HUMAN INTEREST

Kisah Eni Korban Banjir di Tanjungpinang, Berjibaku Tangani Banjir Seorang Diri Tanpa Suami

Warga Tanjungpinang Eni menyebut, kawasan rumahnya memang langganan banjir.Saat banjir terjadi, suaminya sedang tak berada di rumah

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Noven Simanjuntak
Suasana dan kondisi rumah Eni, korban banjir di Tanjungpinang. Warga Kampung Yudowinangun ini tengah membersihkan lantai dan membereskan perabotan rumah tangga setelah banjir, Minggu (3/1/2020). 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Kisah Eni korban banjir di Tanjungpinang, berjibaku tangani banjir seorang diri tanpa suami.

Musibah banjir yang terjadi di Tanjungpinang beberapa hari lalu, menyisakan pengalaman sedih maupun haru biru bagi para korban.

Mulai dari hilangnya barang perabotan rumah tangga, rusaknya beberapa bangunan rumah, terpaksa tinggal di posko pengungsian atau rumah saudara, hingga lelahnya membersihkan seisi rumah yang terdampak banjir.

Inilah kisah Eni, satu di antara korban banjir di Tanjungpinang.

Warga Kampung Yudowinangun, Jalan Sulaiman Abdullah, Kelurahan Tanjungpinang Barat itu punya cerita tersendiri.

Ia terpaksa harus bekerja seorang diri membersihkan rumah serta membereskan perabotan agar tidak tergenang banjir.

Sementara suaminya sedang tidak berada di rumah. Anak, belum ada.

Saat musibah banjir itu terjadi, ketinggian air telah mencapai pinggang orang dewasa.

"Jumat (1/1/2021) pagi itu memang air laut sudah naik. Ditambah hujan tak kunjung reda. Segera saya ambil broti buat andang-andang agar dapat menempatkan barang lebih tinggi dari volume air," kata Eni kepada Tribunbatam.id, Minggu (3/1/2021) lalu.

Bahkan untuk mengurangi volume genangan air, di tengah hujan disertai angin dan petir saat malam harinya, Eni terpaksa menggunakan mesin penyedot air milik neneknya seorang diri.

"Karena hujan semakin lebat, ditambah genangan air masih tinggi, sulit rasanya membereskan rumah di situasi itu. Akhirnya saya amankan barang-barang penting, buka saluran air dan segera mengungsi ke rumah kakak yang berada di depan lorong. Walaupun rumahnya juga terdampak banjir meski hanya semata kaki," ujarnya.

Eni bercerita, suaminya merupakan seorang guru di salah satu sekolah dasar negeri (SD) di Sei Kuning, Kabupaten Bintan dan tinggal di rumah dinas sekolah.

"Suami juga saat ini dalam kondisi pemulihan dari gejala strok ringan di bagian tangan dan kaki kanannya. Tapi meski begitu masih bisa ngajar dan jalan. Hanya saja tidak bisa bekerja dengan beban beratlah," ujarnya.

Mendapat kabar rumahnya di Tanjungpinang kebanjiran, suami Eni sempat balik ke rumah dan melihat kondisi istrinya itu.

"Karena khawatir sama saya, semalam sore datang naik travel ke sini, setelah itu pulang lagi," ujarnya.

Diketahui, Eni yang kini berusia 51 tahun ini, merupakan pendatang asal Yogyakarta. Ia sudah 20 tahun tinggal di Kampung Yudowinangun Tanjungpinang sambil membuka usaha jasa menjahit pakaian.

"Wilayah kami ini memang langganan banjir, makanya itu menjadi pengalaman juga buat saya," kata Eni.

Selain membereskan pakaian dan tempat tidur, hal utama yang dikerjakannya yakni mencabut dinamo mesin jahit dan mengamankan beberapa bahan jahitan lainnya.

Pasalnya hanya itulah satu-satunya alat usaha Eni untuk menambah penghasilan dan membantu suaminya.

Eni pernah punya pengalaman soal banjir sebelumnya. Saat ia tak berada di rumah, rumahnya kebanjiran.

Perabotan rumah dan alat mesin jahitnya rusak.

Gerak Cepat

Diberitakan, pascabanjir dan longsor di Tanjungpinang, Wali Kota Rahma gerak cepat, ini langkah penanganannya.

Pascamusibah banjir dan longsor yang melanda Tanjungpinang, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma meninjau beberapa lokasi terdampak banjir dan longsor.

Lokasi pertama yang dituju yaitu tanah longsor di Jalan Darussalam Kelurahan Bukit Cermin, Minggu (3/1/2021).

Rahma datang ke lokasi setelah meresmikan Surau Nurul Al Fath di Kampung Sidomukti.

Kedatangan Rahma telah dinanti oleh Lurah Bukit Cermin dan masyarakat yang telah memulai pekerjaannya secara gotong-royong di lokasi tanah longsor.

Baca juga: Banjir di Tanjungpinang Mulai Surut, Warga Masih di Pengungsian

Baca juga: Warga Tanjungpinang Mengungsi ke Masjid saat Banjir, Wali Kota Rahma Serahkan Bantuan

Melihat kondisi itu, Rahma mengacungi jempol dan mengapresiasi kerja sama masyarakat sekitar yang telah bahu-membahu bergotong-royong menangani tanah longsor akibat hujan deras selama 2 hari itu.

"Mantap warga Bukit Cermin. Salut saya dengan semangat gotong-royong untuk menangani longsor ini. Tetap harus berhati-hati ya," ucap Rahma sembari memberi semangat.

Selain itu, Rahma juga meninjau lokasi tanah longsor di Gang Timbul Jaya 1, tepatnya di belakang Gereja HKBP Kampung Baru. Di sana, Rahma juga memberikan semangat kepada para warga dan pekerja yang bergotong-royong.

"Tetap semangat, jangan lupa jaga kesehatan dan terus berdoa semoga musibah ini tidak terulang kembali," ucapnya.

Selanjutnya, Rahma melanjutkan peninjauannya ke wilayah Tanjungpinang Timur dengan membawa berbagai logistik seperti popok bayi, baju layak pakai, selimut, perlengkapan salat dan bahan makanan untuk warga yang diungsikan ke masjid atau posko terdekat.

Melihat kondisi yang memprihatinkan seperti ini, Rahma langsung berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan stakeholder terkait agar dapat langsung menurunkan petugas untuk segera bekerja membantu dan melakukan perbaikan.

“Dinas PUPR telah saya perintahkan langsung bersama pekerja dan harus segera langsung kerja, semua fasilitas dari pemerintah untuk masyarakat yang terdampak banjir dan longsor, semuanya harus bersifat segera jangan tunda-tunda karena masyarakat perlu kenyamanan dan keamanan,” ujarnya.

Menurut Rahma, musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di Tanjungpinang, murni karena kondisi alam dan faktor cuaca buruk.

"Ini murni kondisi alam. Jangan salah menyalahkan. Pemerintah Kota Tanjungpinang hadir untuk saling berbagi dan turut merasakan hal yang sama dengan masyarakat lainnya. Melalui musibah ini kita harus perbanyak introspeksi diri, berdoa dan beribadah," kata Rahma.

Terkait jalan yang rusak dan rumah yang tertimpa longsor, Pemko Tanjungpinang akan segera memperbaiki sesuai tingkat kerusakannya.

"Jalan yang rusak akibat longsor kita perbaiki, rumah yang tertimpa juga kita perbaiki sesuai dengan tingkat kerusakannya, sama-sama kita doakan agar semua berjalan lancar," ucapnya.

Terpantau oleh Rahma, selama musibah banyak relawan yang turut membantu meringankan beban masyarakatnya dengan mendirikan dapur umum, menyalurkan bantuan bahan makanan, melakukan donasi dan kegiatan sosial lainnya.

Rahma mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para relawan, donatur dan aktifis sosial yang telah membantu.

"Alhamdulillah, saya mengapresiasi dan berterima kasih yang setingi-tingginya kepada semua donatur, relawan dan para aktivis yang telah membantu dan berinisiatif meringankan beban masyarakat yang ditimpa musibah," ucapnya.

