Gunung Semeru Kembali Luncurkan Awan Panas, Hujan Abu Guyur 6 Desa di Lumajang

Lima kecamatan di Lumajang yang terdampak hujan abu vulkanik yakni Kecamatan Candipuro, Pasrujambe, Senduro, Gucialit dan Pasirian.

istimewa
Gunung Semeru Kembali Luncurkan Awan Panas, Hujan Abu Guyur 6 Desa di Lumajang. Foto Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu 16 Januari 2021 

TRIBUNBATAM.id - Gunung Semeru Kembali Luncurkan Awan Panas pada Selasa (2/2/2021).

Akibatnya, hujan abu mengguyur 6 Desa di Lumajang.

"Hari ini hujan abu vulkanik mengguyur enam desa di dua kecamatan yakni Kecamatan Candipuro dan Pasrujambe," kata Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, seperti dilansir dari Antara, Selasa.

Salah seorang warga Desa Tambahrejo, Solikan mengatakan, hujan abu sedang mengguyur desanya sekitar satu hingga dua jam saja.

Hal itu terjadi setelah gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu meluncurkan awan panas guguran hari ini.

Setelah itu, turun hujan yang menyebabkan hujan abu sudah tidak terlihat lagi.

"Abu vulkanik menempel di sepeda motor saya saat diparkir di halaman Kantor Desa Tambahrejo, namun setelah hujan turun maka tidak ada lagi guyuran abu vulkanik," kata dia.

Sebelumnya, awan panas guguran Gunung Semeru dengan jarak luncur sekitar 2 kilometer dari lidah lava terjadi pada pukul 06.36 WIB.

Baca juga: Meletus Lagi, Inilah Sejarah dan Legenda Gunung Semeru, Tertinggi di Pulau Jawa

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, 9 Kecamatan di Probolinggo Diguyur Hujan Abu

Kejadian itu menimbulkan kepulan asap putih kehitam-hitaman membubung tinggi mengarah ke utara.

"Enam desa yang terdampak abu vulkanik Gunung Semeru yakni Desa Tambahrejo, Desa Tumpeng, Desa Kelapa Sawit, Desa Penanggal, dan Desa Sumbermujur di Kecamatan Candipuro, sedangkan satunya di Desa Pasrujambe di Kecamatan Pasrujambe," tutur dia.

Guyuran hujan abu vulkanik sesuai arah angin dan terpantau dengan intensitas tipis hingga sedang selama dua jam di enam desa tersebut.

"Kami sudah menyiapkan ribuan masker untuk mengantisipasi hujan abu vulkanik Gunung Semeru, sehingga bisa didistribusikan sewaktu-waktu saat hujan abu vulkanik turun," kata dia.

Status Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut pada level II atau waspada, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi PVMBG.

Hujan abu vulkanik sebelumnya juga mengguyur lima kecamatan di Kabupaten Lumajang pada 16 Januari 2021.

Saat itu gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu erupsi dan meluncurkan awan panas guguran sejauh 4 kilometer.

Lima kecamatan di Lumajang yang terdampak hujan abu vulkanik yakni Kecamatan Candipuro, Pasrujambe, Senduro, Gucialit dan Pasirian.

Hujan Abu Guyur Probolinggo

Gunung Semeru saat kembali erupsi, Sabtu (16/1/2021).
Gunung Semeru saat kembali erupsi, Sabtu (16/1/2021). (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)

Erupsi Gunung Semeru Lumajang terjadi Sabtu (16/1/2021).

Erupsi Gunung Semeru yang menimbulkan hujan abu vulkanik itu menyiram sembilan kecamatan di Kabupaten Probolinggo. 

Kabupaten Probolinggo memang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Lumajang di mana Semeru berada.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi mengatakan, hujan abu vulkanik melanda Kecamatan Kuripan, Bantaran, Leces, Tegalsiwalan, Dringu, Banyuanyar, Sumberasih, Wonomerto dan Sumber.

"Iya, dilaporkan sembilan kecamatan terdampak hujan abu vulkanik. Saat ini sudah reda," kata Anggit saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/1/2021). 

Baca juga: Riwayat Letusan Gunung Semeru 3 Dekade Terakhir, Terparah Tahun 1994, Kini Waspada

Anggit menjelaskan, terjadi erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (16/1/2021) sore hari pukul 17.24 WIB, yang mengakibatkan hujan abu vulkanik di beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo pada pukul 17.40 WIB-21.08 WIB.

Hingga kini, pihaknya mencari informasi dari media sosial dan petugas di wilayah mana saja yang terdampak.

Mahfud, warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu mengatakan, hujan abu juga menerpa rumahnya.

Abu vulkanik sempat mengotori teras rumah dan kendaraannya. Abu vulkanik terlihat sangat jelas di atas kaca kendaraan.

Abu vulkanik yang mengguyur desanya tidak begitu tebal, namun membuat mata perih.

Dirinya dan warga pun mengenakan kacamata dan masker saat berkendara.

Baca juga: Hasil Final Yonex Thailand Open, Praveen/Melati Kalah, Dechapol/Sapsiree Juara Ganda Campuran

"Tidak begitu tebal abunya, tapi merata. Sekarang sudah reda hujan abunya. Kalau semalam cukup terasa. Kabupaten Probolinggo sepekan terakhir anginnya cukup kencang. Waktu hujan abu semalam abunya terbang ke mana-mana," ujar Mahfud. 

Akibat angin cukup kencang di Kabupaten Probolinggo belakangan ini, membuat abu vulkanik Semeru meluas hingga ke Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Sirajuddin, warga Desa Kebonagung, menyebut teras rumahnya dipenuhi abu berwarna putih yang diyakini abu vulkanik erupsi Semeru.

"Barusan sudah disapu. Abu vulkanik dibawa angin hingga ke sini. Sekarang sudah mendingan. Agak perih mata kena abu ini," tukas Sirajuddin.

(*)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved