BINTAN TERKINI

Harga Cabai Rawit di Bintan Rp 90 Ribu Per Kg, Simak Harga Daging Ayam di Tanjungpinang

Harga cabai rawit di Bintan melambung sejak sepekan terakhir. Pedagang menyebut, kondisi ini akibat stok terbatas gegara gagal panen.

TribunBatam.id/Istimewa
Harga Cabai Rawit di Bintan Rp 90 Ribu Per Kg. Foto seorang distributor cabai di Kecamatan Bintan Utara, Indra Setiawan menunjukkan cabai rawit jualannya, Senin (1/2/2021). 

BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Harga cabai rawit di Bintan melambung sejak sepekan terakhir.

Harganya kian pedas mencapai Rp 85 hingga Rp 90 ribu per kilogramnya.

Kondisi ini tak pelak dikelukan emak-emak di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.

Seorang warga Toapaya, Aini mengeluhkan kondisi ini.

Berbeda dengan cabai rawit, harga cabai merah diakuinya mulai turun.

"Naiknya drastis, siapa yang tak mengeluh," ucapnya, Senin (1/2/2021).

Suasana di Pasar Bintan Center, Kota Tanjungpinang, Minggu (6/12/2020).
Suasana di Pasar Bintan Center, Kota Tanjungpinang, Minggu (6/12/2020). (TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Pantauan di Pasar Barek Motor Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Harga cabai rawit di Bintan dijual dengan harga Rp 90 ribu per kilogramnya.

Seorang pedagang cabai di pasar itu, Usman menyebut jika harga cabai merah kini dijual Rp 50 ribu per kilogram.

Sementara harga cabai hijau dijual Rp 48 ribu per kilogramnya.

Usman menyebut, jika melambungnya Harga cabai rawit di Bintan karena terbatasnya stok cabai akibat gagal panen di luar Pulau Bintan maupun petani lokal.

"Mayoritas cabai ini di datangkan dari luar Pulau Bintan, sehingga harganya naik," ungkapnya.

Usman berharap, agar masyarakat maupun pedagang tidak dirugikan dengan melonjaknya harga cabai rawit, pemerintah mengambil langkah cepat untuk mengatasi hal tersebut.

"Supaya tidak memberatkan masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Soalnya selain masyarakat, kami juga bisa rugi. Banyak risikonya jika kami beli banyak. Namun barang tak habis, otomatis jadi busuk," ucap dia.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Batam Tak Lagi Pedas? Turun Rp 30 Ribu Per Kilogramnya

Baca juga: AWAS Cabai Rawit Dicat Merah, BPOM Temukan di Sejumlah Pasar, Seperti Cat Kayu

Warga Batam saat memilih cabai di Pasar Tos 3000, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (19/1/2021).
Warga Batam saat memilih cabai di Pasar Tos 3000, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (19/1/2021). (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Salah satu distributor cabai di Kecamatan Bintan Utara, Indra Setiawan mengungkapkan, naiknya Harga cabai rawit di Bintan dibanding dengan cabai lainnya dikarenakan gagal panen akibat banjir.

Ia menyebut, cabai rawit yang dijualnya merupakan kualitas super.

"Soalnya cabai rawit ini ada yang kami datangkan pakai pesawat terbang.

Ada juga yang didatangkan dengan menggunakan kapal laut," sebutnya.

Indra menjelaskan Harga cabai rawit di Bintan dengan kualitas super yang didatangkan menggunakan pesawat terbang di jual Rp 85 ribu per kilogram.

Sedangkan melalui kapal laut kualitas super dijual dengan harga Rp 80 ribu per kilogramnya.

"Jadi harganya bervariasi dan hanya beda Rp 5000 ribu/kg,"ungkapnya.

Indra juga menambahkan, sementara itu untuk Cabai merah Rp. 37.000 - 40.000/kg dan cabai hijau Rp. 35.000/kg.

"Kalau cabai merah dan hijau harganya sudah mulai turun," katanya.

Warga saat membeli cabai rawit setan di Pasar Mega Legenda, Batam Center, Minggu (23/12).
Warga saat membeli cabai rawit setan di Pasar Mega Legenda, Batam Center, Minggu (23/12). (TRIBUNBATAM.id/ARGIANTO DA NUGROHO)

Harga Bahan Pokok di Tanjungpinang

Tidak hanya di Kabupaten Bintan, sejumlah harga bahan pokok di Tanjungpinang cenderung naik.

Harga ayam di Pasar Bintan Centre misalnya naik menjadi Rp 42 ribu.

Kenaikan ini terjadi selama sepekan terakhir.

Dimana sebelumnya harga ayam potong perkilogramnya Rp 38 ribu.

Tentu naiknya harga ayam ini menjadi sorotan khususnya para emak-emak yang harus meminimalkan uang belanjanya.

"Sayur naik, cabai naik, ayam naik lagi, semua naik terus," sebut Ayu, seorang ibu di pasar tradisional itu.

Ayu sangat mengeluhkan dengan kenaikan sejumlah bahan pokok yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat ini.

Hal yang sama juga disampaikan Evi. Ia mengaku harus menaikan harga ayam gepreknya saat harga ayam sedang naik.

Pembeli ayam potong di Pasar Bintan Center, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Senin (1/2/2021).
Pembeli ayam potong di Pasar Bintan Center, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Senin (1/2/2021). (TribunBatam.id/Endra Kaputra)

"Naiknya pun gak bisa banyak juga, lari nanti pelanggan. Paling bisa naikan 2 ribu Rupiah aja," ujarnya.

Salah satu pedagang ayam di pasar tersebut mengatakan jika harga dari distribusi sudah naik.

Mereka seakan tak ada pilihan lain dengan menyesuaikan harga agar mendapat untung.

"Kami untung juga ambil tak banyak. Ambil ayam aja per kilogram Rp 38 ribu.

Untung Rp 4 ribu itu juga diputar buat bayar sewa sama kebutuhan lain," ungkapnya.
(TribunBatam.id/Alfandi Simamora/Endra Kaputra)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved