BATAM TERKINI
SD di Batu Ampar Belum Terapkan Belajar Tatap Muka, Berikut Syarat Wajib Sekolah di Batam
SD di Batu Ampar belum menerapkan belajar tatap muka karena sedang mempersiapkan sarana pendukung protokol kesehatan. Seperti apa syaratnya?
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Penerapan belajar tatap muka nyatanya belum seluruhnya dilakukan sekolah di Batam.
Di Batu Ampar, tepatnya di SDN 004 Batu Ampar misalnya.
Sekolah ini tidak mengelak jika mereka belum siap menerapkan belajar tatap muka di 4 Januari 2021 ini.
Penyebabnya, mereka masih mempersiapkan berbagai jenis sarana protokol kesehatan pendukung belajar tatap muka.
"Kami belum siap belajar tatap muka. Kami tak mau gegabah dalam mengambi keputusan ini," ucap Kepala Sekolah SDN 004 Batu Ampar, Nur Aini S.Pd SD kepada TribunBatam.id, Senin (4/12/2021).

Pihaknya saat ini masih menunggu informasi dari orang tua wali murid apakah mengizinkan anaknya untuk hadir pada belajar tatap muka.
Ia pun belum bisa memuturkan kapan sekolah itu menerapkan belajar tatap muka.
"Ini berkaitan dengan nyawa manusia jadi kita harus benar-benar siap jangan asal mengijinkan saja," imbuh Nur.
Ia belum bisa memastikan kapan sekolah SDN 004 akan dibuka lagi.
Pantauan TribunBatam.id, dilapangkan tidak hanya SDN 004, beberapa sekolah lain seperti SDN 001, SDN 003 Batu Ampar juga terpantau masih sepi.
Hanya terlihat beberapa guru-guru yang mondar-mandir di sekitar area sekolah.
Beberapa guru lainnya memilih bersantai sembari bercanda gurau antar guru di teras sekolah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan menyebutkan, ada sekitar 102 sekolah di tiga kecamatan wilayah hinterland.
Sebagian besar sekolah sudah membuka kegiatan belajar mengajar seperti biasa, namun ada pula yang masih menunda pelaksanaan.

"Rata-rata di tiap kecamatan ada sekitar 2-3 sekolah yang belum buka lagi. Kalau di Belakang Padang ada satu SD yang belum buka," jelas Hendri.
Meski demikian, ia mengatakan pihaknya belum menerima laporan terkini perihal pengajuan pelaksanaan sekolah tatap muka di wilayah mainland.
Berbeda dengan wilayah hinterland, sekolah-sekolah di wilayah mainland wajib memenuhi beberapa syarat untuk membuka kembali aktivitas tatap muka.
Di antaranya, pihak sekolah harus menyediakan sarana sanitasi yang bersih, tempat cuci tangan atau hand sanitizer, akses layanan kesehatan, kewajiban memakai masker, ada alat cek suhu tubuh serta data riwayat kesehatan siswa dan guru.
Selain itu, sebelum mengajukan rencana pembukaan kembali sekolah ke Dinas Pendidikan Kota Batam, pihak sekolah harus memperoleh persetujuan dari komite atau orangtua siswa. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang telah ditetapkan.
Selain itu, kebijakan sekolah yang menyesuaikan masa pandemi Covid-19, membuat durasi pelajaran dalam satu rombel dipersingkat menjadi rata-rata 2 sampai 3 jam saja.
Dengan demikian, menurut Hendri, dalam satu hari siswa dapat memperoleh 2 atau 3 pelajaran secara tatap muka per harinya.

"Evaluasinya, sekolah tatap muka hari ini masih berjalan lancar. Ini kan baru pertemuan awal, mereka masuk sebentar habis itu pulang, waktunya cukup singkat," ujar Hendri.
Sekolah Tatap Muka di Belakang Padang
Sejumlah daerah hinterland di Kota Batam sudah mulai melaksanakan sekolah dengan sistem belajar tatap muka, Senin (4/1/2021).
Pembelajaran tatap muka tersebut dilaksanakan dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat.
Kepala UPT Dinas Pendidikan Kota Batam Kecamatan Belakang Padang, Mahmud saat dihubungi mengatakan, sebanyak 35 sekolah yang ada di wilayahnya sudah melaksanakan sekolah dengan sistem tatap muka.
Adapun sekolah tersebut yakni TK atau Paud 11 sekolah, SD/MI 16 sekolah dan SMP atau MTS 8 Sekolah.
"Yang masih tunda atau belum melakukan 1 sekolah, yaitu SD 03, karena belum ada tandatangan komitenya," ujar Mahmud.
Disebutnya, untuk siswa dalam 1 kelas saat ini sangat dibatasi, yakni untuk tingkat TK 5 siswa, SD dan SMP 18 siswa. Dalam sehari hanya ada dua shif.

Dimana shif pertama untuk SD masuk pukul 07.30 WIB hingga 10.00 WIB. Kemudian sif kedua pukul 10.30 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
"Kalau anak TK untuk pembagian ruangannya cukup, karena siswanya tidak banyak.
Jam pembelajaran pendek saja dan tidak ada waktu istirahatnya. Guru tidak boleh bergerak, yakni didepan kelas saja," tuturnya.
Adapun teknis sekolah tatap muka di tengah pandemi ini tetap dijalankan dengan protokol kesehatan.
Sebelumnya, Camat Belakangpadang, Yudi Admajianto, menyatakan telah melakukan pengecekan lapangan sebelum dimulainya masa pembukaan sekolah.
"Sebelum pelaksanaan sudah kita cek, apakah di sekolah ada tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan lain-lain," ujar Yudi.
Meski demikian, mekanisme belajar mengajar secara tatap muka diserahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah.
Hanya saja, ada beberapa prinsip protokol kesehatan yang harus tetap dipatuhi.
Sebagai upaya sterilisasi rutin, sejumlah sekolah menerapkan penyemprotan disinfektan di tiap pergantian kelas.
Selain itu, kelas-kelas juga dibagi dalam shift, dengan jumlah sekitar 4 sampai 6 siswa per kelas.
"Sistemnya, yang masuk hari ini, besoknya tidak masuk dan belajar daring, jadi bergantian," jelas Yudi.
Adapun jumlah sekolah yang menerapkan pembelajaran tatap muka pada hari ini di Belakangpadang sebanyak 11 sekolah TK/Paud, 15 sekolah SD/MI, dan 8 sekolah SMP/Mts.
Sementara itu, masih ada satu sekolah yang menunda tatap muka, yakni SDN 03 Belakangpadang.
(TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng/Hening Sekar Utami/Bereslumbantobing)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google