Rahma juga menyebutkan, pihaknya mendapat laporan ada beberapa dapur umum yang didirikan atas inisiatif dan swadaya masyarakat, RT, RW dan beberapa kelompok lainnya.

"Banyak sekali yang memberikan bantuan, sekali lagi saya ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT yang dapat membalasnya dengan ganjaran pahala yang berlipat ganda," tutupnya.

Ketua LAM Tanjungpinang Sedih

Diberitakan, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Tanjungpinang, Wan Rafiwar sedih.

Ia mengaku menangis ketika melihat langsung kondisi warga di posko pengungsian.

Ketika itu, Wan Rafiwar melihat kondisi warga di pengungsian dan warga yang sedang asyik memasak di Aula Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Tanjungpinang.

Ia menyampaikan, bencana ini datang dari Allah SWT, dan tidak ada kehendak siapapun yang ingin terjadi.

"Saya sangat sedih dan menangis melihat bencana yang melanda kota Tanjungpinang, ada yang longsor, rumahnya kerendam air.

Sama-sama kita berdoa agar tidak terulang lagi bencana ini," ucapnya, Minggu (3/1/2020).

Kondisi pengungsi korban banjir di aula kantor Dinsos Tanjungpinang, Minggu (3/1/2021).
Kondisi pengungsi korban banjir di aula kantor Dinsos Tanjungpinang, Minggu (3/1/2021). (TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Ia pun mengapresiasi gerakan Wali kota Tanjungpinang serta FKPD lainnya yang turun langsung melihat kondisi banjir yang terjadi kemarin.

Wan Rafiwar juga meminta kepada warga yang rumahnya terkena longsor agar lebih baik tinggal sementara di pengungsian, atau rumah saudara dan tetangga.

"Pemerintah sangat prihatin terhadap dampak bencana yang membuat banyak rumah warga terkena longsor dan banjir.

Pemerintah sudah maksimal membantu korban. Kita lihat cuaca juga masih ada potensi hujan kembali, bahaya kalau tinggal dirumah.

Kita tak mau ada hal-hal yang tidak diinginkan, lebih baik tinggal saja dulu di pengungsian," ujarnya.

Wali Kota Tanjungpinang Rahma 'Berkantor' di Jalan, Seharian Tinjau Korban Banjir & Tanah Longsor. Foto Wali kota Tanjungpinang, Rahma saat melihat motor yang rusak akibat longsor.
Wali Kota Tanjungpinang Rahma 'Berkantor' di Jalan, Seharian Tinjau Korban Banjir & Tanah Longsor. Foto Wali kota Tanjungpinang, Rahma saat melihat motor yang rusak akibat longsor. (TribunBatam.id/Istimewa)

Reaksi Wali Kota Tanjungpinang Dengar Tower Nyaris Tumbang

Hujan di Tanjungpinang tak hanya membuat rumah warga terendam.

Hujan lebat selama dua hari sejak Jumat (1/1) juga membuat kondisi Base Tranceiver Station atau yang lebih dikenal dengan sebutan tower di jalan Hang Lekir KM 10 nyaris tumbang.

Mendengar hal itu, Wali kota Tanjungpinang Rahma bergegas pergi ke sana.

Sekitar tower, terdapat 10 unit rumah. Penghuni rumah diakui Rahma sudah dipindahkan ke tempat aman.

Mengingat kondisinya sangat membahayakan dan tanah disekitar tower tersebut juga mengalami longsor.

Dengan segera, Pemko Tanjungpinang berkoordinasi kepada pemilik tower untuk kemudian menindaklanjuti keberadaan tower tersebut.

"Mengingat aspek keamanan warga sekitar, untuk itu saya harap pemilik tower dapat segera menindaklanjuti dan mencari solusi terbaik," ungkap Rahma seraya memerintahkan Plt. Kadis PUPR untuk berkoordinasi dengan pemilik tower, Sabtu (2/1).

