PENANGANAN COVID
Vaksinasi Corona di Batam, RSUD Embung Fatimah Masih Koordinasi dengan Dinkes
RSUD Embung Fatimah belum mendata berapa jumlah tenaga kesehatan yang akan divaksinasi corona. Termasuk rencana penambahan vaksinator.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Embung Fatimah masih berkoordinasi dengan Pemko Batam.
Mereka belum mendata berapa jumlah tenaga kesehatan di rumah sakit pelat merah itu untuk mendapat vaksin virus corona.
Ada 13 ribu vaksin Covid-19 merek Sinovac yang dikirim oleh Kementerian Kesehatan atau Kemenkes.
Belasan ribu vaksin tersebut merupakan pengiriman tahap awal yang tiba di Kepri.
Rencananya untuk penyuntikan awal akan diberikan kepada tenaga kesehatan yang sebelumnya telah didata.

Belasan ribu vaksin virus corona ini nantinya akan dibagikan kepada petugas kesehatan (Nakes) sebanyak 12.666 yang ada di Provinsi Kepri.
Data Dinkes Kepri, total jumlah vaksin merek Sinovac yang akan diterima Provinsi Kepri dari pusat sekitar 1.480.000 yang nantinya diperuntukkan sampai 15 bulan ke depan.
"Kami masih koordinasi, belum ada pembahasan sampai kesana," sebut Humas RSUD Embung Fatimah, Novi kepada TribunBatam.id, Jumat (8/1/2021).
RSUD Embung Fatimah sendiri sebelumnya mendukung program vaksinasi di Batam.
Tiga tenaga kesehatan mereka sudah mendapat bimbingan teknis vaksinator guna mendukung program pemerintah dalam menekan serta memutus penyebaran virus corona.
Humas RSUD Embung Fatimah Novi pun belum bisa berkomentar lebih jauh mengenai ada atau tidaknya rencana penambahan vaksinator.
Baca juga: JELANG Vaksinasi Corona Perdana, Pemko Batam Bakal Kumpulkan Pejabat dan Tokoh Masyarakat
Baca juga: CATAT, Inilah 4 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Disuntik Vaksin Corona, Anda Termasuk?

"Masalah penambahan tenaga vaksinasi, belum ada sampai saat ini.
Kami belum mendata. Jadi belim bisa jawab apakah ada tenaga medis yang tidak mau menerima vaksin virus corona," kata Novi.
Novi kembali menyebut, jika pihaknya masih membahas mengenai vaksinasi itu dengan Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Batam.
Dibagi 4 Tahap
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan rencana vaksinasi Covid-19 di Kota Batam akan dilaksanakan dalam 4 tahap.
Hal ini diatur sesuai dengan roadmap WHO Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) serta kajian Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional.
"Tahap pertama pada Januari-April 2021, tahap kedua pada Januari-April 2021, tahap ketiga pada April 2021-Maret 2022, dan tahap keempat pada April 2021-Maret 2022.
Tahap-tahap tersebut terdiri dari sasaran yang berbeda," ujar Didi, Jumat (8/1/2021).
Pada tahap pertama dengan sasaran tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan.

Kemudian tahap kedua dengan sasaran petugas pelayanan publik. Pada tahap ketiga dengan sasaran masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.
Serta terakhir pada tahap keempat dengan sasaran masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Adapun jumlah vaksinator 1.045 orang, terdiri dari dokter, perawat dan bidan.
"Sejauh ini masih dalam perencanaan kedepan," katanya.
Daftar Orang Tak Boleh Divaksin
Vaksin Virus Corona jadi perbincangan di Indonesia, khususnya masyarakat Kepri.
Apalagi setelah tahap pertama vaksin virus corona yang masuk ke Kepri melalui Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang, Selasa (5/1).
Ada 13 ribu vaksin Covid-19 merek Sinovac yang dikirim oleh Kementerian Kesehatan atau Kemenkes.
Belasan ribu vaksin tersebut merupakan pengiriman tahap awal yang tiba di Kepri.
Rencananya untuk penyuntikan awal akan diberikan kepada tenaga kesehatan yang sebelumnya telah didata.
Belasan ribu vaksin virus corona ini nantinya akan dibagikan kepada petugas kesehatan (Nakes) sebanyak 12.666 yang ada di Provinsi Kepri.
Data Dinkes Kepri, total jumlah vaksin merek Sinovac yang akan diterima Provinsi Kepri dari pusat sekitar 1.480.000 yang nantinya diperuntukkan sampai 15 bulan ke depan.

Meski dianggap ampuh menjadi cara untuk menekan laju penyebaran virus corona di Kepri, ternyata tidak semua orang boleh diberi vaksin virus corona.
Terdapat sejumlah kriteria orang yang wajib diperhatikan sebelum pemberian vaksin virus corona ini.
Kadinkes Batam, Didi Kusmarjadi mengungkap, setidaknya ada 10 kriteria orang yang tidak boleh diberi vaksin covid-19.
Sebelum mendapat vaksin, terdapat syarat wajib yang harus dipenuhi penerima vaksin covid-19.
Hal ini menurutnya sesuai rekomendasi perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam Indonesia (PAPDI) mengenai pemberian vaksinasi Covid-19 (Sinovac/Inactiveed).
Beberapa syarat itu antara lain, orang dewasa sehat usia 18 - 59 tahun, peserta menerima penjelasan dan menandatangi Surat persetujuan setelah penjelasan.
Semua peserta menyetujui mengikuti aturan dan jadwal imunisasi.
Sementara, kriteria yang tidak boleh diberikan vaksin Covid-19 yaitu pernah terkonfirmasi dan terdiagnosis Covid-19, mengalami penyakit ringan, sedang serta berat, terutama penyakit infeksi dan/atau demam (suhu di atas 37,5 derajat).

Kemudian wanita hamil, menyusui, atau berencana hamil selama periode imunisasi.
Memiliki riwayat alergi berat terhadap vaksin atau komposisi dalam vaksin, riwayat penyakit pembekuan darah yang tidak terkontrol atau kelainan darah yang menjadi kontradiksi infeksi intramuscular.
"Lalu adanya kelainan penyakit kronis yang menurut petugas medis visa mengganggu imunasi," tutur pria yang menjabat sebagai Ketua Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam ini, Jumat (8/1/2021).
Selain itu, subjek yang memiliki riwayat penyakit gangguan sistem imun, memiliki riwayat penyakit epilepsi/ayan atau penyakit gangguan saraf juga tidak diperkenankan untuk mendapat vaksin virus corona.
Selanjutnya orang yang mendapat imunisasi apapun dalam waktu 1 bulan ke belakang atau akan menerima vaksin lain dalam 1 bulan ke depan.
"Terakhir berencana pindah dari wilayah domisili sebelum jadwal imunisasi selesai," ungkapnya.
Terkait jumlah sasaran dan pelaksanaan vaksinasi, dibuat kategori dari jumlah seluruh penduduk Kota batam 1.421.960 orang.
Jumlah ini merupakan estimasi sasaran penduduk usia 18-59 tahun 875.911 orang, jumlah sasaran nakes 2716 orang, lalu jumlah vaksinator 1045 orang yang terdiri dari dokter, perawat dan bidan.
"Serta jumlah kader/tenaga lainnya yang membantu ada 780 orang," ucapnya.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang/Roma Uly Sianturi)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google