KEBAKARAN DI LINGGA
Kisah Ari Korban Tewas Kebakaran di Lingga saat Selamatkan Nenek, Tiba-Tiba Datang ke Daik
Kedatangan Ari, korban tewas kebakaran di Lingga ke Daik, masih jadi tanda tanya. Hari itu dia tiba-tiba datang ke rumah neneknya
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Kebakaran sebuah rumah di Gang Punak, Jalan Engku Aman Kelang, Sawah Indah, Kelurahan Daik, Lingga, Selasa (26/1/2021) lalu meninggalkan banyak cerita.
Diketahui, akibat insiden kebakaran itu, dua orang dilaporkan tewas.
Sofiah (96) atau biasa disapa Are meninggal di lokasi. Sedangkan Mustada Arifin (36) alias Heri atau Ari, cucunya meninggal di rumah sakit.
Melkior (21), sepupu mendiang Ari bercerita, pada hari kejadian, tiba-tiba saja Ari yang tinggal di Desa Musai datang ke rumah neneknya di Daik, Selasa pagi.
"Kami para keluarga juga belum tahu, apa sebab Bang Ari itu mengunjungi Nenek Are di Sawin (Sawah Indah). Dia mendadak datang dari Musai ke Daik. Biasanya jarang-jarang dia menemui nenek," kata Melkior yang sering disapa Kiki kepada TribunBatam.id, Kamis (28/1/2021) siang.
Baca juga: Kebakaran di Lingga Tewaskan Dua Penghuni Rumah, Satu di Antaranya Meninggal di Tempat
Ia menyebut jarak tempuh ke rumah Nenek Are sekira 6 KM, dengan 15 menit waktu yang dibutuhkan.
Kiki lalu menerangkan, dari cerita sepupunya, setibanya Ari di Daik, ia melihat kepulan asap di rumah neneknya.
"Dia tiba di lokasi tidak membawa bawaan apa-apa. Hanya baju dan celana yang dipakai. Dia langsung masuk ke rumah yang sudah dipenuhi dengan api yang sudah terlalu besar," terang Kiki.
Saat itu, Ari sempat menggendong neneknya dan berusaha keluar dari kobaran api. Namun karena api sudah membakar seluruh tubuhnya, Ari melompati keluar dari jendela.
"Jadi saat itu dia langsung melepas nenek, loncat jendela, karena sudah 90 persen terbakar," ujar Kiki.
Kiki menyebutkan, sebenarnya rumah yang terbakar itu ditempati enam orang, termasuk Nenek Are. Namun saat kejadian, dan seperti hari biasanya, lima orang lainnya melakukan aktivitas di luar rumah.
"Yang di rumah nenek, anak dari nenek, yakni Mok Jom dan tiga anaknya Haidir, Ilham, dan Dinda. Satu orang lagi menantu nenek, Bang Encik," ujarnya.
Ia melanjutkan, pascakebakaran itu, Ari meninggalkan kedua orangtuanya, istri, dua anak, dan tiga adiknya. Mendiang Ari sendiri sehari-hari bekerja sebagai buruh.
Hingga kini, belum diketahui pasti penyebab kebakaran yang menghanguskan satu rumah dan menewaskan dua orang di Sawah Indah itu.
"Itu memang kewenangan pihak berwajib, saya tidak mau melangkahi. Tapi mungkin kalau saya dan keluarga menduga-duga akibat korsleting listrik," ujarnya.
Kini, Kiki hanya berharap agar keluarga yang ditingalkan tetap tabah atas musibah yang terjadi.
"Memang sudah ajalnya di sana, memang kehendak Allah seperti itu, kami terima," ujarnya.
Terobos Api
Sebelumnya diberitakan, niat seorang cucu untuk menyelamatkan neneknya di Kelurahan Daik, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri berujung tragis.
Seorang pria bernama Heri tewas di RSUD Encik Mariyam, Kecamatan Daik.
Ia mengalami luka bakar hingga 90 persen setelah berusaha menerobos api yang membakar rumah dii Gang Punak, Jalan Engku Aman Kelang, Sawah Indah, Selasa (26/1/2021) siang.
Heri ketika itu mengetahui jika neneknya yang diketahui bernama Are berada dalam rumah yang terbakar itu.
Sayang, api keburu membesar begitu ia mencoba menyelamatkan orang tua yang begitu ia sayangi itu.

