Kisah Sukses Pengusaha di Bintan, Daging Rajungan Tembus Pasar Amerika Serikat

Kisah sukses pengusaha di Bintan ini bukan kaleng-kaleng. Usaha daging rajungan miliknya sukses tembus pasar Amerika Serikat.

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Berikut Kisah Sukses Pengusaha di Bintan.

Usaha daging rajungan yang ditekuni Ridwan tak hanya menambah pundi-pundi Rupiahnya.

Warga Kawal Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri ini senang bisa memberdayakan warga sekitar kampung halamannya.

Usaha yang dirintisnya sejak 2003 itu, bahkan sudah menempus pasar Amerika Serikat.

Sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jakarta hingga Medan, Provinsi Sumatra Utara juga mengandalkan pasokan daging rajungan atau yang biasa disebut masyarakat setempat dengan ketam dari usahanya.

Ridwan kini memiliki dua pegawai tetap dan tujuh pekerja harian yang berstatus ibu rumah tangga di kampungnya.

Ibu rumah tangga ini mulai bekerja ketika ada barang saja atau mau produksi dengan upah per kilogram daging yang dihasilkan Rp 18 ribu.

Usaha daging rajungan milik Ridwan di Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri. Foto diambil belum lama ini.
Usaha daging rajungan milik Ridwan di Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri. Foto diambil belum lama ini. (TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Ridwan menjelaskan, untuk melakukan produksi daging rajungan di tempat usahanya, setidaknya butuh 150 kilogram rajungan untuk mendapatkan hasil daging sebanyak 30 Kilogram siap kirim.

Dalam satu hari, setidaknya ia memerlukan 50 hingga 70 kilogram daging rajungan.

Kondisi cuaca ekstrem di laut, jelas menjadi kendala dalam mencari bahan baku ketam untuk ia kirim ke konsumen.

Sedangkan untuk mencapai 30 kilogram untuk dikirim, memerlukan lebih kurang 150 kilogram bahan baku rajungan.

Untuk proses pengiriman bahan mentah daging rajungan ke Jakarta dan Medan, setidaknya ia membutuhkan waktu tiga hari menunggu bahan baku rajungan terkumpul mencapai 150 kilogram.

"Dalam satu bulan, kami hanya bisa memproduksi dan mengirim ke Jakarta dan Medan hanya 10-12 kali.

Baca juga: Kisah Sukses Perantau di Batam Aismansyah, Kuliahkan Dua Anak dari Usaha Warung Makan

Baca juga: KISAH Sukses Penjual Kerupuk di Batam, Bermodal Rp 1, 5 Juta Kini Wiyono Punya 7 Karyawan

Suasana saat ibu-ibu bekerja mengambil daging rajungan di tempat usaha Ridwan di Bintan, belum lama ini
Suasana saat ibu-ibu bekerja mengambil daging rajungan di tempat usaha Ridwan di Bintan, belum lama ini (TRIBUNBATAM.ID/ALFANDI SIMAMORA)

Soalnya kami produksi 3 hari sekali pengiriman sebanyak 30 kilogram," kata Ridwan kepada TribunBatam.id.

Ridwan juga mengungkapkan, dalam satu bulan itu ia bisa mengekspor 300-400 kilogram daging rajungan ke Jakarta dan Medan.

Sedangkan untuk harga daging rajungan mentah yang dijual perkilogramnya hanya Rp 250 ribu per kilogram.

"Jadi per bulan itu penjualan kita bisa mencapai 300 sampai 400 kilogram per bulan. Namun, kalau di bulan Mei bisa mencapai 1 ton di saat booming atau musimnya," ungkapnya.

Sebelum usaha daging rajungan, Ridwan sempat bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di produksi daging rajungan.

Setelah berhenti bekerja, ia memulai usahanya sendiri bermodalkan pengalamannya bekerja di perusahaan itu.

Ia mengembangkan hasil tangkapan nelayan di kampungnya untuk bisa dijual keluar daerah.

Salah satu tujuannya untuk meningkatkan perekonomian nelayan.

Rika, pedagang sayur di Pasar Bintan Centre Tanjungpinang saat melayani pengunjung yang hendak membeli dagangannya, Selasa, (19/1/2021)
Rika, pedagang sayur di Pasar Bintan Centre Tanjungpinang saat melayani pengunjung yang hendak membeli dagangannya, Selasa, (19/1/2021) (Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak)

Awalnya memang tidak mudah. Tapi Ridwan tetap optimis.

Perlahan namun pasti, usaha daging rajungan yang dirintisnya sejak 2003 itu bisa berjalan, hingga kini sudah hampir 17 tahun lebih.

Saat ditemui TribunBatam.id di Risal Mandiri Rajungan, tempat usahanya, Ridwan tampak tersenyum lebar menyapa awak media yang ingin bertanya kepadanya.

Ia bercerita, ide memproduksi daging rajungan hasil tangkapan nelayan ini muncul setelah dirinya berhenti bekerja.

Saat itu, Ridwan mencari tahu apa usaha yang dapat dikembangkan di kampung halamannya dan bisa meningkatkan perekonomian nelayan di tempatnya.

Ia juga berkomumikasi dengan sejumlah pengusaha rajungan, baik dari Jakarta dan Medan, yang pernah dikenalnya saat bekerja di perusahaan.

Komunikasi itu membuahkan hasil dan dukungan dari sejumlah pengusaha rajungan yang dikenalnya.

BINTAN BOY CREATION - Pekerja Bintan Boy Creation Rendi saat mengangkut pupuk ke bagasi mobil pembeli. Usaha tanaman laris manis saat pandemi Covid-19.
BINTAN BOY CREATION - Pekerja Bintan Boy Creation Rendi saat mengangkut pupuk ke bagasi mobil pembeli. Usaha tanaman laris manis saat pandemi Covid-19. (TribunBatam.id/Muhammad Ilham)

Ridwan diberikan motivasi dan modal untuk memulai membuka usaha daging rajungan, dengan catatan perlahan modal tersebut tetap dibayar dengan cara mencicilnya.

Bisnis yang dikelolanya saat ini merupakan usaha daging rajungan yang diperdagangkan ke luar daerah.

Produk daging rajungan miliknya sudah dipasarkan ke Jakarta dan Medan.

Bahkan diekspor ke Amerika dalam bentuk kalengan.

"Jadi dari kita ini hanya barang setengah jadi. Sedangkan pengumpul di Jakarta atau Medan biasanya diolah lagi menjadi bahan jadi.

Nah, barang jadi inilah yang dikalengkan dan diekspor ke Amerika dan biasanya dikemas hingga per kontainer," ungkapnya.

Sementara itu, saat ditanyakan harapannya kepada Pemerintah Daerah, Ridwan berharap, mereka pengusaha lokal dapat diperhatikan dan diberikan kemudahan untuk bekerja.

"Walaupun selama ini kami tidak dapat hambatan, sekiranya kalau bisa perhatikan nelayan kami.

Karena walaupun kami ini pengusaha, kami tidak mampu untuk membina semua masyarakat nelayan yang ada di Bintan," ujarnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved