VIRUS CORONA DI BATAM
UPDATE Corona di Batam, 600 Pasien Covid-19 Masih Dirawat pada Minggu Ketiga Bulan Ini
Sebanyak 600 pasien Corona di Batam ini merupakan bagian dari total 5.377 kasus yang tercatat Satgas Covid-19 pada Senin (18/1).
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sebanyak 600 kasus Corona di Batam masih menjalani perawatan pada sejumlah rumah sakit di minggu ketiga Januari 2021.
Ratusan pasien Corona di Batam in merupakan bagian dari total 5.377 kasus yang tercatat Satgas Covid-19, Senin (18/1/2021).
Selain kasus aktif covid-19 di Batam, Satgas Covid-19 juga mencatat 140 kasus meninggal dunia akibat covid-19.
Sementara 4.637 kasus berstatus pasien sembuh corona.
Satgas Covid-19 di Batam juga mencatat penambahan 73 kasus pada Senin (18/1).
Sejak Maret 2020, kasus konfirmasi bergejala meningkat pesat di angka 2.751 kasus,
menyusul kasus Covid-19 tanpa gejala atau asimptomatik sebanyak 1.707 kasus.
Dengan demikian, persentase tingkat kesembuhan pasien di Kota Batam mencapai 86,2 persen.
Sementara tingkat kasus aktif mencapai 11,2 persen. Kemudian tingkat kematian mencapai 2,6 persen.
Kasus-kasus yang masih aktif saat ini tengah dirawat di beberapa rumah sakit, di antaranya terbanyak adalah RSKI Covid-19 Galang 313 pasien, RS Awal Bros 100 pasien, dan isolasi mandiri 54 pasien.
Pasien lainnya dirawat di RSBP Batam sebanyak 39 pasien, RS Elisabeth Lubuk Baja 27 pasien, RS Elisabeth Batam Kota 22 pasien, RS Bhayangkara 7 pasien.
Selanjutnya RS Budi Kemuliaan 6 pasien, RSUD Embung Fatimah 8 pasien, RS Graha Hermine 9 pasien, RS Camatha Sahidya 3 pasien, RSSD 4 pasien, RS Harapan Bunda 3 pasien, RS Mutiara Aini 2 pasien, RS Elisabeth Sei Lekop 2 pasien, dan RS Keluarga Husada 1 pasien.
Dengan adanya penambahan kasus ini, sembilan kecamatan di Hinterland masih berzona merah. Kecamatan Bengkong memiliki 26 kasus.
Baca juga: Dua Warga Anambas Positif Corona Setelah Balik Dari Tanjungpinang dan Batam
Baca juga: 2 Pasien Sempat Sesak Nafas Sebelum Meninggal Dunia, 26 Warga Batam Kena Corona

Kecamatan Lubuk Baja 66 kasus, Kecamatan Nongsa 40 kasus, Kecamatan Batam Kota 166 kasus dan Kecamatan Sei Beduk 33 kasus.
Kemudian Kecamatan Sagulung memiliki 53 kasus, Kecamatan Batu Aji 53 kasus, Kecamatan Sekupang 136 kasus, dan Kecamatan Batu Ampar 27 kasus.
Sementara itu, tiga kecamatan Hinterland, yakni Belakangpadang, Bulang dan Galang masih berzona hijau tanpa kasus Covid-19.
Vaksinasi Corona di Batam
Vaksinasi Corona di Batam tahap pertama telah dilakukan terhadap 20 orang pertama di Kota Batam, Jumat (15/1/2021).
Beberapa di antara daftar peserta tersebut ialah kepala daerah, jajaran FKPD, serta tokoh agama dan tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam atau Kadinkes Batam, Didi Kusmarjadi mengungkapkan, sejumlah nama penerima vaksin pertama ini telah terdaftar ke dalam sistem.
Menindaklanjuti rapat koordinasi bersama Kementerian Kesehatan tempo lalu. Selanjutnya, vaksinasi akan segera dilaksanakan terhadap para tenaga kesehatan di Kota Batam.
Upaya vaksinasi juga dicanangkan akan diberikan kepada masyarakat umum.

Tercatat kurang lebih 875.911 Warga Batam yang tergolong sebagai sasaran vaksinasi sesuai dengan kriteria usianya.
Tidak seperti tenaga kesehatan, Didi menambahkan, masyarakat umum tidak perlu mendaftar.
Nantinya, masyarakat akan menerima SMS dari PeduliLindungi yang menginformasikan bahwa yang bersangkutan akan menerima vaksin Covid-19.
jadwal vaksinasi sudah tersedia, maka calon penerima vaksin akan memperoleh SMS dari 1199 berisi tautan link yang memuat kartu vaksinasi elektronik (e-card) serta jadwal vaksinasi.
Kartu tersebut kemudian dapat dicetak dan dibawa pada saat jadwal vaksinasi.
"Di dalam e-card ini akan tercantum kapan dan dimana akan divaksin," jelas Didi.
Didi Kusmarjadi mengimbau masyarakat agar tidak takut divaksin.

Pasalnya, tingkat efikasi vaksin Sinovac saat ini telah mencapai 66 persen, yakni melebihi standar WHO.
Adapun efek samping yang umum dirasakan setelah vaksinasi adalah nyeri bekas suntikan dan badan meriang.
"Sebelum divaksin, masyarakat juga akan melalui screening kesehatan terlebih dahulu untuk menentukan kriteria inklusi," tambah Didi.
Serba-Serbi Vaksinasi Corona di Batam Tahap Pertama
Pelaksanaan Vaksinasi Corona di Batam secara simbolis digelar di Dataran Engku Puteri Batam Center, Kota Batam, Provinsi Kepri, Jumat (15/1/2021).
Di panggung Engku Putri, Batam Center, telah disediakan empat meja, yakni meja registrasi, meja screening dan meja observasi.
Peserta vaksinasi yang seluruhnya berjumlah 20 orang.
Satu per satu akan mendatangi meja pertama untuk melakukan registrasi.
Di meja registrasi, e-card atau kartu vaksin akan diperiksa dan didaftarkan dalam database vaksinasi. Setelah mendaftar, peserta akan melanjutkan ke meja screening.
Meja screening dipersiapkan untuk memeriksa kesehatan peserta vaksinasi.

Adapun pemeriksaan yang dilakukan berupa pengecekan suhu tubuh, pemeriksaan gejala Covid-19, serta pemeriksaan penyakit bawaan.
"Peserta dengan penyakit jantung, diabetes, hipertensi atau alergi berat akan kami eksklusikan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi dalam sambutannya di acara Pencanangan Vaksinasi Covid-19.
Setelah lolos screening kesehatan, peserta akan langsung divaksin di meja vaksinasi. Kali ini, kemasan vaksin Sinovac berbentuk vial atau botol kecil berisi 1/2 cc.
Didi menambahkan, peserta vaksin jangan takut disuntik, karena jarum yang digunakan kecil, yakni berkapasitas 1 cc saja.
Apabila vaksinasi telah selesai, maka peserta dapat melanjutkan ke meja observasi.
Meja observasi disediakan untuk memantau kondisi fisik peserta pasca vaksinasi, apakah terdapat gejala alergi atau efek samping.
"Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada ditemukan gejala alergi yang berat. Paling efeknya adalah nyeri di tempat suntikan (lengan kiri), atau meriang saja," jelas Didi Kusmarjadi.

Kadinkes Batam, Didi Kusmarjadi mengimbau masyarakat agar tidak perlu ragu menjalani vaksinasi.
Kendati skema pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat Kota Batam masih panjang, namun Didi meyakinkan bahwa vaksin Sinovac yang dipergunakan saat ini memenuhi standar World Health Organization.
"Masyarakat jangan ragu, karena vaksin ini sudah dinyatakan halal, dan efikasinya sudah 66 persen lebih, melebihi standar WHO," ujar Didi, Jumat (15/1/2021).
Menurutnya, tingkat efikasi vaksin sesuai standar WHO harus melebihi 50 persen agar dapat efektif merangsang imunitas tubuh.
Selain itu, Didi menambahkan, hingga saat ini belum ada kasus alergi berat yang disebabkan oleh vaksin Covid-19 bermerk Sinovac tersebut.
Efek samping yang paling mungkin terjadi hanya berupa nyeri bekas suntikan, serta badan meriang.
Salah satu dokter Puskesmas Bulang, dr. Harri Fajri, yang menjadi vaksinator pada kesempatan Pencanangan Vaksin Covid-19, juga berpesan kepada para peserta vaksinasi, untuk senantiasa menjaga kondisi fisik.
Harri menjelaskan, peserta dapat berpotensi tidak lolos dalam pengecekan kesehatan akibat ukuran tensi yang tinggi. Sementara itu, tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh penyakit kronis, atau pun gaya hidup yang kurang sehat.
Dengan demikian, Harri menyarankan para peserta vaksinasi menjalani istirahat cukup selama satu hari sebelum divaksin.
Selain itu, gaya hidup sehat seperti tidur 8 jam sehari, makan makanan bergizi seimbang dan rajin berolahraga juga dapat mencegah potensi darah tinggi.
"Mungkin sewaktu menjelang divaksin, ada rasa cemas dan deg-degan, nah ini bisa menyebabkan tensi tinggi.
Maka dari itu sangat disarankan istirahat yang cukup sehari sebelum divaksin, minimal tidur selama 8 jam sehari," jelas dr. Harri Fajri.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Baca juga berita Tribun Batam di Google