ANAMBAS TERKINI
Meski Gelombang Tinggi, Transportasi Laut antar Pulau di Anambas Tetap Berlayar
Pengguna transportasi laut di Anambas,Winda mengakui gelombang tinggi.Namun ia tetap naik speed boat karena itu satu-satunya transportasi untuknya
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Tarempa memprakirakan ketinggian gelombang laut di perairan Anambas masih tinggi. Yakni mencapai 4 meter.
Meski begitu, pantauan TribunBatam.id di perairan Tarempa, beberapa transportasi laut seperti pompong dan speed boat terlihat masih berlayar.
Mereka membawa penumpang dari satu pulau ke pulau lainnya.
Seorang pengguna transportasi laut, Winda mengatakan, tetap menaiki speed boat karena ia tinggal di Kecamatan Palmatak, dan tidak ada pilihan lain selain menaiki speed boat.
"Ya cukup tinggi sih gelombangnya. Bahkan kepala saya sudah mengenai atap speed boat saking gelombangnya tinggi.
Deg-degan pasti ada ya, tapi mau gimana lagi," ujar Winda pada Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Angin Kencang Landa Kepri, Kapolsek Batuaji Batam Imbau Warga Waspada di Laut dan di Darat
Baca juga: Dihantam Gelombang Tinggi, Kapal Bermuatan BBM Tenggelam di Perairan Lingga
Sementara itu, Kepala BMKG Kelas III Tarempa, Sirajul Munir mengingatkan transportasi laut agar tetap berhati-hati saat di laut.
"Tetap waspada angin kencang dan gelombang tinggi, jika cuaca tidak memungkinkan agar tidak memaksakan untuk melaut," kata Sirajul.
Lebih lanjut, cuaca di Anambas saat ini diprakirakan berawan hingga malam hari.
Kapal Tenggelam
Sebelumnya diberitakan, sebuah kapal kayu atau kapal pompong milik nelayan Kecamatan Palmatak, Anambas dikabarkan tenggelam sekira pukul 07.30 WIB, Kamis (14/1/2021).
Saat dikonfirmasi, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) wilayah Palmatak, Yopen membenarkan kejadian kapal tenggelam tersebut.
Tak hanya itu, ia juga ikut membantu evakuasi kapal nelayan yang tenggelam.

"Lokasinya di Tanjung Penes, Kecamatan Palmatak. Nelayan ini mau cari ikan, cuma dihantam gelombang dan kapal tenggelam," ucap Yopen saat dihubungi melalui telepon.
Sejumlah kapal nelayan yang mengetahui ada kapal milik nelayan tenggelam langsung turun ke laut untuk membantu evakuasi kapal dan nelayan.
"Ini kapal nelayan milik Azman, orang Desa Putik. Saat ini kita masih di laut, baru seksi bantu nelayan yang tenggelam.
Tapi alhamdulillah sudah selamat," tuturnya.
Kapal nelayan ini ditemukan berada di koordinat N.03 26 59 E. 106 22 20, 2 mil dari laut.
Melaut saat Cuaca Buruk
Sebelumnya diberitakan, nekat melaut saat cuaca buruk, empat nelayan Anambas hilang, kini telah ditemukan.
Empat nelayan Desa Batu Belah, Kecamatan Siantan Timur, Anambas akhirnya ditemukan setelah dikabarkan hilang pada Jumat (8/1/2021) lalu.
Para nelayan itu ditemukan Tim SAR dalam kondisi selamat
Empat nelayan tersebut masing-masing Widi sebagai nakhoda, dan Yanto, Putra, dan Uwen sebagai Anak Buah Kapal (ABK) diketahui melaut sejak 4 Januari 2021.
Lebih kurang seminggu mereka berada di tengah laut, ditambah lagi kondisi cuaca di Kepulauan Anambas yang cukup ekstrem, dengan cuaca dan gelombang tinggi.
Baca juga: Cuaca Buruk, Kapal Bermuatan Sembako Tenggelam di Perairan Lingga, Tujuh Orang Selamat
Baca juga: Dihantam Gelombang Tinggi, Kapal Bermuatan BBM Tenggelam di Perairan Lingga
Akhirnya Tim SAR turun melakukan pencarian terhadap empat nelayan yang hilang kontak tersebut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Mexianus Bekabel ketika dihubungi melalui sambungan telepon, membenarkan adanya kapal nelayan yang hilang.
"Satu pompong itu empat orang pergi melaut dan diterpa badai karena ketinggian gelombang saat ini mencapai 6 meter.
Basarnas dan Tim SAR datang ke lokasi setelah mendapat koordinat kapal nelayan itu," ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Mexianus kepada Tribun Batam, Rabu (13/1/2021).
Sementara posisi nelayan ini diketahui setelah Radio Antar Penduduk mendapatkan lokasi nelayan.
"Saat ini mereka sudah dijemput dan akan dipulangkan ke tempatnya masing-masing," kata Mexianus.
(tribunbatam.id/Rahma Tika)