Kondisi tower yang nyaris tumbang di Jalan Hang Lekir, KM 10, Sabtu (2/1).
Kondisi tower yang nyaris tumbang di Jalan Hang Lekir, KM 10, Sabtu (2/1). (TribunBatam.id/Istimewa)

Atas dasar kemanusiaan, Rahma mengajak dan mengetuk pintu hati seluruh warga masyarakat Kota Tanjungpinang agar dapat menyisihkan rezeki untuk membantu warga yang membutuhkan.

"Saya juga mengimbau dan mengajak kepada seluruh masyarakat agar saling membantu sesama dengan menyisihkan rezekinya untuk meringankan beban warga yang terdampak banjir," ujar Rahma.

Hujan yang mengguyur di awal tahun 2021 selama 2 hari tanpa henti membuat berbagai daerah dan wilayah di Kota Tanjungpinang mengalami banjir dan longsor.

Hal ini diakibatkan cuaca ekstrem dan air pasang laut dengan intensitas tinggi.

Menindaklanjuti hal tersebut, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, langsung gerak cepat meninjau lokasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.

Terlihat Rahma langsung menuju ke Kantor Kelurahan Tanjungpinang Barat dengan membawa logistik. Ia langsung turun ke pasar untuk membeli bahan-bahan dapur umum yang dibuka disana.

Rahma melihat langsung warga sekitar yang mengungsi dari rumahnya sejak malam dan dini hari di Aula Kantor Kelurahan tersebut.

Wali kota Tanjungpinang Rahma memberi bantuan bagi korban banjir, Sabtu (2/1).
Wali kota Tanjungpinang Rahma memberi bantuan bagi korban banjir, Sabtu (2/1). (TribunBatam.id/Istimewa)

Selain itu, Rahma juga meninjau ke beberapa titik banjir yang ada di wilayah Kota Tanjungpinang sekaligus melihat kondisi longsor yang mengakibatkan robohnya 14 rumah di Jalan Cenderawasih.

"Warga tersebut sementara ini telah diungsikan ke Masjid At Taubah yang tidak jauh dari lokasi titik bencana," sebut Rahma, Sabtu (2/1).

Bersama Kapolres Tanjungpinang dan Dandim 0315/Bintan, Rahma langsung menuju ke Jalan Raya Tanjung Uban. Kondisinya sangat parah, lalu lintas terputus dan tidak bisa dilalui sama sekali.

Tanpa ragu, Rahma, Kapolres dan Dandim langsung turun dengan kondisi air sudah sepinggang orang dewasa.

Terutama di sekitar gapura Perumahan Permata Galaxy yang sangat parah, banjir sudah setinggi pinggang orang dewasa, sehingga jalan tersebut putus total.

Rahma dan unsur FKPD tersebut langsung mengecek kondisi disana serta menyapa warga dengan membawa makanan secukupnya dan saling memberi dukungan.

"Bapak dan ibu mohon bersabar, kita terus berupaya untuk terus membantu mencari solusi, sama-sama juga kita berdoa semoga air banjir ini segera surut," ungkap Rahma.

Wali kota Tanjungpinang Rahma tinjau korbban banjir, Sabtu (2/1).
Wali kota Tanjungpinang Rahma tinjau korbban banjir, Sabtu (2/1). (TribunBatam.id/Istimewa)

Hampir seluruh wilayah di Kota Tanjungpinang terendam oleh banjir. Terpantau di beberapa titik seperti di wilayah Kampung Kolam, Teluk Keriting, Suka Berenang, Sungai Jang, Jalan Pemuda, Jalan Kepodang, Jalan Cenderawasih. Rahma pun terus meninjau titik banjir dan wilayah terdampak lainnya.

"Saya terus berusaha untuk menangani banjir ini, bilamana ada wilayah yang membutuhkan bantuan, segera laporkan ke RT, RW dan Lurah setempat,

Semoga banjirnya segera surut dan saya hanya bisa memberikan semangat serta bantuan seadanya agar masyarakat dapat terbantu, tetap sabar dan waspada, karena ini adalah cobaan kita semua," pungkas Rahma.

Tidak lupa Ia juga meminta agar setiap RT dan RW mendata warganya yang terdampak agar pemerintah dapat lansung mengakomodir disatu titik tiap-tiap RW.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak/Endra Kaputra)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved