Proyek Pemerintah Pusat Makan Korban, 5 Orang Tewas, 29 Lainnya Keracunan Gas di Proyek Panas Bumi

Kasus proyek panas bumi dari pemerintah pusat di bawah Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) di Mandailing Natal (Madina) sempat menjadi Tr

Editor: Eko Setiawan
handout
Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution melihat warga yang menjadi korban keracunan gas saat dirawat di RSUD Panyabungan, Senin (25/1/2021). Sedikitnya 5 warga meninggal dunia dan puluhan keracunan, akibat semburan gas dari sumur proyek geothermal PT SMGP di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandaling Natal. 

Saat kejadian, pihak PT SMGP sedang melakukan pengeboran sumur di lokasi proyek untuk panas bumi atau geothermal.

Tiba-tiba saat dilakukan pengeboran, sumur mengeluarkan asap tebal dan diduga mengeluarkan gas beracun.

Saat itu, di sekitar lokasi terdapat banyak warga sekitar yang sedang melakukan kegiatan berkebun dan bertani.

Adapun 5 warga yang tewas diketahui ada yang masih berusia balita dan anak-anak. Semuanya warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina.

Kirim Tim Investigasi

Sementara itu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk menghentikan sementara operasional pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Madina.

Pembangkit listrik itu dikelola oleh PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP).

Keputusan tersebut diambil menyusul adanya laporan yang menyebutkan, telah terjadi paparan gas hidrogen sulfida (H2S) terhadap masyarakat sekitar ketika berlangsung kegiatan buka sumur (well discharge) sumur SM T02 pada proyek panas bumi PLTP Sorik Marapi Unit II.

Paparan gas tersebut pun mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan 15 orang dirawat di RSUD Panyabungan.

Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari memengatakan, pihaknya telah menerbitkan surat penghentian sementara seluruh kegiatan atau aktivitas PT SMGP di lapangan, termasuk penghentian operasi PLTP Unit I, kegiatan pengeboran dengan 2 unit rig, dan seluruh aktivitas pengembangan PLTP Unit II.

"Kejadian tersebut saat ini dalam proses investigasi oleh Inspektur Panas Bumi yang dijadwalkan berangkat menuju lokasi hari ini," kata Ida dalam keterangan tertulis, Selasa (26/1/2021).

Dalam laporannya ke Kementerian ESDM, SMGP menjelaskan, sebelum memulai buka sumur, perusahaan telah melakukan seluruh rangkaian prosedur keamanan.

Antara lain sosialisasi kepada semua pekerja dan masyarakat, evakuasi seluruh pekerja dari wellpad, penetapan batas perimeter aman, melengkapi tim well test dengan SCBA dan gas detector, dan final sweeping.

Sekitar pukul 12.00 WIB, dilakukan buka sumur dengan mengalirkan steam ke silencer untuk dibersihkan sebelum dialirkan ke PLTP.

Namun, sekitar pukul 12.30 WIB dilaporkan ada masyarakat yang pingsan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved