ANAMBAS TERKINI

HARGA Tiket KMP Bahtera Nusantara 01, Layani Rute Anambas, Natuna Hingga Pontianak

KMP Bahtera Nusantara 01 jadi andalan Warga Anambas untuk moda transportasi laut. Berikut ini harga tiketnya.

tribunbatam.id/istimewa
HARGA Tiket KMP Bahtera Nusantara 01, Layani Rute Anambas, Natuna Hingga Pontianak. Foto Kapal KMP Bahtera Nusantara 01 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Berikut harga tiket KMP Bahtera Nusantara 01.

Kapal ini menjadi salah satu transportasi andalan Warga Anambas.

Selain harga tiketnya terjangkau, kapal ini cukup nyaman dan aman untuk dipakai bepergian.

Rute KMP Bahtera Nusantara 01 ini akan menyisir lintas Tanjung Uban, Tambelan, Sintete, Pontianak, Serasan, Penagi, dan Matak.

Kapal jenis GT 1500 ini bisa menampung 400 penumpang dan bisa membawa kendaraan besar dan kecil dengan kapasitas 20 ton.

Untuk jumlah ABK-nya diisi oleh26 orang.

Hadirnya layanan moda transportasi antar pulau-pulau se-Kepri, KMP Bahtera Nusantara 01 sudah beroperasi sejak pertengahan Agustus 2020 silam.

Pemerintah Daerah Anambas dan rombongan saat menunggu kedatangan KMP Bahtera Nusantara 01 di Pelabuhan Matak, Kecamatan Kute Siantan, Anambas, Kamis (16/7/2020)
Pemerintah Daerah Anambas dan rombongan saat menunggu kedatangan KMP Bahtera Nusantara 01 di Pelabuhan Matak, Kecamatan Kute Siantan, Anambas, Kamis (16/7/2020) (TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA)

Kapal ini di bawah Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan atau ASDP.

Bahkan bukan kalangan menengah saja yang senang berlayar menggunakan transportasi ini, kalangan atas hingga pejabat pun pernah mengenyam transportasi KMP Bahtera Nusantara 01.

Berikut tarif harga KMP Bahtera Nusantara 01 :

Tanjung Uban - Tambelan : Rp 126.000 (dewasa), Rp 18.700 (bayi).

Tanjung Uban - Matak : Rp 125.000 (dewasa), Rp 18.500 (bayi).

Matak - Tanjung Uban : Rp 120.000 (dewasa), Rp 13.800 (bayi)

Matak - Midai : Rp 93.000 (dewasa), Rp 12.000 (bayi)

Midai - Matak : Rp 93.000 (dewasa), Rp 12.000 (bayi)

Midai - Penagi : Rp 75.000 (dewasa), Rp 10.000 (bayi)

Penagi - Subi : Rp 75.000 (dewasa), Rp 10.400 (bayi)

KMP Bahtera Nusantara 01 Gagal Berlayar ke Anambas, BMKG Prediksi Gelombang 4 Meter

2 Pejabat Anambas Bingung Tak Bisa Pulang, KMP Bahtera Nusantara 01 Gagal Berlayar

Foto KMP Bahtera Nusantara 01. Kapal ini akan melayani pelayaran Tanjung Uban menuju Tambelan, Kabupaten Bintan dan pemberhentian terakhir di Sintete, Sambas dan Tanjung Uban tujuan Matak, Anambas tujuan Natuna, Serasan (Natuna) dan pemberhentian Terakhir di Sintete Sambas Kalimantan Barat.
Foto KMP Bahtera Nusantara 01. Kapal ini akan melayani pelayaran Tanjung Uban menuju Tambelan, Kabupaten Bintan dan pemberhentian terakhir di Sintete, Sambas dan Tanjung Uban tujuan Matak, Anambas tujuan Natuna, Serasan (Natuna) dan pemberhentian Terakhir di Sintete Sambas Kalimantan Barat. (TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA ASDP Batam)

Subi - Serasan : Rp 57.000 (dewasa), Rp 7.400 (bayi)

Serasan - Sintete : Rp 56.000 (dewasa), Rp 7000 (bayi)

Sintete - Tambelan : Rp 57.000 (dewasa), Rp 7.000 (bayi)

Tambelan - Tanjung Uban : Rp 121.000 (dewasa), Rp 14.000 (bayi).

Gagal Berlayar ke Anambas

Kapal Motor Penumpang atau KMP Bahtera Nusantara 01 menunda pelayarannya dari Tanjunguban ke Pulau Matak, Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Selasa (2/2/2021).

KMP Bahtera Nusantara 01 ini dijadwalkan akan berangkat dari Tanjunguban Rabu (3/2/2021) menuju Matak.

Kemudian pada Kamis (4/2/2021) kapal ini akan melanjutkan perjalanan dari Matak ke Tanjung Uban kembali.

Namun, akibat kondisi cuaca di laut yang kurang kondusif untuk berlayar, kapal tidak bisa sampai ke Matak dan kembali ke Uban.

"Kapal tidak meneruskan perjalanan menuju Midai, Penagi dan lainnya.

Kapal Motor Penumpang (KMP) Bahtera Nusantara 01 sandar di Pelabuhan Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Senin (6/1/2020).
Kapal Motor Penumpang (KMP) Bahtera Nusantara 01 sandar di Pelabuhan Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Senin (6/1/2020). (tribunbatam.id/alfandisimamora)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Anambas sebelumnya memprediksi kondisi cuaca di perairan Kepulauan Anambas sejak tanggal 1 Februari hingga 3 Februari 2021.

Mereka memprediksi ketinggian gelombang mencapai 4 meter.

Tidak hanya BMKG, Pemkab Anambas melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga menghimbau para pengguna transportasi laut agar memperhatikan kondisi keadaan cuaca saat ini.

"Waspada potensi angin kencang dengan kecepatan 25 knot yang dapat meningkatkan tinggi gelombang," ujar Kepala BMKG Kelas III Tarempa, Sirajul Munir.

Hingga 3 Februari 2021 pengguna transportasi laut diimbau tidak memaksakan pelayaran melaut jika kondisi cuaca tidak memungkinkan.

Pejabat Bingung Kembali ke Anambas

Gagal berlayarnya KMP Nusantara 01 bukan yang pertama.

Kapal ini sebelumnya pernah menunda pelayarannya Kamis (7/1/2021).

Semula KMP Bahtera Nusantara 01 akan berlayar dari Tanjunguban ke Anambas.

KMP Bahtera Nusantara 01 saat bersandar di Pelabuhan ASDP Tanjunguban, Bintan, baru-baru ini. Kapal ini rencananya akan beroperasi mulai akhir Juni 2020 untuk tujuan Tanjunguban-Tambelan
KMP Bahtera Nusantara 01 saat bersandar di Pelabuhan ASDP Tanjunguban, Bintan, baru-baru ini. Kapal ini rencananya akan beroperasi mulai akhir Juni 2020 untuk tujuan Tanjunguban-Tambelan (TRIBUNBATAM.ID/ALFANDI SIMAMORA)

Namun gagal berangkat. Kepala Disdukcapil Kepulauan Anambas, Agus Basir yang menjadi penumpang kapal itu mengatakan, sejak Rabu (6/1/2021) sore sekira pukul 18.00 WIB, ia sudah berada di dalam kapal KMP Bahtera Nusantara 01.

"Rencananya kapal itu akan berangkat pukul dua dini hari, tapi kita disuruh turun semua.

Barang-barang sudah dimasukkan ke kapal," ucap Agus saat dihubungi melalui sambungan telepon, pada Kamis (7/1/2021).

Ia memilih menggunakan transportasi KMP Bahtera Nusantara 01 karena transportasi kapal Ferry cepat yang sebelumnya ia naiki putar balik.

"Takut saya naik Ferry kalau angin kencang begini, nanti seperti kemarin kita putar balik. Gelombang kencang juga," tuturnya.

Dari informasi Agus, penyebab kapal gagal berlayar karena ada kerusakan yang belum diketahui. Alhasil, ia memutuskan untuk kembali pulang.

"Katanya ada yang rusak, jadi kami seluruh penumpang disuruh turun semua. Bukan saya saja, ada juga Camat Siantan, dan kita tak jadi berangkat ke Matak," ungkapnya.

Hingga kini, ia belum tahu akan menggunakan transportasi apa untuk balik ke Kepulauan Anambas.

Sebab, saat ini cuaca sedang tidak bersahabat.(TribunBatam.id/Rahma Tika)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved