Ikan Tuna Sirip Biru Hanya Laku Rp2,8 Miliar, Harganya Turun Dibanding Tahun 2020 Lalu
Dalam lelang ikan tahunbaru di pasar ikan Toyosu Tokyo, Selasa (5/1) seekor tuna sirip biru terjual 20,84 juta Yen Jepang atau sekitar Rp2,8 miliar
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TOKYO, TRIBUNBATAM.id - Harga ikan tuna sirip biru di Jepang mengalami penurunan di awal tahun 2021.
Dalam lelang ikan terbaru yang berlangsung di pasar ikan Toyosu Tokyo, seekor tuna sirip biru hanya terjual seharga 20,84 juta Yen Jepang atau sekitar Rp2,8 miliar.
Harga Tuna Sirip Biru ini jauh sangat rendah dibanding lelang tahun baru 2020 lalu.
Saat itu, seekor ikan tuna sirip biru terjual 193 juta Yen atau sekitar Rp 26 miliar.
Dikutip dari Japan Today melansir kyodo, Selasa (5/1/2021) penurunan harga ikan tuna biru di pasar Ikan Tokyo ditenggarai karena dampak pandemi virus corona atau covid-19 yang membebani restoran.

Baca juga: Hasil, Klasemen, Top Skor Liga Inggris Setelah Southampton Menang, Liverpool Kalah, Danny Ings 7 Gol
Baca juga: Rumor Transfer AC Milan - Profil Mohamed Simakan dan Kouadio Kone, 2 Pemain Muda Incaran AC Milan
Ikan tuna sirip biru seberat 208 kg itu terjual 2,8 miliar merupakan hasil tangkapan kapal ikan yang beroperasi di pelabuhan Oma, Prefektur Aomori.
Ikan ini dibeli oleh operator jaringan restoran sushi yang berbasis di Tokyo, Jepang.
Rekor harga ikan tuna sirip biru terjadi pada tahun 2019, saat seekor ikan tuna seberat 278 kg dihargai 333,6 juta Yen atau lebih dari Rp45 miliar pada tahun baru 2019.
Rekor itu tercatat saat lelang ikan pertama kali digelar di Pasar Ikan Toyosu, yang merupakan relokasi dari pasar ikan Tsukiji di Tokyo.
Lelang tahun 2021 berlangsung sejak pukul 5 pagi dengan pembeli mengenakan masker.
Baca juga: Mantan PM Malaysia Najib Razak Hari Ini Kembali Hadapi Sidang Skandal 1MDB Setelah 4 Bulan Ditunda
Baca juga: Rumor Transfer AC Milan - Profil Mohamed Simakan dan Kouadio Kone, 2 Pemain Muda Incaran AC Milan
Tidak ada penonton yang boleh hadir karena khawatir penyebaran virus corona.
Yukitaka Yamaguchi, adalah presiden pedagang grosir perantara Yamayuki, yang merupakan penawar tuna yang berhasil, menyebut harga tersebut "masuk akal".
“Itu hasil yang bagus di tengah banyak berita negatif. Itu tuna yang bagus,” katanya.
Harga tersebut merupakan yang tertinggi ketujuh sejak data pembanding tersedia tahun 1999, menurut pemerintah metropolitan Tokyo.

Penayangan publik dari lelang tuna, salah satu tempat wisata paling populer di Tokyo baik di lokasi lama pasar maupun di pasar baru, ditangguhkan pada 26 Desember.
Dalam keadaan normal, merupakan kebiasaan bagi penawar untuk ikut serta pada lelang pertama tahun ini, dengan restoran menggunakannya sebagai taktik pemasaran, tetapi seperti banyak bisnis restoran lainnya telah terpukul karena pandemi virus korona sejak musim semi lalu.
.
.
.