HUMAN INTEREST

Cerita Sukses Ridwan, Dulu Karyawan, Kini Jadi Pengusaha Daging Rajungan di Bintan

Warga Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan itu kini menjadi pengusaha daging rajungan. Sebelumnya ia sempat bekerja di sebuah perusahaan & berhenti

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati

Diketahui, bisnis yang dikelolanya saat ini merupakan usaha daging rajungan yang diperdagangkan ke luar daerah, yakni ke Jakarta dan Medan.

"Jadi kami ini hanya memproduksi daging rajungan atau yang biasa disebut warga di sini ketam. Kemudian kita kirim ke Jakarta dan ke Medan," terangnya.

Saat ini, ia sudah memiliki dua karyawan tetap, dan tujuh karyawan harian yang merupakan ibu rumah tangga di kampungnya.

"Jadi yang pekerja tetap itu hanya ada dua orang saja. Sedangkan tujuh ibu-ibu ini harian. Itu pun bekerjanya ketika ada barang saja atau mau produksi dengan upah per kilogram daging yang dihasilkan Rp 18 ribu," katanya.

Ia melanjutkan, produk daging rajungan miliknya sudah dipasarkan ke Jakarta, dan Medan. Bahkan diekspor ke Amerika dalam bentuk kalengan.

"Jadi dari kita ini hanya barang setengah jadi. Sedangkan pengumpul di Jakarta atau Medan biasanya diolah lagi menjadi bahan jadi.

Nah, barang jadi inilah yang dikalengkan dan diekspor ke Amerika dan biasanya dikemas hingga per kontainer," ungkapnya.

Ridwan menjelaskan, untuk melakukan produksi daging rajungan di tempat usahanya, setidaknya butuh 150 kilogram rajungan untuk mendapatkan hasil daging sebanyak 30 Kilogram siap kirim.

"Jadi kalau musim angin itu kita tidak bisa memproduksi sesuai harapan. Soalnya bahan baku rajungan itu lebih kurang 50-70 kilo perhari didapatkan.

Sedangkan untuk mencapai 30 kilogram untuk dikirim, memerlukan lebih kurang 150 kilogram bahan baku rajungan," katanya.

Ridwan melanjutkan ceritanya, untuk proses pengiriman bahan mentah daging rajungan ke Jakarta dan Medan, setidaknya ia membutuhkan waktu tiga hari menunggu bahan baku rajungan terkumpul mencapai 150 kilogram.

"Jadi dalam satu bulan itu, kita hanya bisa memproduksi dan mengirim ke Jakarta dan Medan hanya 10-12 kali. Soalnya kita produksi 3 hari sekali pengiriman sebanyak 30 kilogram," kata Ridwan.

Ridwan juga mengungkapkan, dalam satu bulan itu ia bisa mengekspor 300-400 kilogram daging rajungan ke Jakarta dan Medan.

Sedangkan untuk harga daging rajungan mentah yang dijual perkilogramnya hanya Rp 250 ribu per kilogram.

"Jadi per bulan itu penjualan kita bisa mencapai 300 sampai 400 kilogram per bulan. Namun, kalau di bulan Mei bisa mencapai 1 ton di saat booming atau musimnya," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved