SRIWIJAYA HILANG KONTAK
Penampakan Bawah Laut Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Ada Badan Pesawat hingga Kain Bermerk
Penampakan di bawah laut dititik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, ada uang hingga kain bermerk.
"Kalau misalnya kita take off dengan normal, semua akan berjalan normal," jelas Koko Indra Perdana.
Ia lalu menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan seorang pilot saat terjadi disfungsi pada fase lepas landas.

Menurut Koko, pilot harus fokus kepada memastikan pesawat tersebut akan terbang semestinya dengan lancar.
"Bila terjadi sesuatu dengan pesawat tersebut, maka yang dilakukan seorang pilot adalah fly the aircraft. Dia akan terbangkan dulu," kata Koko.
"Setelah fly the aircraft sampai bisa menguasai terjadi sesuatu, baru solve the problem (memecahkan masalah)," terang mantan pilot Sriwijaya Air ini.
Kemudian pilot harus melaporkan kepada air traffic control (ATC) terdekat terkait kendala yang dialami.
Laporan itu menggunakan panggilan khusus yang menyatakan ada situasi darurat.
"Salah satu pilotnya memberitahukan kepada ATC atau menara pengawas bahwa kita mengalami suatu masalah," papar Koko.
"Yaitu dengan mayday call atau pan call," lanjut dia.
Pilot dan co-pilot kemudian memecahkan masalah berdasarkan buku panduan dan mengambil keputusan terbaik.
"Setelah itu kita solve the problem. Ada panduan, yaitu buku handbook, kita baca itu," ungkap Koko.
"Baru kita mengambil suatu keputusan," tambahnya.
Baca juga: Beda Cockpit Voice Recorder dengan Flight Data Recorder, Perangkat Utama Black Box
Dalam tayangan yang sama, Koko menanggapi peringatan yang disampaikan Administrasi Penerbangan Amerika Serikat (Federal Aviation Administration atau FAA) pada 2002 lalu.
Menurut Koko, peringatan tersebut baru perlu dikhawatirkan jika pesawat yang dimaksud sudah lama tidak diterbangkan.
"Sebenarnya sepengetahuan saya bahwa pesawat tersebut, kalau ada (peringatan) dari FAA jikalau pesawat tersebut berhenti atau di ground selama beberapa waktu," kata Koko.