IMLEK 2021

Asal-usul dan Makna Angpau yang Identik dengan Imlek, Simpan Filosofi Mendalam

Inilah asal-usul dan makna angpau yang identik dengan Imlek, ternyata simpan filosofi mendalam.

Tribun Jabar
ASAL-USUL ANGPAU - Inilah asal-usul dan makna angpau yang identik dengan Imlek, ternyata simpan filosofi mendalam. FOTO: ILUSTRASI ANGPAU 

TRIBUNBATAM.id - Inilah asal-usul dan makna angpau yang identik dengan Imlek, ternyata simpan filosofi mendalam.

Perayaan Tahun Baru Imlek tak lengkap bila tak ada angpau.

Tahun ini, Imlek akan jatuh pada 12 Februari 2021.

Ada beberapa tradisi khas yang dilakukan setiap perayaan ini.

Selain barongsai, satu hal yang tak pernah absen saat perayaan tahun baru Imlek adalah tradisi bagi-bagi angpau.

Umumnya, angpau berwarna merah dan berisi sejumlah uang.

Angpau itu diberikan pada anak-anak ataupun sesama kerabat setiap menjelang Imlek.

Tentu saja kehadiran angpau membawa suka cita tersendiri.

Lantas, bagaimana asal-usul angpau yang identik dengan perayaan tahun baru Imlek ini?

Baca juga: Selain Bagi Angpau, Inilah 7 Tradisi Unik Khas Imlek, Pantang Makan Ikan Dibalik

Baca juga: Asal-usul dan Makna Lampion, Identik dengan Perayaan Tahun Baru Imlek

Asal-usul angpau

ANGPAU

Dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa dan Asia, angpau adalah bingkisan dalam amplop merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun baru Imlek atau perayaan lainnya.

Kata angpau berasal dari dua suku kata, yaitu ang yang berarti merah dan pao yang bermakna amplop, sehingga angpau bisa dimaknai dengan amplop merah.

Itulah mengapa angpau selalu berwarna merah.

Sementara itu, Ketua Prodi China Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Hermina Sutami mengatakan, angpau biasanya diartikan sebagai bungkusan merah pengusir setan.

"Cerita mengenai angpau yang paling umum adalah bungkusan merah guna mengusir setan," kata Hermina dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Namun, ada makna khusus di balik tradisi bagi-bagi angpau saat Tahun Baru Imlek.

Baca juga: Daftar Makanan Khas saat Perayaan Imlek, Dipercaya Bawa Keberuntungan Jika Dihidangkan

Baca juga: Penyajian Jeruk Imlek Harus Dengan Daunnya, Ternyata Punya Makna Sendiri di Masa Depan

Simbol Kepedulian

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com (4/2/2019), Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso Tanuwibowo mengatakan, bagi-bagi angpau memiliki simbol khusus kepedulian.

"Angpau merupakan simbol peduli sesama, bentuk kepedulian dan berbagai kegembiraan antar-sesama terutama yang belum mampu," kata Budi.

Biasanya, menurut Budi, pembagian angpau dilakukan sejak sepekan sebelum Imlek tiba atau pada Hari Persaudaraan.

Di hari-hari itu, warga Tionghoa tak hanya melakukan ritual keagamaan, tapi juga memohon restu dan menyantuni saudara yang kekurangan.

Menurut Budi, tradisi bagi-bagi angpau sudah berlangsung sejak ribuan tahun silam.

"Tradisi bagi-bagi angpau ini sudah berlangsung sejak ribuan tahun silam dan memang tercatat dalam kitab Agama Konghucu," kata Budi.

Meski jenis pemberian sering diidentikkan dengan uang, pemberian angpau juga bisa diberikan dalam bentuk makanan.

Budi mengatakan, pemberi angpau biasanya adalah orang yang telah menikah.

Sebab angpau bukan hanya berbagi rezeki, tetapi juga doa agar cepat dapat jodoh.

Jika ingin memberi, orang yang belum menikah dapat memberi uang tanpa bungkus amplop merah.

Baca juga: Resep Lontong Cap Go Meh Khas Imlek, Gurih dengan Taburan Bubuk Kedelai

Baca juga: 7 Tradisi Unik Khas Imlek, Bagi Angpau hingga Makan Ikan Tak Boleh Dibalik

Baca juga: Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia, Dilarang Soeharto, Dihidupkan Gus Dur

Wujud syukur

ILUSTRASI ANGPAU

Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang tokoh masyarakat Tionghoa di Yogyakarta T Harry, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (24/1/2009). 

Menurutnya, angpau merupakan wujud syukur atas rezeki selama satu tahun terakhir.

"Angpau merupakan wujud ucapan syukur atas rezeki yang kita dapat selama setahun terakhir. Wujudnya adalah berbagi dengan orang yang lebih membutuhkan," kata Harry.

"Dari berbagi itu, timbul kebahagiaan baik yang mendapat rezeki atau yang membaginya," sambungnya.

Karenanya, angpau umumnya diberikan oleh orang yang berstatus lebih tinggi.

Misalnya, dari orang tua kepada anak, paman kepada kemenakan, majikan ke pegawai, bahkan kelenteng sering membagikan angpau bagi siapa pun yang datang saat perayaan Imlek.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Selalu Ada Angpau di Tahun Baru Imlek?".

Baca berita terbaru lainnya di Google!

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved