BATAM TERKINI

LAGI, Longsor di Melcem Batam, 6 Rumah Rusak, Warga: Kami Ingin Bicara dengan Perusahaan

Longsor di Melcem Batam kali ini merusak 6 rumah. Total, ada 18 rumah warga yang rusak. Warga pun ingin meminta bicara dengan perusahaan. Kenapa?

TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng
LAGI, Longsor di Melcem Batam, 6 Rumah Rusak. Tampak warga sedang melihat sebuah rumah yang rusak akibat longsor susulan di RT 04, Sei Tering, Melcem, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Prvovinsi Kepri, Rabu (13/1/2021). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Longsor di Melcem Batam kembali terjadi.

Setidaknya 6 rumah di RT 04 RW 05, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepri rusak parah.

Longsor di Melcem Batam sebelumnya terjadi pada awal Januari 2021.

Pada longsor pertama dilaporkan hanya 12 rumah saja yang rusak.

Longsor terjadi karena tanah tidak mampu menahan debit air yang tinggi, yang diduga akibat pengerukan tebing aktivitas perusahaan.

Seorang warga korban Longsor di Melcem Batam, Titi mengatakan jika kejadian ini terus berlanjut mulai dari tanggal 2 Januari 2021.

Sejak longsor, wanita 39 tahun itu bersama keluarganya terpaksa mengungsi di rumah warga.

"Kami ingin sekali bertemu dengan perwakilan perusahaan.

Bicara baik-baik sebelum kami pindah dari lingkungan ini," kata Titi saat ditemui TribunBatam.id, Rabu (13/1/2021).

Selama ini kata Titi, perwakilan warga sudah berulang kali melakukan negosiasi dengan perwakilan perusahaan.

Sayangnya, pertemuan belum membuahkan hasil yang memuaskan.

"Kami tidak perlu banyak-banyak, cukup Rp 15 juta sebagai tanda ganti rugi saja, kami pasti pindah saat ini juga," lanjutnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua RT 04 Sei Tering, Melcem, Haris.

Menurutnya, warga yang ada di RT 04 saat ini hidupnya sudah terancam akibat aktivitas perusahaan yang terus-menerus mengeruk tanah yang ada di bawah rumah warga tersebut.

"Tadi saya dengar info jika Bu Asnawati (anggota DPRD Batam,red) sudah menyurati pihak perusahaan untuk membicarakan nasib warga saat ini," ungkapnya.

Baca juga: CUACA EKSTRIM - Satu Rumah di Tiban Kampung Batam Tertimpa Longsor hingga Rata Tanah

Baca juga: Uni Eropa Sampaikan Dukacita atas Musibah Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 dan Longsor di Sumedang

Desi Yani Ungkap Kronologi Longsor di Tanjung Sengkuang, Sempat Abaikan Suara Keras. Foto tim gabungan TNI/Polri gotong royong membantu korban longsor di Tanjung Sengkuang, Senin (11/1/2021).
Desi Yani Ungkap Kronologi Longsor di Tanjung Sengkuang, Sempat Abaikan Suara Keras. Foto tim gabungan TNI/Polri gotong royong membantu korban longsor di Tanjung Sengkuang, Senin (11/1/2021). (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Pria 45 tahun tersebut mengaku kasihan melihat penderitaan sejumlah warganya yang kebutuhan ekonominya pas-pasan.

"Warga yang terdampak longsor ada 18 rumah, mereka hanya mau minta uang pengganti yakni uang paku sebanyak Rp 15 juta saja.

Jika perusahaan sudah menyanggupi, saya jamin warga juga akan pindah segera mungkin," imbuhnya.

Pantauan Tribun Batam.id, beberapa rumah porak-poranda akibat longsor susulan tersebut.

Terpantau juga garis polisi masih terpasang di lokasi kejadian.

Beberapa tanah terlihat tetak hingga mencapai 50 meter dari batas jalan yang selama ini dianggap aman.

Ada satu posko sederhana beratapkan terpal kuning sengaja didirikan warga hanya untuk berkumpul, sembari menunggu bantuan dari donatur dan juga pemerintah.

Hingga berita ini diturunkan, TribunBatam.id masih berupaya mengonfirmasi sejumlah perusahaan yang disebut warga korban Longsor di Melcem Batam.

Lokasi longsor di Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (12/1/2021).
Lokasi longsor di Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (12/1/2021). (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Longsor di Tanjung Sengkuang

Tidak hanya di Melcem, longsor juga terjadi di Tanjung Sengkuang.

Korban longsor di Tanjung Sengkuang masih mengungsi ke rumah tetangga.

Hingga Selasa (12/1/2021), belum ada tanda-tanda perbaikan rumah bagi korban longsor Tanjung Sengkuang yang beralamat di Gang Ansor RT 04/RW 012 Kelurahan Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepri itu.

Seperti diketahui, longsor setidaknya merusak tiga rumah yang dihuni warga pada Minggu (10/1) malam.

"Rumah yang semula kami tempati, kini tidak layak lagi untuk tempat berteduh.

Sementara ini, kami mengungsi ke rumah tetangga," ujar salah seorang korban longsor di Tanjung Sengkuang kepada TribunBatam.id.

Beberapa personel aparat gabungan sedang membersihkan puing-puing di lokasi kejadian longsor di kawasan Tanjung Sengkuang Batam, Senin (11/1/2021).
Beberapa personel aparat gabungan sedang membersihkan puing-puing di lokasi kejadian longsor di kawasan Tanjung Sengkuang Batam, Senin (11/1/2021). (tribunbatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Titik pun masih gamang pasca musibah yang dialami pada Awal Tahun 2021.

Ia menunggu keputusan suami, apakah pindah atau bertahan di lokasi itu.

Ia mengatakan jika sejak 2014 tinggal di lingkungan itu, tidak ada kejadian serupa dan baik-baik saja.

Baru kali ini tanah longsor terjadi dilingkungan ini. Akibat kejadian ini ia mengaku merugi puluhan juta rupiah.

Sementara itu Juanita salah satu tetangga korban (Titik) mengakui hingga saat ini ia masih trauma dan was-was jika hendak istirahat malam.

Ia mengaku saat kejadian ia melihat langsung longsor tersebut.

"Masih belum tenang pikiran saya. Kalau malam tidur kurang nyenyak.

Dengar bunyi seng atau beberapa bunyi yang lain saja saya langsung kaget dan cepat-cepat memastikan bunyi apa yang terjadi," tuturnya.

Personel TNI/Polri gotong royong membersihkan puing-puing di lokasi longsor Tanjung Sengkuang, Batam, Senin (11/1/2021).
Personel TNI/Polri gotong royong membersihkan puing-puing di lokasi longsor Tanjung Sengkuang, Batam, Senin (11/1/2021). (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Ia mengaku takut karena letak rumahnya dengan ketiga rumah yang terkena longsor tersebut berdekatan dan sejajar.

Hingga hari ini beberapa bantuan seperti sembako sudah disalurkan untuk membantu mereka.

Bantuan tersebut datang dari Camat Batu Ampar, Lanal Batam dan juga beberapa sumbangan dari donatur lainnya.

Baik Titik maupun Juanita sama-sama berharap adanya bantuan berupa bahan bangunan ataupun pembuatan batu miring untuk menahan tanah sehingga tidak terjadi longsor serupa.

Pantauan TribunBatam.id dilapangan tidak terlihat aktivitas yang berarti di sekitar lokasi kejadian.

Belum ada tanda-tanda perbaikan kembali 3 rumah yang terkena dampak longsor tersebut.

Anggaran Penanganan Longsor dan Banjir di Batam

Pemerintah Kota (Pemko) bekerjasama dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam, akan menangani banjir dan longsor di Batam.

Keduanya akan menyiapkan dana darurat, sebesar Rp 23 miliar, untuk penanganan musibah tersebut.

Sementara untuk penyebab banjir, akan ditangani dengan pelebaran drainase.

Bangunan rumah korban longsor di Tiban Kampung Batam
Bangunan rumah korban longsor di Tiban Kampung Batam (ISTIMEWA)

Demikian diungkapkan Wali Kota Batam, sekaligus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.

"Kita siapkan langkah, penanganan banjir dan longsor. Untuk longsor, kita prioritas untuk buat batu miring yang mengancam rumah warga," kata Rudi usai rapat koordinasi penanganan banjir di Kota Batam, Senin (4/1/2020).

Sementara untuk pengalokasian anggaran penanganan longsor, akan diambil dari dana darurat.

Dimana, dana darurat akan digunakan setelah mendapat persetujuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Harus lapor ke BPKP. Sehingga (dana darurat) bisa digunakan," ungkap Rudi.

Selain untuk pembuatan batu miring di lokasi rawan lonsor, dana itu juga akan memperbaiki saluran yang kecil. Termasuk saluran air yang mengalami pendangkalan.

"Termasuk untuk saluran yang mengecil. Kita minta dibuka tambahan (diperbesar), di kiri dan kanan, agar dibuka," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng/Roma Uly Sianturi)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved