Dampak Gempa Majene 6.2 SR Jumat Dinihari Kantor Gubernur Ambruk, 1 Rumah Sakit & Hotel Matos Hancur
Dampak gempa cukup parah setelah Majene Sulawesi Barat dengan kekuatan 6.2 SR pada Jumat (15/1/2021) dinihari WIB, kantor gubernur
Pusat gempa memiliki kedalaman 10 km. Gempa tidak memicu tsunami.
Gempa di Sulbar ini memiliki skala intensitas guncangan sebagai berikut:
IV-V MMI di Majene
III MMI di Palu, Sulawesi Tengah
II MMI di Makassar, Sulawesi Selatan
Skala V MMI berarti getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Adapun skala IV MMI menunjukkan, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi.
Skala III MMI menunjukkan adanya getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Sementara II MMI menunjukkan adanya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Warga mengungsi
Sementara itu ratusan warga pesisir di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), mengungsi.
Mereka memilih ke perbukitan karena khawatir tsunami pasca gempa 5,9 SR mengguncang Majene, Kamis (14/1/2021).
Hingga malam ini, ratusan warga masih bertahan di tenda pengungsian.
Mereka takut pulang ke rumahnya karena khawatir akan tsunami dan gempa susulan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene, Sirajuddin.