Aksi Blusukan Risma Dianggap Lebay, Ini Komentar Rocky Gerung, Fadly Zon hingga Wagub DKI Jakarta
Rocky mengatakan anggapan pencitraan pada blusukan yang dilakukan Risma ini adalah konsekuensi.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Aksi blusukan Risma ke sejumlah kawasan di DKI Jakarta mendapat sorotan dari sejumlah pihak.
Seperti diketahui, sejak diangkat menjadi Menteri Sosial (Mensos) oleh Presiden Jokowi, nama Tri Rismaharini kembali menjadi diperbincangkan setelah gencarnya aksi blusukan yang dilakukan.
Diketahui, hari Senin (4/1) lalu, Risma kembali blusukan dengan menemui sejumlah pengemis jalanan di daerah Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
Risma menemui beberapa warga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Blusukan Risma itu menjadi sorotan oleh beberapa pihak, satu di antaranya pengamat politik Rocky Gerung.
Rocky mengatakan anggapan pencitraan pada blusukan yang dilakukan Risma ini adalah konsekuensi.
"Karena enggak mungkin, maka orang menganggap Risma sekarang punya pasukan pencitraan, jadi itu konsekuensi dugaan orang," lanjutnya.
Melalui kanal YouTube-nya, Rocky Gerung memberi pesan kepada Risma agar berhati-hati dan seharusnya berada di kantor kementerian.
"Hati-hati bu Risma, harusnya tinggal di kantor," ujar Rocky pada kanal Youtube, Rocky Gerung Official, Rabu (6/1/2021).
Baca juga: BLUSUKAN Mensos Risma Dianggap Lebay, Tunawisma Bukan di Jakarta Saja, ke Surabaya Deh
Baca juga: Tawaran Risma Ditolak Penghuni Kolong Jembatan, Lurah Ungkap Alasan Warga Belakang Kemensos
Sebelumnya, menurut Rocky, tidak ada pengemis yang berada di daerah kawasan Jakarta tepatnya Jalan Sudirman-Thamrin.
"Enggak ada pengemis di Jalan Thamrin, semua orang Jakarta ngerti itu, pengemis itu pasti adanya di malam hari di perempatan strategis," tutur Rocky.
Ahli filsafat ini mengatakan daerah itu tidak mungkin ada pengemis.
"Itu dinas sosial tau persis itu, karena itu daerah karpet merat, untuk diplomatic society, dari segi logika aja enggak mungkin terjadi," kata Rocky.
Menurut Rocky, Risma memastikan tidak ada oknum pejabat untuk korupsi dana bantuan sosial (bansos).
"Pastikan bahwa enggak ada 'pengemis' bansos yang berpura-pura untuk jadi volunteer, lalu korupsi uang bansos."