BATAM TERKINI
RSUD Embung Fatimah Batam Telah Vaksinasi 270 Orang Nakes
RSUD Embung Fatimah Batam telah mendata jumlah sasaran nakes yang akan divaksin yakni berkisar 557 orang.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - RSUD Embung Fatimah Batam telah mendata jumlah sasaran nakes yang akan divaksin yakni berkisar 557 orang.
Sementara itu, jumlah terdaftar sekitar 359 orang.
"Dari jumlah terdaftar, 270 orang sudah divaksin, sisanya gagal divaksin karena gejala tertentu," ujar Direktur RSUD Embung Fatimah Batam, Any Dewiyana.
Adapun nakes yang tidak dapat divaksin di RSUD Embung Fatimah, sebagian di antaranya adalah penyintas Covid-19 atau yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).
Sebelumnya, terdapat beberapa nakes yang mengalami penundaan vaksinasi oleh karena penyebab situasional. Biasanya, alasan penundaan berupa tensi tinggi dan gejala demam batuk.
"Kami tetapkan batasnya di bawah 60 tahun, kalau sudah di atas 60 tahun tidak diberikan. Alhamdulillah semua nakes yang sempat ditunda sudah diberikan vaksin," ujar Any.
Baca juga: Masyarakat Umum Akan Divaksin Covid-19 Mulai April 2021
Any menargetkan pada tanggal 31 Januari 2021, vaksinasi akan segera selesai. Pasalnya, jumlah nakes yang tersisa dan belum divaksin tinggal sedikit.
"Dalam satu hari kami bisa memvaksin 70 orang nakes dari pagi sampai sore. Karena tinggal sedikit, jadi kami yakni akan cepat selesai," tambah Any.
Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat Kota Batam dijadwalkan akan dimulai pada April 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmardjadi, mengatakan saat ini vaksinasi tengah diberikan kepada sekitar 6.600 nakes se-Kota Batam.
Selain nakes dan tenaga medis, rencananya vaksin Covid-19 juga akan diberikan kepada para pekerja non-nakes, seperti petugas kebersihan, sekuriti, atau pelayan kesehatan.
"Pekerja non-nakes di rumah sakit dan puskesmas rencananya juga akan divaksin, sedang didata ada sekitar 2.000 lebih," ujar Didi.
Ia juga menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menggesa pelaksanaan vaksin bagi para nakes.
Pasalnya, dua minggu telah berselang, jumlah nakes yang divaksin baru mencapai 40 persen dari total nakes yang didata.
Baca juga: 77 Nakes RSKI Galang Batam Mulai Divaksin, Kepala RSKI Pertama Disuntik
Di minggu mendatang, ia menargetkan 80 persen dari jumlah nakes akan selesai menjalani vaksinasi dosis pertama.
Apabila vaksinasi terhadap nakes telah rampung, maka akan dilanjutkan pada para pekerja di bidang layanan masyarakat.
"Tahap kedua setelah nakes itu untuk pekerja-pekerja yang melayani masyarakat, seperti polisi, guru, dan lain-lain. Selanjutnya baru diberikan ke masyarakat," jelas Didi.
Melihat pelaksanaan vaksinasi tahap pertama yang berjalan cukup lambat di beberapa rumah sakit dan puskesmas, Didi memprediksi bisa jadi akan ada pergeseran pelaksanaan vaksinasi dari yang dijadwalkan.
Dinkes Kota Batam telah mendata sebanyak 875.911 orang penduduk Kota Batam yang masuk dalam kriteria penerima vaksin rentang usia 18 sampai 59 tahun.
Data ini hasil koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batam.
"Mengikuti standar program dari pemerintah pusat, untuk masyarakat mulai April 2021, tapi kita lihat saja nanti, bisa saja terjadi pergeseran jadwal," tambah Didi.
Nakes RSKI Galang Mulai Divaksin
Sebanyak 77 orang tenaga kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang mulai menjalani vaksinasi tahap pertama, Jumat (29/1/2021).
Kepala Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang, Kolonel TNI (CKM) Dr. dr. Khairul Ihsan Nasution menjadi orang pertama yang divaksin.
Orang nomor satu di RSKI ini mengaku tidak takut divaksin dan tidak mengganggu kesehatannya, justru ia merasa senang lantaran mendapat kekebalan imunitas kesehatan untuk melawan penularan pendemi covid-19.
"Divaksin juga cuma sebentar, ikuti proseduralnya. Melakukan pendaftaran kemudian lakukan pengecekan tensi darah dan di-screaning baru dilakukan penyuntikan vaksin," ucapnya.
"15 menit langsung selesai," katanya.
Jarum suntik memang kerap membuat sejumlah orang takut divaksin, namun bagi seorang tentara Khairul Iksan mengingatkan manfaat dari vaksinasi bagi masyarakat penting untuk menjaga kesehatan di masa pandemi covid-19.
Kepala RSKI Khairul Iksan mengatakan tahap pertama vaksinasi Nakes ada sebanyak 77 orang yang akan divaksin.
Ada sebanyak 117 orang petugas Nakes RSKI yang akan disuntik vaksin, Nakes itu meliputi, dokter spesialis, umum, perawat, bidan dan tenaga medis pendukung.
310 Nakes Batam tak Bisa Divaksin
Hingga kini, jumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang sudah terdata ada sebanyak 6.687 orang.
Proses pelaksanaan vaksinasi terhadap nakes pun telah dimulai sejak Sabtu (16/1/2021) lalu.
Hampir dua minggu berselang, total nakes yang telah divaksin saat ini berjumlah 2.598 nakes.
Jumlah ini terhitung sebesar 40 persen dari total nakes di Kota Batam.
"Hampir 40 persen nakes kita sudah divaksin, sekitar 39 persen lah," ujar Didi.
Kendala keterlambatan vaksinasi kepada para nakes ini disebabkan karena sistem yang penuh di sejumlah rumah sakit di Batam.
Oleh karena itu, pelaksanaan vaksinasi di masing-masing rumah sakit dan puskesmas pun berjalan cukup lambat.
Didi juga menambahkan, dari jumlah nakes yang terdata itu, sebanyak 310 orang dinyatakan tidak dapat diberikan vaksin.
Alasannya, sebagian besar jumlah nakes yang tidak dapat menerima vaksin adalah penyintas Covid-19, atau yang memiliki penyakit menetap seperti autoimun.
"Selain itu ada juga 235 nakes yang masih ditunda pemberian vaksinnya, karena pada saat pemeriksaan mungkin ada gejala batuk, demam, dan lain-lain. Ini tetap akan kami berikan vaksin tapi masih ditunda," jelas Didi.
Menurut Didi, dari pelaksanaan vaksinasi tahap pertama bagi nakes, hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus gejala alergi berat akibat vaksinasi.
Baca juga: HARI INI, Jumat (29/1) Vaksinasi Covid-19 Tahap II Dilaksanakan di Kantor Walikota Batam
Gejala umum yang terpantau, paling banyak adalah badan meriang dan nyeri di area suntikan.
"Alhamdulillah, sejauh ini belum ada gejala pasca vaksinasi yang fatal," tambah Didi.
Didi menargetkan, pelaksanaan vaksinasi tahap pertama bagi nakes akan selesai pada 31 Januari 2021.
Sementara itu, vaksinasi kedua sesuai jadwal dari pemerintah pusat dilaksanakan pada pertengahan Februari 2021.
"Jadi, paling molor tanggal 7 Februari 2021 kita sudah vaksinasi seluruh nakes," ujar Didi.
Hari Ini Vaksin Tahap II
Pelaksanaan vaksinasi dosis kedua akan segera dilaksanakan di aula lantai 4 Kantor Wali Kota Batam, Jumat (29/1/2021) siang.
Vaksinasi ini akan kembali diikuti oleh sekitar 20 peserta dari kepala daerah, forum komunikasi pimpinan daerah (FKPD), serta tokoh masyarakat Kota Batam.
Sebelumnya, 20 orang tersebut telah dicanangkan akan menjalani vaksinasi tahap pertama, pada 15 Januari lalu.
Dari hasil pemeriksaan, dari jumlah tersebut, empat orang di antaranya tidak bisa melanjutkan vaksinasi karena alasan kesehatan.
Saat ini, sebagian peserta vaksin telah hadir di aula tempat acara. Sama seperti sebelumnya, telah disediakan empat meja sesuai dengan prosedur pelaksanaan vaksinasi.
Di meja pertama, peserta akan mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan vaksinasi, setelahnya dilanjutkan dengan meja screening pemeriksaan kesehatan.
Baca juga: 1.592 Nakes Batam Divaksin Covid-19, Belum Ada Keluhan Efek Samping
Apabila pemeriksaan telah selesai, dan peserta dinyatakan lolos screening, maka dapat melanjutkan ke meja vaksinasi untuk memperoleh vaksin.
Terakhir, peserta akan melalui pengecekan gejala vaksinasi di meja observasi.
"Peserta yang hadir vaksinasi kedua ini sama seperti sebelumnya, kurang lebih 20 orang. Semuanya akan melalui prosedur yang sama, ada pemeriksaan kesehatan juga. Apabila ditemukan gejala seperti batuk pilek, atau tensi tinggi, bisa kita tunda dulu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, ditemui di lokasi yang sama.
Kapolda Sudah Divaksin Kedua
Kapolda Kepri Irjen pol Aris Budiman bersama pejabat level tingkat provinsi Kepri kembali divaksin covid-19 tahap dua di gedung daerah Tanjungpinang.
Belasan pejabat Forkopimda yang telah menerima vaksin tahap pertama pada Kamis (28/1/2021) akan kembali menerima dosis kedua vaksin tahap pertama ini.
Aris usai menerima vaksin dosis kedua mengatakan dirinya semenjak mendapatkan dosis pertama hingga hari ini dalam keadaan sehat dan tidak mengalami gangguan kesehatan.
"Pada hari ini kondisi saya dalam keadaan sehat dan bugar," ujar Aris.
Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Kepri T.S. Arif Fadillah mengapresiasi TNI-Polri yang membantu pemerintah untuk pengamanan vaksinasi .
Arif mengatakan proses Vaksinasi akan dilaksanakan bertahan kedepannya.
"Tahap I akan dilaksanakan Januari 2021 - April 2021 yang terdiri dari sebanyak 14.121 orang Tenaga Kesehatan," Ujarnya.
Lanjut tahap kedua akan dilaksanakan bagi petugas pelayanan publik sebanyak 148.580 orang seperti TNI-POLRI, Aparat Hukum, dan Petugas Pelayanan Publik lainnya yang secara langsung memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat.
Bapelkes Latih 315 Vaksinator
Sebanyak 315 orang vaksinator gelombang kedua Provinsi Kepri telah dilatih di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam.
Artinya, hingga gelombang kedua ini sudah ada 1.069 vaksinator di Kepri yang dilatih Bapelkes.
Kepala Bapelkes Batam, Asep Zaenal Mustofa saat dihubungi, Kamis (28/1/2021) mengatakan bahwa Pelatihan pada gelombang kedua telah selesai dan diikuti oleh 1.185 orang vaksinator.
Mereka terdiri dari Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 315 orang vaksinator, yang merupakan gelombang II dan sekaligus gelombang terakhir.
Sementara itu dari Aceh 360 orang, Sumut 201 orang dan Riau 325 orang.
Asep mengemukakan bahwa tahun 2020 Bapelkes Batam telah menyelenggarakan pelatihan vaksinator pada sebagian wilayah provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau dengan total 2.739 orang peserta.
Sampai tanggal 23 Januari 2020 telah melatih 8.903 orang, dan Bapelkes Batam ditargetkan melatih sebanyak 9.772 orang, namun karena ada perintah dari Kemenkes juga untuk melatih vaksinator Klinik, dimungkinkan akan melebihi target yang ditetapkan.
Baca juga: PASIEN Baru Tambah 7 Orang, Total 624 Warga Batam Masih Dirawat Karena Covid-19
Asep berharap, setelah mengikuti pelatihan ini, Vaksinator mampu melakukan tata laksana vaksinasi Covid-19 di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Kompetensi yang diharapkan melakukan mikroplanning dan rantai dingin vaksin, melaksanakan imunisasi, melakukan pencatatan dan pelaporan imunisasi, melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan imunisasi dan melakukan surveilans KIPI dan komunikasi risiko.
Karena setiap peserta setelah mengikuti pelatihan ini sudah dianggap Kompeten, maka hal utama yang perlu dikuasai adalah melaksanakan vaksinasi dengan baik, melakukan dengan cepat penangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan menyampaikan Laporan KIPI dengan cepat melalui aplikasi yang diajarkan oleh Komisi Nasional KIPI.
“Sehingga jika ada KIPI Serius langsung terlaporkan ke pusat, dan terhimpun serta tercatat di Komnas KIPI, jika diperlukan akan dilakukan penanganan langsung secara berjenjang baik oleh Komda KIPI Provinsi maupun Komisi Nasional KIPI”, ujarnya. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami/Alamudin/Beres Lumbantobing)
*Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google