BATAM TERKINI
TITIK Banjir di Batam Makin Banyak, BP Batam Bakal Bangun Drainase Lebar 7 Meter Sedalam 3 Meter
Kepala BP Batam memerintahkan Direktur Lahan siapkan lahan drainase termasuk menarik lahan tanpa status yang bisa dijadikan drainase.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi melakukan rapat koordinasi (rakor) bersama FKPD di lingkungan Pemko Batam, BP Batam dan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWS) Kementerian PUPR.
Rapat ini dilangsungkan secara tertutup selama 5 jam di Kantor Wali Kota Batam Lantai IV, Senin (4/1/2020).
"Dalam rapat ini kami bahas satu persatu titik-titik banjir pada tanggal 31, 1, 2 dan 3 kemarin. Titik yang kita temui banyak sekali. Kita bahas juga siapa tugas apa, apa tugas apa. Kita berharap strategi cepat selesai," kata Rudi usai rapat sekira pukul 13.30 WIB.
Ada solusi jangka panjang dan solusi jangka pendek yang dibahas dalam menangani persoalan banjir di Kota Batam.
Untuk solusi jangka panjang, Rudi mengatakan dalam rapat ini pihaknya juga membahas status lahan drainasenya yang mungkin status lahannya tidak ada. Ia meminta Direktur Lahan BP Batam untuk segera diselesaikan.
"Saya minta tarik semua biar lahan itu langsung di PL kan atas nama pemerintah. Agar pelaksanaan di lapangan tidak jadi terkendala," katanya.
Ada beberapa titik yang drainase luasannya mungkin 2 meter, pihaknya minta spacenya. Apabila bisa dibuka, maka langsung dibuka.
"Mungkin ada lokasi yang tidak ada drainase, tapi lahan milik orang ada (untuk dijadikan drainase). Saya minta Direktur lahan selesaikan," tegas Rudi.
Selain itu, beberapa waktu lalu samping Kantor Wilayah Pajak Provinsi Kepri tenggelam, lantaran drainasenya hanya 1x2 meter.
Rudi meminta drainase itu dibuka mencapai lebar 7 meter dan tinggi mencapai 3 meter.
Baca juga: DAFTAR 15 Titik Banjir dan 3 Daerah Alami Tanah Longsor di Kota Tanjungpinang
"Sehingga daya tampung airnya tak hanya menghitung jumlah penduduk dalam hari ini. Pembangunan rumah di Batam beda dengan daerah lain. Sehingga bisa bertahan 5 sampai 10 tahun kedepan," katanya.
Selain itu, di wilayah Kepri Mall juga akan dibuka jalur samping kiri dan kanan agar aliran air bisa lancar.
Tak hanya itu, banjir juga mengakibatkan kerusakan di rumah warga.
Ia meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin untuk menggunakan dana darurat mencapai Rp 23 miliar.
"Tapi harus koordinasikan dulu ke BPKP agar nantinya tak ada masalah. Kriteria darurat ini apa saja. Harus kita cantumkan," katanya.