ANAMBAS TERKINI

Harga Cabai di Anambas Naik Jadi Rp 15 Ribu per Ons, Sikap Warga: Kurangi Makan Pedas

Harga cabai di Anambas naik jadi Rp 15 ribu per ons, pada Senin (11/1/2021). Sebelumnya, harga cabai masih Rp 10 ribu per ons

Editor: Dewi Haryati
Tribunbatam.id/Rahma Tika
Harga Cabai di Anambas Naik Jadi Rp 15 Ribu per Ons. Foto suasana Pasar Inpres Tarempa, Kecamatan Siantan, Anambas, Senin (11/1/2021) 

Tedi termasuk pengelolanya.

Ia bercerita, awalnya cabai itu untuk pengolahan akhir. Dijadikan sambal atau dikeringkan.

"Itu rencana Pak Awe (Bupati Lingga sebelumnya_red) kemarin. Tapi, sekarang ini tidak bisa memungkinkan lagi," ucap Tedi kepada TribunBatam.id, Rabu (6/1/2021).

Pasalnya harga cabai saat ini lagi tinggi. Kalau cabai itu mereka keringkan malah rugi.

"Jadi akhirnya hasil panen itu kami jual," ujarnya.

Tedi menjelaskan, sebelumnya mereka telah menjual cabai itu ke luar Lingga, tepatnya ke Batam dengan kapasitas masih 50 kilogram (kg).

"Ternyata harga di Batam dengan Dabo (Lingga) tidak jauh beda. Jadi akhirnya kami jual di Dabo saja.

Sebagian ada yang mengecer ke masyarakat lewat online, dan sebagian ada dijual lewat pedagang," terang Tedi.

Tenaga Pembantu DPKP Lingga yang diambil dari Provinsi Kepri itu menjelaskan, mereka telah melakukan panen cabai sebanyak tiga kali.

Hasil panennya telah mencapai 200 kg lebih cabai keriting.

Foto Kebun cabai milik DPKP Lingga bersama pihak lain, di Desa Sungai Raya, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, baru-baru ini
Foto Kebun cabai milik DPKP Lingga bersama pihak lain, di Desa Sungai Raya, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, baru-baru ini (tribunbatam.id/istimewa)

"Kami pertama kali panen itu Desember, kalau tak salah tanggal 25. Jadi panen pertama kami dapat 30 kg, panen kedua naik 60-70 kg, dan panen ketiga 100 kg lebih.

Lalu sore ini (Rabu) kami akan panen lagi yang keempat kira-kira untuk keseluruhan dari panen pertama dengan hari ini 300 kg lebihlah," jelas Tedi.

Pihaknya menargetkan, dalam satu tahun bisa panen cabai 10 ton.

"Cuma memang, kebun itu paling terawat 2 klaster dari 3 klaster. Karena, di sini kami memakai tenaga manusia yang memang terbatas juga," ujarnya.

Prediksi Tedi, hasil panen berikutnya di bawah target. Karena sebelumnya mereka berencana menanam 17 ribu bibit, namun yang bisa hanya 15 ribu bibit.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved