Cerita Penyandang Disabilitas yang Taklukan Merapi Sumbar, Butuh Waktu 4 Hari Sampai ke Puncak
Bersama sejumlah teman-teman yang dikenalnya di media sosial, dia akhirnya berhasil sampai ke Puncak Gunung Merapi yang ada di Provinsi Sumatera Barat
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria penyandang disabilitas daksa polio membuktikan kalau keterbatasan fisiknya tidak menghambat keinginannya untuk menaki gunung merapi.
Bersama sejumlah teman-teman yang dikenalnya di media sosial, dia akhirnya berhasil sampai ke Puncak Gunung Merapi yang ada di Provinsi Sumatera Barat.
Kebanggaan dan keharuan diraasakan dia, letih mendaki selama berhari-hari akhirnya terobati setelah melihat pemandangan indah di puncak bukit.
Siapa yang mengira, dengan keterbatasannya tersebut dirinya bisa mendaki ke Puncak merapi.
Memang penuh perjuangan dan pengorbanan, namun semua prespsi selama ini terbantahkan.

Bahkan setelah mendaki merapi, dirinya bertekat akan mendaki sejumlah gunung yang ada di Provisni Sumbar.
Tidak mudah untuk mencapai puncak, centi demi centi ia daki dengan menggunakan tangannya.
Memang selama ini, karena keterbatasan dia tidak bisa berjalan normal.
Baca juga: 4 Arti Kedutan di Ibu Jari Tangan Kanan, Identik dengan Pertanda Baik
Baca juga: Kang Pipit, Bintang Sinetron dan Film Preman Pensiun Meninggal Dunia
Elfin Nugraha membagikan cerita perjuangannya saat berhasil menaklukan puncak Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat.
Pria berumur 24 tahun ini rela merangkak senti demi senti hingga ke puncak gunung dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (Mdpl)
Ini perlu Elfin lakukan karena dirinya merupakan penyandang disabilitas daksa polio.
Lulusan SMK 2 Padang jurusan Rekayasa Perangkat Lunak ini mendaki gunung Marapi seperti merangkak, dengan menggunakan kedua tangan, dikarenakan kedua kakinya kena polio sejak kecil.
Bagi Elfin mendaki gunung, untuk menantang dirinya sendiri.
Selanjutnya, untuk membuktikan dirinya yang memiliki keterbatasan namun tetap bisa mendaki gunung.
"Rencananya naik gunung sudah lama, semenjak Tahun 2019 juga pernah."
"Namun, hanya dibawah tidak sampai puncak, kalau kemarin sampai puncak Marapi," kata Elfin Nugraha, Jumat (29/1/2021).
Elfin mendaki gunung bersama sebanyak 12 pendaki lainnya, yang dikenal di media sosial.
Di antara para pendaki itu, dirinya adalah satu-satunya disabilitas yang mendaki gunung saat itu.
Untuk sampai ke puncak Gunung Marapi , Elfin membutuhkan waktu selama tiga hari.
Mereka mulai nanjak, Rabu, (6/1/2021) pagi sampai Sabtu (9/1/2021) pagi.
"Kam jalan mulai jam 10 pagi, sampai sebelum magrib, kita camping."
"Untuk turun lebih cepat, satu hari sudah sampai dibawah lagi," ungkapnya.
Awalnya Elfin kesulitan minta izin dan meyakinkan kedua orang tuanya, bahwa keterbatasan tidak menghalanginya.
"Orang tua khawatir, kalau terjadi sesuatu terjadi, nanti kelau ada apa-apa bagaimana, tapi tetap dizinkan juga," kata Elfin.
Sebelum mendaki gunung, Elfin juga melakukan berbagai persiapan diri, khususnya persiapan fisik dengan olaha raga ringan setiap harinya.
Menurutnya, selama perjalanan ke puncak Marapi rasa capeknya hilang dengan menikmati pemandangan.
Kedepan, Elfin menargetkan bisa mendaki seluruh gunung yang ada di Sumbar, seperti Gunung Talak, dan Gunung Singgalang.
"Untuk disabilitas, tetap semangat jangan pantang menyerah."
"Walaupun memiliki keterbatasan, kita bisa juga kok seperti kebanyakan orang, bisa mendaki gunung, walaupun caranya berbeda dan lama," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Kisah Disabilitas Daksa Polio, Elfin Nugraha Sambil Merangkak Gapai Puncak Gunung Merapi
(Tribunpadang.com/Rima Kurniati)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Penyandang Disabilitas Taklukan Gunung Marapi, Merangkak Senti Demi Senti hingga ke Puncak