, Tarempa, Ranai dan Lingga diperkirakan hujan ringan disertai awan tebal.
Baca juga: Batam Diguyur Hujan Nyaris 24 Jam Tanpa Henti, BMKG Minta Warga Waspada Angin Kencang dan Gelombang
Baca juga: Peringatan Dini BMKG, Cuaca Ekstrem Landa Kepri Besok, Batam, Bintan, Karimun Berpotensi Hujan
Sebelumnya, BMKG menginfokan sebanyak 26 wilayah berpotensi mengalami cuaca ekstrem dengan turun hujan lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Dari 26 wilayah termasuk Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Maluku.

Sementara itu, tiga wilayah lainnya yakni Bali, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat akan alami hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Tak hanya itu, BMKG juga meminta masyarakat waspada terkait gelombang tinggi dan air pasang yang berpotensi melanda Kepulauan Riau dan sejumlah wilayah lainnya, Sabtu (2/1/2021).
BMKG menjelaskan, daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terjadi memanjang dari Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Selat Makassar, Perairan Selatan Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tenggara, Laut Timor hingga Laut Arafuru.
Baca juga: Hujan Ringan Diprediksi Bakal Turun saat Natal, BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi
Baca juga: Wanita & Anaknya Jalan Kaki di Jalan Tol saat Hujan Lebat, Ternyata Dipaksa Suami Keluar dari Mobil
Melansir BMKG.go.id berikut adalah wilayah berpotensi hujan lebat dan hujan yang dapat disertai angin kencang petir/kilat untuk Sabtu (2/1/2021);
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Lampung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
Baca juga: Banjir Dimana-mana, Ini Doa Ketika Turun Hujan dalam Islam, Lengkap Lafadz dan Arti
- Bali
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Barat
Pohon tumbang air laut naik

Memasuki awal Tahun Baru 2021, hujan deras disertai angin kencang dan air laut naik terjadi di Kabupaten Lingga.
Salah satunya di Desa Duara, Kecamatan Lingga Utara. Akibat hujan deras, dilaporkan satu pohon tumbang di daerah itu.
Hal ini disampaikan Kepala Desa (Kades) Duara, Azhar.
Baca juga: SELAMA 3 Hari, 2 Anak di Batam Terseret Arus Setelah Hujan Lebat
Baca juga: INFO CUACA - Sediakan Payung dan Jas Hujan, Besok Kepri Diprediksi Turun Hujan
"Benar sekitar pukul 10.00 WIB tadi ada pohon tumbang," ujarnya, Jumat (1/1/2020).
Pohon tumbang itu sempat mengganggu lalu lintas di sebagian ruas jalan ke rumah warga.
Warga sekitar bergotong-royong membersihkan pohon tumbang dari jalan.
Baca juga: 5 Cara Membuat Kamar Tidur Lebih Hangat saat Musim Hujan, Jangan Dekat Jendela
"Syukurlah tidak ada korban jiwa.
Hanya sedikit bagian ranting dahan yang menimpa teras rumah warga.
Sehingga timbul kerusakan kecil di bagian teras rumah," terang Azhar.

Ia melanjutkan, pohon besar yang dekat dengan rumah warga tersebut tumbang akibat hujan deras ditambah lagi angin kencang.
"Saya selaku Pemerintah Desa Duara mengimbau kepada warga, terkhususnya warga Desa Duara, untuk lebih berhati-hati dan waspada terkait datangnya musim penghujan kali ini.
Apalagi di musim awal tahun, air laut naik semakin tinggi," imbau Azhar.
Diketahui, hujan deras disertai air pasang semakin tinggi tak hanya terjadi di Desa Duara saja.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Kehujanan, Agar Tubuh Tidak Gampang Sakit
Dari pantauan TRIBUNBATAM.id, di wilayah lain seperti Desa Sungai Buluh, Singkep Barat, hujan disertai air laut naik meredam sejumlah rumah warga, tepatnya di Kampung Suak Rasau.
Sebuah pohon mangga dilaporkan tumbang, sekira pukul 13.40 WIB.
"Kami kaget ada bunyi bising, rupanya pohon tumbang di depan rumah," kata Usup, warga Kampung Suak Rasau.
Syukurnya insiden pohon tumbang ini tidak memakan korban atau pun merusak warga.
Namun terlihat pohon mengenai kabel rumah warga, dan pipa air.
"Ini air laut naiknya paling tinggi.
Dulu tak pernah seperti ini naiknya," kata beberapa warga yang mengobrol.
Baca juga: Cuaca Ekstrem di Provinsi Kepri, Kapolres Tanjungpinang Beri 7 Tips Buat Warga Tanjungpinang
Namun begitu, tampak beberapa warga tidak mempersalahkan hal tersebut, karena air laut naik jadi fenomena musiman saat akhir tahun maupun masuk awal tahun.
Hingga saat ini beberapa warga Kampung Suak Rasau itu terlihat membicarakan fenomena itu.
Selain itu, juga tampak anak-anak berenang dan main hujan saat itu. Saat ini ketinggian air mencapai lutut orang dewasa, dan di sudut lainnya juga mencapai pinggang.
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra/Rahma Tika/Noven Simanjutak/Alamudin Hamapu/Endra Kaputra/Hening Sekar Utami)