SRIWIJAYA HILANG KONTAK
Kecanggihan Kapal Riset Baruna Jaya IV, Mampu Deteksi Sinyal Ping dari Blackbox Pesawat
Pencarian badan pesawat Sriwijaya Air SJ182 melibatkan Kapal Riset Baruna Jaya IV milik BPPT, bisa tangkap sinyal blackbox
TRIBUNBATAM.id - Pencarian badan pesawat Sriwijaya Air SJ182 melibatkan Kapal Riset Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT).
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (10/1/2021) sore sewaktu perjalanan dari Jakarta menuju Pontianak.
Kapal Riset Baruna Jaya IV pernah diturunkan dalam pencarian badan pesawat Lion Air.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan pihaknya memang telah menyiagakan kapal riset tersebut untuk mendukung operasi pencarian.
Perlu diketahui, Baruna Jaya IV yang biasa digunakan untuk kegiatan riset ini telah memiliki perangkat teknologi canggih.
Baca juga: Kiprah Captain Afwan Pilot Sriwijaya Air Tak Main-main, Dulu Penerbang TNI AU
Khususnya peralatan yang mampu mendeteksi keberadaan sinyal Ping dari Blackbox.
Selain itu, kapal riset ini juga memiliki teknologi sinyal sonar yang mampu mendeteksi bentuk atau objek di permukaan laut hingga mencapai kedalaman 2.500 meter.
Sinyal sonar itu dapat dikirim dengan mengandalkan gelombang suara bawah air.
Nantinya, sinyal pantulan sonar akan diterima kembali oleh pusat kendali di kapal untuk mengukur jarak, lalu mengkonversinya menjadi objek visual.

Baruna Jaya IV, diketahui pernah dilibatkan dalam Operasi SAR puing pesawat Lion Air PK LQP di wilayah perairan Karawang pada 2018 lalu.
Kapal riset ini memiliki kemampuan membaca sinyal yang ada dalam dua jenis black box pesawat, yakni Voice Data Recorder (VDR) dan Flight Data Recorder (FDR).
Namun Baruna Jaya IV sebenarnya merupakan kapal yang difungsikan untuk kegiatan riset batimetri atau pemetaan permukaan laut.
Kapal ini juga biasa dimanfaatkan untuk kegiatan survei lainnya.
Selain terlibat dalam upaya pencarian puing pesawat Lion Air PK LQP di wilayah perairan Karawang pada 2018 lalu, Baruna Jaya IV juga turut dilibatkan dalam pencarian pesawat Adam Air penerbangan 574 di Sulawesi Tenggara pada 2007 silam.
Kemudian pencarian kapal feri Bahuga Jaya di Selat Sunda pada 2012, lalu pencarian KM Gurita di Sabang pada 1996.