Pilot Punya Waktu 2 Menit, Pengamat Ungkap Penyebab Pesawat Jatuh: Copot Langsung Terjun
Pilot Tak Punya Pilihan, Pengamat Ungkap Penyebab Pesawat Jatuh: Copot Langsung Terjun
TRIBUNBATAM.id - Pilot Tak Punya Pilihan, Pengamat Ungkap Penyebab Pesawat Jatuh: Copot Langsung Terjun.
Penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 hingga kini masih terus diselidiki.
Penyelidikan ini juga sembari mencari jasad para korban dan black box pesawat.
Dalam situasi seperti ini, beragam spekulasi dan pendapat mulai bermunculan.
Para pakar dan pengamat penerbangan mulai menganalisis penyebab jatuhnya pesawat berusia 26 tahun itu.
Pengamat penerbangan Andi Isdar Yusuf menyebut, kemungkinan besar pesawat Sriwijaya Air jatuh karena elevator copot.
Baca juga: Tangis Ayah Korban Sriwijaya Air SJ182 Berharap Mukjizat, Menantu sedang Hamil Muda
Baca juga: Pulang Lah Nak, Sini Sama Ibu Tangis Ibu Korban Sriwijaya Air SJ182 Sambil Peluk Foto Putrinya

Baca juga: Good Bye & Thank U, Perpisahan Terakhir Faisal Rahman di Atas Pesawat Sore Itu
Baca juga: Pesan Menyentuh di Balik Unggahan Terakhir Sang Pramugari, New Beginning Is Now
Elevator copot
Andi Isdar Yusuf menduga, elevator Pesawat Sriwijaya Air SJ82 copot setelah pesawat di ketinggian ribuan meter.
Elevator pesawat adalah kompartemen penting dalam penerbangan.
Maka, begitu bagian ini bermasalah, pilot tak bisa berbuat banyak.
Pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hanya punya waktu dua menit.
Setelah itu, Sriwijaya Air jatuh, terjun ke laut.

Karena lautnya dangkal, hanya 23 meter, saat elevator Pesawat Sriwijaya Air SJ82 copot, pesawat langsung menghantam lumpur dan terhambur di dasar laut.
“Dugaan saya, elevator Pesawat Sriwijaya Air SJ82 copot. Ini kompartemen penting dalam pesawat. Kalau ini copot, pilot tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Andi Isdar Yusuf via telepon, Senin (11/1/2021) pagi.
Baca juga: Gelagat Aneh Captain Afwan Pilot Sriwijaya Air Sebelum Terbang, Kok Abi Lebay Tumben
Baca juga: Copilot Diego Mamahit Pilih Pindah Rute Demi ke Gereja Pagi, Niatnya Mau Cepat Pulang
Baca juga: Copilot Diego Mamahit Mendadak Pamit Pindah Rute, Keluarga Mengira Terbang ke Padang
Pentingnya elevator
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di laut Kepulauan Seribu, setelah kehilangan kontak sekitar pukul 14.30 WIB, Sabtu (9/1/2021).
Menurut Andi Isdar Yusuf, situasi itu berlangsug sangat cepat.
“Begitu elevator Pesawat Sriwijaya Air SJ82 copot, maka tidak ada yang bisa membantu, langsung terjun,” kata Andi Isdar Yusuf.
Praktisi hukum yang pemerhati penerbangan sipil, Andi Isdar Yusuf, yang juga Alumnus Universitas Hasanuddin (Unhas) itu mengatakan, elevator adalah kompartemen penting dan krusial di pesawat.
“Letaknya itu di belakang, sayap horisontal di ekor pesawat,” ujar Andi Isdar Yusuf.
Elevator berbentuk sirip horizontal yang memiliki fungsi kontrol.
Alat ini mengarahkan badan pesawat naik atau turun dan selanjutnya mengangkat atau menurunkan ketinggian pesawat dengan mengubah sudut kontak sayap pesawat.
“Jadi elevator itu naik-turun. Dulu digerakkan pakai kabel, sekarang sudah nirkabel, otomatis. Saya menduga, elevatornya itu copot karena perawatan yang tidak maksimal. Itu kan semacam engsel yang bergerak naik-turun, bisa saja karatan, atau apalah. Makanya faktor perawatan sangat penting,” jelas Andi Isdar Yusuf.
Gerakan elevator ke atas dan ke bawah.
Bila elevator bergerak ke atas, kontak elevator dengan udara akan menekan turun bagian ekor pesawat.
Secara otomatis, hidung pesawat akan mengarah ke atas.
Ini akan menyebabkan sayap pesawat mengangkat ketinggian badan pesawat karena sudut kontak sayap pesawat dengan udara bertambah.
Demikian pula sebaliknya.
“Coba bayangkan, di ketinggain ribuan meter, dengan kecepatan tinggi, elevator Sriwijaya Air SJ-182 yang begitu signifikan fungsinya copot atau tidak berfungsi,” kata Andi Isdar Yusuf.
Beda jika salah satu mesin yang rusak atau tidak berfungsi.
Jika kondisi ini yang terjadi, kata Andi Isdar Yusuf, maka pilot masih punya waktu untuk melakukan kontak dengan pihak luar.
“Dan pasti, jika salah satu mesin yang rusak, pilot akan kembali. Yang seperti ini sering kami alami dulu dan pilot pasti kembali. Tapi kalau elevator yang rusak, copot, tidak ada pilihan, langsung terjun bebas itu pesawat,” jelas Andi Isdar Yusuf.
Baca juga: Yeti Hamil Muda Saat Terbang ke Pontianak, Mertua Alami Hal Aneh Sudah 2 Hari
Baca juga: 5 Tragedi Kecelakaan Pesawat Terbang Paling Mengerikan di Indonesia, Ratusan Orang Tewas
Sudah melewati masa kritis

Pengamat penerbangan Andi Isdar Yusuf mengatakan, sebenarnya elevator Pesawat Sriwijaya Air SJ82 sudah berfungsi dan kondisi pesawat sudah melewati masa krusial penerbangan karena sudah mengangkasa.
Sebab, masa krusial dan saat paling kritis dalam penerbangan adalah ketika pesawat akan naik.
Dan ini hanya seper sekian detik.
“Begitu pesawat sudah... tek, naik, itu berarti elevator sudah berfungsi dan masa kritis berakhir. Tapi mungkin ini elevatornya copot saat sudah naik ribuan meter,” kata Andi Isdar Yusuf.
Meski demikian, Andi Isdar Yusuf menegaskan, penyebab Sriwijaya Air jatuh belum bisa dipastikan.
Semua pihak harus menunggu hasil kajian KNKT, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai pihak berwenang.
“Setelah itu dicari kotak hitam. Nah, setelah semuanya itu, barulah dilakukan pengkajian penyebab jatuhnya. Dan hasil kajian NKT itulah yang akan mengungkap penyebab sriwijaya air jatuh. Jadi kita tunggu hasil kajian KNKT tentang penyebab Swirijaya Air Jatuh,” kata Andi Isdar Yusuf.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Sriwijaya Air Jatuh karena Elevator Copot, Pengamat: Pilot Tak Ada Pilihan,Hanya Punya waktu 2 Menit,
Baca berita terbaru lainnya di Google!