"Heri tadinya mencoba untuk menyelamatkan neneknya, tetapi api keburu membesar.
Luka bakar di tubuhnya lebih dari 90 persen," ungkap Tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Lingga, Tengku Syamsul Hilal kepada sejumlah awak media, Selasa (26/1/2021).
Ia mengungkap jika api berhasil dipadamkan. Lokasi rumah yang hangus dilahap si jago merah juga telah diberi garis polisi.
Tengku Syamsul juga mengatakan, jalannya proses pemadaman api saat itu berlangsung sekitar 2 jam dengan melibatkan 20 orang personel pemadam kebakaran.
“Proses pemadaman tadi dilakukan sekitar 2 jam, dari jam 09.00 WIB sampai sekitar jam 11.00 WIB.
Setidaknya 4 tangki air yang digunakan untuk memadamkan api.
Personel yang turun sebanyak 20 orang terdiri dari 2 orang kasi dan 18 orang personel,” ucapnya.
Baca juga: Kebakaran di Lingga Tewaskan Dua Penghuni Rumah, Satu di Antaranya Meninggal di Tempat
Baca juga: Seorang Nenek Tewas Dalam Kebakaran di Lingga Selasa, 26 Januari 2021

Selain korban meninggal dunia, Tengku Syamsul memperkirakan dari kejadian kebakaran tersebut menelan kerugian hingga ratusan juta Rupiah.
Kebakaran juga menghanguskan 2 unit sepeda motor yang berada di rumah yang berdindingkan papan, serta menghanguskan barang berharga lainnya.
Dari informasi yang TribunBatam.id himpun, untuk kedua korban yang meninggal dunia telah dikebumikan pada sore tadi di tempat pemakaman umum terdekat.
Kronologi Kejadian
Kebakaran yang terjadi di Sawah Indah, Kelurahan Daik, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga menghanguskan satu unit rumah warga, Selasa (26/1/2021).
Belakangan diketahui, insiden kebakaran itu tak hanya menewaskan satu orang, tetapi dua orang.
Satu orang tewas di tempat, sedangkan satu orang lagi sempat dibawa ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong.
Dari informasi yang dihimpun TribunBatam.id, saat kebakaran terjadi, dua orang sedang berada di dalam rumah.
Kebakaran diperkirakan terjadi sekira pukul 09.15 WIB. Sementara api berhasil dipadamkan Pemadam Kebakaran (Damkar) dibantu sejumlah warga sekira pukul 11.00 WIB.

Kepala Bidang (Kabid) Damkar di Satpol PP-Damkar Lingga, Oktanius Wirsa mengatakan, identitas kedua penghuni rumah yang terbakar, yakni Sofiah (96), perempuan yang biasa disapa Are, dan Mustada Arifin (36) alias Heri.
"Sewaktu kejadian, satu orang, Are meninggal dunia di lokasi. Sementara Heri, meninggal dunia di rumah sakit," ucap Oktanius kepada sejumlah awak media.
Oktanius mengatakan, Heri meninggal dunia setelah mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Encik Mariyam, Daik Lingga.
"Beliau sempat mau dirujuk ke Tanjungpinang, tapi tepat pukul 11.15 WIB, nyawanya tidak tertolong lagi," ujarnya.
Sementara untuk sumber api, Oktanius mengatakan, saat ini masih dalam penyelidikan pihak terkait.
Warga Lihat Kepulan Asap
Sebelumnya diberitakan, menurut saksi mata Putra, saat itu ia sedang minum kopi bersama kawannya dan melihat asap dari kejauhan.
"Kawan saya kira itu ban terbakar, tapi karena asapnya besar menurut kami seperti tidak mungkin. Jadi kami bergegas pergi ke sana," kata Putra kepada TribunBatam.id.

Putra mengatakan, dari informasi yang didapatnya, saat kejadian kebakaran itu ada dua orang yang berada di dalam rumah. Yakni seorang wanita lanjut usia (lansia) dan seorang laki-laki yang merupakan cucu wanita tersebut.
"Saat kami memadamkan api, kami mau menyelamatkan cucu dan nenek yang ada di dalam rumah tersebut," ujarnya.
Ia melanjutkan, pria di dalam rumah itu berhasil keluar rumah dengan meloncat dari jendela. Saat itu hampir seluruh tubuhnya sudah terbakar.
Nahas, nenek di dalam rumah itu tak berhasil keluar. Nenek tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dan kondisinya sudah hangus terbakar.
Hingga saat ini, TribunBatam.id belum mendapat konfirmasi resmi dari pihak berwajib.
(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google