TRIBUN WIKI

Gejala dan Ciri-ciri Penyakit Campak, Mudah Menular Lewat Bersin dan Batuk

Inilah gejala dan ciri-ciri penyakit campak, mudah menular lewat bersin dan batuk.

Kompas Health
PENYAKIT - Inilah gejala dan ciri-ciri penyakit campak, mudah menular lewat bersin dan batuk. FOTO: CAMPAK 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Inilah gejala dan ciri-ciri penyakit campak, mudah menular lewat bersin dan batuk.

Ada banyak jenis penyakit yang disebabkan oleh virus.

Salah satunya adalah penyakit campak.

Campak terjadi karena adanya infeksi virus dan ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh.

Nama lain dari penyakit ini adalah morbili, measles atau rubella.

Karena disebabkan oleh virus, penyakit ini termasuk sangat mudah menular.

Adapun penularannya sendiri terjadi melalui kontak lendir yang terinfeksi, air liur ataupun droplet infection dari batuk dan bersin.

Penularan campak dimulai dari batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi dapat membuat virus terbang di udara.

Virus dapat hidup di permukaan selama beberapa jam.

Bahkan, jika Anda minum dari gelas atau berbagi peralatan makanan dengan orang yang terinfeksi Anda bisa terkena penyakit campak. 

Baca juga: Langka dan Ganas, Ini Gejala dan Ciri-ciri Kanker Kulit Melanoma, Waspada Tahi Lalat Baru

Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Rematik yang Jarang Disadari, Waspada bila Muncul Benjolan

Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Kanker Tulang yang Jarang Disadari, Waspada bila Nyeri di Bagian Ini

Faktor Risiko

Umumnya, campak lebih sering menimpa anak-anak berusia di bawah lima tahun.

Siapapun bisa terinfeksi virus campak, seseorang juga semakin rentan untuk terkena campak saat belum terkena campak atau belum mendapatkan vaksinasi campak.

Penyakit ini harus diwaspadai meskipun jumlah pengidap komplikasi campak tidak terlalu banyak.

Komplikasi yang disebabkan campak umumnya adalah bronkitis, infeksi paru-paru (pneumonia), radang pada telinga, dan infeksi otak (ensefalitis).

Berikut ini merupakan beberapa kalangan yang berisiko mengalami komplikasi, yaitu:

- Bayi di bawah usia satu tahun;

- Orang dengan penyakit kronis; dan

- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

- Bercak atau ruam berwarna merah-kecokelatan akan muncul di kulit setelah beberapa hari kemudian.

Urutan kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher.

Pada akhirnya, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh.  

Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Leukemia, Kanker Ganas yang Sering Terlambat Disadari

Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Difteri, Infeksi Bakteri Menular yang Picu Kerusakan Jantung

Penyebab

Penyakit campak disebabkan virus yang menular antar-manusia dan kekurangan asupan vitamin, berikut penjelasannya:

1. Virus

Penyakit campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus jenis paramyxovirus yang menular melalui saluran pernapasan, yakni dari hidung, tenggorokan, dan mulut seseorang yang terinfeksi virus.

Tetesan cairan dari pernapasan ini menyembur keluar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Di antara orang yang tidak diimunisasi yang terpapar virus, lebih dari 90% akan tertular penyakit ini.

2. Kekurangan vitamin A

Sementara itu, kekurangan vitamin A juga merupakan faktor risiko munculnya penyakit ini.

Anak-anak yang terlalu sedikit asupan vitamin A kemungkinan memiliki risiko lebih tinggi untuk terjangkit virus Rubeola ini. 

Penyakit ini menular selama 4 hari sebelum ruam muncul, dan terus menular sekitar 4 hingga 5 hari setelahnya.

Penyakit ini berbeda dengan rubella atau penyakit campak jerman.

Kekebalannya diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun).  

Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Radang Usus yang Harus Diwaspadai, Picu Komplikasi hingga Kematian

Baca juga: Bukan Hanya Benjolan, Ini Gejala dan Ciri-ciri Kanker Tiroid, Suara Mendadak Serak

Gejala

Campak ditandai dengan munculnya ruam kemerahan yang bermula di wajah dan leher, kemudian menyebar ke hampir seluruh tubuh.

Awalnya, ruam hanya berbentuk kecil, namun dapat menyatu dan membentuk ruam besar.

Ruam campak bisa mirip dengan ruam pada penyakit rubella atau roseola.

Gejala awal penyakit campak sebenarnya sudah muncul 3-5 hari sebelum munculnya ruam.

Gejala tersebut tidak khas dan mirip dengan gejala flu, yaitu:

- Demam

- Lemas

- Pegal linu

- Pilek

- Hidung tersumbat

- Batuk kering

- Diare

- Muntah

- Hilang nafsu makan

- Mata merah, berair, dan sensitif terhadap cahaya

- Kelopak mata membengkak

- Muncul bercak putih di dalam mulut

Gejala campak biasanya berlangsung selama 3-5 hari, kemudian akan hilang secara bertahap.

Pada banyak kasus, penderita campak akan sembuh dalam waktu 7-10 hari.  

Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Histoplasmosis, Infeksi Jamur Akibat Sering Hirup Kotoran Hewan

Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Bronkitis, Paru-paru Berisi Banyak Lendir Sebabkan Komplikasi Serius

Pencegahan

Orang yang sudah menderita penyakit morbili atau campak biasanya kebal dan tidak mungkin kambuh lagi.

Sementara orang yang tidak kebal harus mempertimbangkan untuk mendapatkan vaksin campak.

Berikut beberapa beberapa pencegahan morbili atau campak:

1. Vaksin

Pencegahan campak dapat dilakukan dengan menggunakan imunisasi.

Vaksin MMR terdiri dari 3 vaksin Mumps (gondongan), Measles (campak), Rubella (campak Jerman) yang memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit Gondongan, Campak dan Rubella.

Vaksin MMR diberikan pada bayi berumur 9 bulan, dan booster vaksin diberikan kembali saat anak berumur 15-18 bulan dan 6 tahun.

Pemberian vaksin morbili dilakukan dengan cara penyuntikan subkutan biasanya pada daerah lengan atas.

Orang dewasa yang belum pernah menerima imunisasi dapat meminta vaksin dari dokter sebagai salah satu cara pencegahan campak.

2. Batasi interaksi dengan orang lain

Jika Anda atau anggota keluarga terkena virus ini, batasi interaksi dengan orang lain dan hindari kegiatan sosial yang membuat pasien campak harus beraktivitas yang melelahkan dan menguras tenaga.

3. Beristirahat

Disarankan untuk beristirahat yang cukup, menyantap makanan yang sehat, dan berkonsultasi dengan dokter agar kondisi tubuh segera membaik.

Pada umumnya, campak hanya terjadi 1 kali karena tubuh kita dapat membentuk antibodi yang akan melindungi kita terkena penyakit ini kembali di kemudian hari.

*Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Campak'.

Baca berita terbaru lainnya di Google!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved