BATAM TERKINI
Tepi Jalan Yos Sudarso Berubah Fungsi Jadi Tempat Sampah, Tunggu Langkah Nyata DLH Batam
Tepi jalan Yos Sudarso berubah fungsi menjadi tempat sampah. Warga menunggu langkah nyata DLH Batam.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tepi Jalan Yos Sudarso, Kota Batam, Provinsi Kepri berubah fungsi jadi tempat sampah.
Sampah Rumah Tangga masih menumpuk di pinggir jalan itu.
Kondisinya bahkan nyaris meluber hingga ke jalan.
Dampaknya sudah jelas. Pengguna jalan maupun pengendara sepeda motor jadi tak nyaman dibuatnya.
Jalan yang seharusnya bersih dan asri, berubah menjadi bau tak sedap hingga berpotensi menimbulkan sarang penyakit.

"Pengendara yang melintas kadang buang sampah di sini.
Seperti ini lah, semakin lama semakin menumpuk.
Karena tak seorang pun petugas yang datang mengangkutnya," ujar seorang ibu rumah tangga, Jeny saat membuang sampah, Selasa (19/1/2021).
Tak hanya Jeny, seorang pengendara motor, Alan mengaku resah.
Pegawai pemerintah yang berwenang mengurus hal ini menurutnya sudah tahu akan kondisi ini.
Karena pada umumnya pegawai melewati jalan itu ketika hendak ke kantor.
Sayangnya, belum ada langkah nyata untuk mengatasi persoalan Sampah di Batam.
"Tolonglah dicarikan tempat yang pas dan sesuai. Biar sampahnya tidak seperti sekarang.
Semrawut dan kadang mengeluarkan bau sehingga mengganggu pengguna jalan," ucapnya.
Warga meminta petugas Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Batam agar mencarikan tempat pembuangan sampah yang tepat sehingga tidak menggangu pengguna jalan.
Baca juga: Bahu Jalan Hang Kesturi Nongsa Berubah Jadi Tempat Sampah, Warga: Sudah Langganan
Baca juga: BP Batam Pasang Alat Penyaring Sampah dan Lumpur di Waduk Sumber Air Baku Batam

Hingga sore ini belum ada tanda-tanda sampah tersebut akan dibersihkan, dan beberapa warga maupun pengendara masih melakukan pembuangan di lokasi tersebut.
Pantauan TribunBatam.id, Selasa, (19/01/2021) tumpukan sampah itu belum juga diangkut sejak beberapa hari belakang ini.
Tidak hanya itu tong sampah yang biasanya ada di lokasi pembuangan sampah itu, hari ini tidak terlihat.
Tampak beberapa pengendara yang melintas harus mengindari sampah, sesekali mereka terlihat menutup hidung.
Tumpukan sampah itu sudah terjadi setiap hari dan terus menumpuk.
Kondisi Jalan di Hang Kesturi Nongsa
Kondisi Sampah Rumah Tangga yang menumpuk juga terlihat di Jalan Hang Kesturi, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Sampah Rumah Tangga itu, tampak menumpuk hingga ke bahu jalan.
Kondisinya juga sudah mengeluarkan bau tak sedap.
Sehingga pengendara bermotor yang melintas, terutama pengendara roda dua akan mencium aroma bau tidak sedap yang menyengat hidung.

Seorang warga Ema mengatakan, tempat itu menjadi langganan untuk tempat membuang sampah.
Jika dibiarkan, Sampah Rumah Tangga itu dapat meluber hingga ke jalan.
"Di situ sudah langganan tempat sampah bang, pasalnya hampir setiap hari pasti kita akan melihat sampah di lokasi itu," kata wanita 24 tahun ini kepada TribunBatam.id, Selasa (19/1/2021).
Ia juga berharap agar sampah-sampah yang ada di bahu Jalan Hang Kesturi itu, bisa dialokasikan ketempat pembuangan sampah, dan tempat itu agar segera di segel dari orang yang membuang sampah sembarangan.
"Mudah-mudahan segera ada penanganan cepat lah," sebutnya.
Jalan Rusak Ancam Nyawa Pengendara Motor
Jalan rusak di Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepri ancam pengendara motor.
Jalan Hang Kesturi misalnya. Kondisi jalan yang berlubang di Kelurahan Batu Besar ini sungguh membahayakan pengendara motor.
Mereka yang melintasi jalan ini, wajib ekstra waspada.

Paling tidak menurunkan laju sepeda motornya karena pengendara berinisiatif untuk menghindari lubang di jalan itu.
Kondisi jalan pun menjadi kecil, sehingga berpotensi terjadi kecelakaan lalu lintas dari kendaraan di arah sebaliknya.
Seorang warga, Udin mengaku jika kondisi jalan rusak itu sudah lama tanpa ada perbaikan.
Warga berinisiatif menutup lubang pada jalan itu seadanya.
Mereka tak ingin ada korban jiwa dari pengendara motor saat melintas di jalan itu.
"Kalau lubangnya sudah lama, cukup dalam juga. Jadi kami tutup menggunakan ranting kayu.
Takutnya pas ada orang lewat di atas lubang, dia bisa jatuh.

Kalau ada ranting kan otomatis mereka tidak akan lewat di atas lubang," kata pria 39 tahun itu kepada TribunBatam.id, Selasa (19/1/2021).
Warga lainnya Rusdi berharap, agar kondisi jalan tersebut benar-benar mendapat perbaikan.
Ini menurutnya penting karena dapat membahayakan pengendara motor yang lewat.
Pantauan TribunBatam.id sekira pukul 12.27 WIB, terlihat pengendara yang lewat menurunkan laju kendaraannya apabila terlihat ada pengendara lain yang datang dari arah berlawanan.
Lubang tersebut ukurannya ada yang sekira 50 centimeter kali 70 centimeter, ada juga sekira 1 meter kali setengah meter.
Terlihat lubang tersebut ditandai dengan ranting kayu sebagai simbol atau rambu-rambu bahwa jalan tersebut ada lubang, agar pengendara lebih berhati-hati.(TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng/Muhammad Ilham)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google