TRIBUN WIKI

Ngotot Tolak Vaksin, Ribka Tjiptaning Ternyata Seorang Dokter Berpengalaman

Ngotot Tolak Vaksin, Ribka Tjiptaning Ternyata Seorang Dokter Berpengalaman. Apa alasannya menolak disuntik?

tribunnews
PROFIL - Ngotot Tolak Vaksin, Ribka Tjiptaning Ternyata Seorang Dokter Berpengalaman. Apa alasannya menolak disuntik? FOTO: RIBKA 

TRIBUNBATAM.id - Ngotot Tolak Vaksin, Ribka Tjiptaning Ternyata Seorang Dokter Berpengalaman. Apa alasannya menolak disuntik?

Sejak pernyataan kontroversialnya pada rapat kerja Komisi IX DPR, nama Ribka Tjiptaning kian disorot.

Rapat yang digelar, Selasa (12/1/2021) itu juga melibatkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Sosok Ribka Tjiptaning belakangan ramai disorot usai menolak menerim vaksin Sinovac Covid-19.

Saat itu, Ribka yang duduk di Komisi IX mengatakan dengan tegas jika dirinya tak mau menerima vaksin Covid-19 buatan Sinovac. 

Imbasnya, anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini digeser ke Komisi VII.

Komisi IX diketahui bergerak dalam bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan.

Sedangkan Komisi VII bergerak dalam ruang lingkup tugas di bidang energi, riset, serta teknologi.

Lantas, siapa sebenarnya sosok Ribka Tjiptaning?

Baca juga: Siapa Ribka Tjiptaning? Sosok Dokter Tolak Divaksin, Bukan Orang Sembarangan, Kini Posisi Digeser

Ternyata Seorang Dokter

Wanita yang memiliki nama lengkap Ribka Tjiptaning Proletariyati itu ternyata merupakan seorang dokter.

Lahir di Yogyakarta pada 1 Juli 1959, Ribka merupakan lulusan S1 kedokteran Universitas Kristen Indonesia tahun 2002.

Dikutip dari dpr.go.id, ia lalu menempuh pendidikan Ahli Asuransi Kesehatan Universitas Indonesia.

Dalam kariernya sebagai dokter, Ribka pernah bekerja dokter di RS. Tugu Ibu Cimanggis dari 1990-1991.

Lalu menjadi dokter di Karya Bakti Kalibata dan Klinik Partuha Ciledug tahun 1991.

Kemudian menjadi dokter di Klinik Waluya Sejati Abadi Ciledug di tahun 1991-1992.

Selanjutnya menjadi dokter praktek di perusahaan Puan Maharani pada tahun 1992-2000.

Ribka Tjiptaning
Ribka Tjiptaning (Ist)

Baca juga: Bukan Orang Sembarangan, Ribka Tjiptaning Ternyata Seorang Dokter, Simak Profilnya

Baca juga: Siapa Sebenarnya Sosok Ribka Tjiptaning? Videonya Viral di Media Sosial Usai Kritik Keras BPJS

Ribka Tjiptaning: Mending Jual Mobil

Sebelum menolak menerima suntikan vaksin, awalnya ia menyoroti kriteria usia penerima vaksin, antara 18 sampai 59.

Menurut Ribka, dirinya sedari awal tidak memenuhi kriteria tersebut, bahkan jika nantinya ada vaksin yang aman digunakan orang lanjut usia (lansia).

"Kalau persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin, mau pun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya sudah 63 nih, mau semua usia boleh tetap (saya tolak)," kata Riba Tjiptaning, dikutip dari Tribunnews.com.

Diketahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan sanksi denda Rp5 juta bagi warga yang menolak vaksin.

Menanggapi hal itu, Ribka mengaku lebih memilih membayar denda daripada dipaksa menerima vaksin.

Ia beralasan vaksin tahap pertama buatan Sinovac itu belum dapat dipastikan keamanannya.

Sebagai informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan vaksin buatan Sinovac sudah teruji secara klinis.

"Misalnya saya hidup di DKI, semua anak cucu saya dapat sanksi Rp 5 juta mending saya bayar, saya jual mobil kek," ungkit Ribka.

"Bagaimana orang Bio Farma juga masih bilang belum uji klinis ketiga dan lain-lain," tambah politikus PDIP ini. (TribunWow.com/Anung/Brigitta)

Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul Nasib Anggota Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning Setelah Menolak Vaksin Covid-19 Sinovac

Baca berita terbaru lainnya di Google!

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved