PENANGANAN COVID
Vaksinasi Corona di Batam, Selain Wali Kota, 3 Orang Penting Ini Belum Bisa Divaksin
Vaksinasi Corona di Batam diberikan secara simbolis kepada 20 pejabat & orang penting. Sayangnya, Wali kota Batam dan 3 lainnya gagal divaksin.
"Masyarakat jangan ragu, karena vaksin ini sudah dinyatakan halal, dan efikasinya sudah 66 persen lebih, melebihi standar WHO," ujar Didi, Jumat (15/1/2021).
Menurutnya, tingkat efikasi vaksin sesuai standar WHO harus melebihi 50 persen agar dapat efektif merangsang imunitas tubuh.
Selain itu, Didi menambahkan, hingga saat ini belum ada kasus alergi berat yang disebabkan oleh vaksin Covid-19 bermerk Sinovac tersebut.
Efek samping yang paling mungkin terjadi hanya berupa nyeri bekas suntikan, serta badan meriang.
Salah satu dokter Puskesmas Bulang, dr. Harri Fajri, yang menjadi vaksinator pada kesempatan Pencanangan Vaksin Covid-19, juga berpesan kepada para peserta vaksinasi, untuk senantiasa menjaga kondisi fisik.
Harri menjelaskan, peserta dapat berpotensi tidak lolos dalam pengecekan kesehatan akibat ukuran tensi yang tinggi. Sementara itu, tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh penyakit kronis, atau pun gaya hidup yang kurang sehat.

Dengan demikian, Harri menyarankan para peserta vaksinasi menjalani istirahat cukup selama satu hari sebelum divaksin. Selain itu, gaya hidup sehat seperti tidur 8 jam sehari, makan makanan bergizi seimbang dan rajin berolahraga juga dapat mencegah potensi darah tinggi.
"Mungkin sewaktu menjelang divaksin, ada rasa cemas dan deg-degan, nah ini bisa menyebabkan tensi tinggi. Maka dari itu sangat disarankan istirahat yang cukup sehari sebelum divaksin, minimal tidur selama 8 jam sehari," jelas dr. Harri Fajri.
Wali kota Batam Tak Jadi Divaksin
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menjadi orang pertama yang akan divaksin di Kota Batam.
Sebagai orang nomor satu di Batam, Rudi adalah peserta yang pertama menjalani registasi. Meja registrasi berhasil dilalui Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.
Akan tetapi, sesampainya di meja screening, Rudi harus dua kali menjalani pemeriksaan tensi, karena hasil pertama menyatakan, bahwa dirinya memiliki tekanan darah cukup tinggi.
Alhasil, Rudi pun mencoba menjalani pemeriksaan tensi untuk kedua kalinya. Di ukuran pertama,tensi yang diukur di lengan kiri dengan hasil 149.
Percobaan ulang pun dilakukan di lengan kanannya. Namun, hasil tensi di lengan kanan Rudi bahkan lebih tinggi yakni sekitar 170. Pemeriksaan kedua ini menggunakan tensimeter yang berbeda.

Pada akhirnya, Wali Kota Batam Muhammad Rudi pun gagal divaksin oleh karena tidak lolos pemeriksaan kesehatan.