BERITA POPULER
Berita Populer Batam, Calon Penumpang Pesawat Meninggal di Bandara Hang Nadim hingga Data Penumpang
Ada beberapa kejadian menarik perhatian pembaca Tribun Batam, Senin (8/2). Di antaranya calon penumpang pesawat meninggal di Bandara Hang Nadim
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Berita populer Batam hari ini, Senin (8/2/2021), CALON Penumpang Tujuan Padang Meninggal di Bandara Hang Nadim, Jenazah Dibawa ke RS Bhayangkara.
Kemudian, KISAH Abdul Latif, Meski Tak Punya Tangan, tak Menyerah Tawarkan Keripik dari Rumah ke Rumah.
Berikutnya, 10.198 Orang Tinggalkan Batam Dalam Tiga Hari Lewat Bandara Hang Nadim.
Beberapa kejadian di Kepri, termasuk Batam menarik perhatian pembaca.
TRIBUNBATAM.id merangkum beberapa berita populer sebagai berikut:
1. CALON Penumpang Tujuan Padang Meninggal di Bandara Hang Nadim, Jenazah Dibawa ke RS Bhayangkara
Kabar meninggalnya calon penumpang tujuan Batam-Padang sempat membuat heboh para petugas Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (7/2/2021).
Pasalnya, calon penumpang berjenis kelamin wanita itu menghembuskan nafas terakhirnya saat berada di ruang tunggu keberangkatan.
Bahkan, sejumlah petugas mengira jika wanita tersebut hanya tertidur pulas.
“Sekarang jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara,” ujar pihak KKP Bandara Hang Nadim Batam, dr Tina saat dihubungi TRIBUNBATAM.id, Senin (8/2/2021).
Mengenai penyebab kematian, pihaknya tak ingin menduga dan berkomentar lebih jauh.
“Untuk penyebabnya (meninggal), diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Bisa langsung ke pihak RS Bhayangkara saja,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, seorang wanita meninggal di ruang tunggu keberangkatan Bandara Hang Nadim Batam.
Sebelum meninggal, wanita tersebut diketahui sempat menghadiri pesta pernikahan anaknya yang berada di Batam.
Awalnya Dikira Tidur
Seorang wanita ditemukan meninggal dunia saat berada di ruang tunggu Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (7/2/2021).
Menurut GM BUBU Hang Nadim Batam, Benny Syahroni, wanita tersebut merupakan calon penumpang salah satu maskapai dengan tujuan penerbangan Kota Padang.
“Iya benar. Dia penumpang Batam-Padang,” kata Benny kepada TRIBUNBATAM.id, Senin (8/2/2021).
Penanganan terhadap jenazah pun diserahkan pihaknya kepada Tim Medis KKP Batam dan pihak kepolisian.
• ATURAN Wajib Rapid Test Antigen Diperpanjang, Jumlah Penumpang di Bandara Hang Nadim Batam Stagnan
Sementara itu, kejadian ini sempat membuat heboh para petugas di bandara.
“Dikira petugas lagi tidur pulas, pas dicek rupanya sudah tak ada nafas,” ujar seorang petugas kepada Tribun Batam.
Menurut informasi yang Tribun Batam dapatkan, sebelum bertolak ke Padang, wanita itu sempat menghadiri pesta pernikahan anaknya.
Hingga saat ini, penyebab meninggalnya calon penumpang tersebut belum diketahui.
2. KISAH Abdul Latif, Meski Tak Punya Tangan, tak Menyerah Tawarkan Keripik dari Rumah ke Rumah
Mempunyai keterbatasan fisik tidak membuat seseorang pasrah dengan keadaan tersebut.
Terus berusaha dan berjuang merupakan sebuah inspirasi hidup dari bapak satu anak ini.
Ia adalah Abdul Latif, meski anggota tubuhnya tidak lengkap namun tidak menjadi sebuah persoalan baginya untuk terus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Setiap hari ia berkeliling di daerah Batu Ampar, Bengkong, Baloi, Pelita hingga ke Tanjung Uma untuk menjajakan jualan keripik pisang dan juga kerupuk miliknya.
Saat ditemui TRIBUNBATAM.id, Senin (8/2/2021) di kawasan Bengkong Polisi, ia mengaku jika kesehariannya berjalan kaki menghampiri masyarakat Batam dari rumah ke rumah untuk menawarkan kripik pisang miliknya.

"Tiap hari saya harus jualan karena saat ini saya punya seorang anak yang masih sekolah, hingga bayar kos-kosan," kata Abdul.
Pria kelahiran 27 Desember 1987 tersebut tinggal di sebuah kos-kosan di Perumahan Persero, RT 03, RW 10, Blok M nomor 5, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batu Ampar, Batam.
Abdul tidak sendirian, ia tinggal bersama seorang anaknya yang berusia 8 tahun, sedangkan istrinya sudah tidak ada lagi, mereka sudah bercerai sekitar 2 tahun yang lalu lantaran tidak ada kecocokan lagi di antara mereka.
Bapak 34 tahun tersebut kini harus berjuang seorang diri dengan kondisi tubuh yang tidak sempurna hanya untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan juga anak semata wayangnya tersebut.
Setiap bulan ia harus mengeluarkan biaya jutaan rupiah yang mencakup pembayaran kos Rp 400 ribu, pembayaran uang sekolah anaknya, serta biaya kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
"Meski kondisi saya saat ini yang tidak normal namun saya harus tetap berjualan karena tuntutan hidup," ujar Abdul dengan pola mata berkaca-kaca.
Ia mengaku sering kali membayar kosannya dengan cara mencicil 2 hingga 3 kali, untung saja yang punya kosan masih baik dan masih memberikan toleransi kepada mereka.
Setiap hari ia membawa 100 hingga 200 bungkus keripik pisang untuk dijual kepada masyarakat.
"Kadang habis, terkadang tidak habis, namanya juga kita jualan Bang, kalo cuaca bagus masih ada harapan untuk habis namun kalau hujan pasti tidak habis," tuturnya.
Satu bungkus kripik pisang dan kerupuk ia jual dengan harga Rp 2.000.
Setiap hari ia mulai keliling dari pukul 08.00 pagi hingga sore bahkan sampai malam.
"Dari rumah saya numpang dengan tetangga saya menggunakan sepeda motor, titik pertama jualan biasanya dari Bengkong, dan berakhir di Tanjung Sengkuang," paparnya lagi.
Kisah Abdul ini patut menjadikan inspirasi buat masyarakat Batam bahkan Kepri, meskipun salah satu anggota tubuhnya tidak lengkap namun ia tetap semangat mencari nafkah, hal ini menjadi contoh positif buat mereka yang memiliki anggota tubuh normal dan sehat.
3. 10.198 Orang Tinggalkan Batam Dalam Tiga Hari Lewat Bandara Hang Nadim
Jumlah penumpang keluar Batam mulai mendominasi Arus Lalu Lintas Angkutan Udara (LLAU) di Bandara Hang Nadim Batam.
Selama tiga hari, sejak 5-7 Februari 2021, jumlah penumpang meninggalkan Batam tercatat sebanyak 10.198 orang.
GM BUBU Hang Nadim Batam, Benny Syahroni mengatakan, jumlah ini sedikit lebih banyak jika dibandingkan dengan arus kedatangan penumpang menuju Batam.
“Total penumpang datang selama tiga hari itu ada 9.515 orang,” ujar Benny saat dikonfirmasi Tribun Batam, Senin (8/2/2021).
Ia melanjutkan, total keseluruhan penumpang sejak 5-7 Februari 2021 sebanyak 19.713 orang.
“Rata-rata selama Covid-19, ada 6 ribu penumpang per harinya,” tambah dia lagi.
Benny mengatakan, untuk total penerbangan, selama tiga hari itu terdapat 162 penerbangan.
Sementara itu, dari data LLAU BUBU Hang Nadim Batam, tren penumpang selama 2020-2021 menurun 47 persen jika dibandingkan tren di tahun 2019-2020.
Sedangkan tren pesawat turun 49 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Arus Lalu Lintas Angkutan Udara Menurun
Sementara itu sebelumnya, arus lalu lintas angkutan udara (LLAU) di Bandara Hang Nadim Batam mengalami penurunan cukup signifikan sepanjang 2020 lalu. Termasuk penumpang dan barang.
General Manager (GM) Bandara Hang Nadim Batam, Benny Syahroni mengatakan, penurunan ini merupakan imbas dari pandemi Covid-19.
Pihaknya mencatat sebanyak 12.013 pesawat datang, 12.005 pesawat berangkat, serta 731 penerbangan lokal sepanjang tahun lalu.
Jumlah ini terbilang minim jika dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year), dengan total penurunan mencapai 32,43 persen.
“Di tahun 2020, jumlah penumpang berangkat sebanyak 1.118.729 orang dan penumpang datang sebanyak 1.163.685 orang. Dan 186.016 orang tercatat sebagai penumpang transit,” jelasnya kepada Tribun Batam, Selasa (2/2/2021).
Baca juga: ATURAN Wajib Rapid Test Antigen Diperpanjang, Jumlah Penumpang di Bandara Hang Nadim Batam Stagnan
Baca juga: CUACA EKSTRIM Landa Batam, Penerbangan di Bandara Hang Nadim Masih Normal
Benny mengatakan, total akumulasi penumpang sepanjang Januari hingga Desember 2020 sebanyak 2,4 juta penumpang. Dengan total persentase penurunan sebesar 45,58 persen.
“Untuk kegiatan bongkar muat bagasi, tercatat sebanyak 4,9 juta kilogram bongkar dan 8,3 juta kilogram barang yang dimuat. Total penurunan di sektor ini pun 42,9 persen,” tambah dia.
Jika diakumulasi, lanjutnya, aktivitas kegiatan barang di Bandara Hang Nadim Batam tercatat sebanyak 29,8 juta kilogram dengan total penurunan mencapai 31,81 persen.
Benny mengatakan, lonjakan arus penumpang sepanjang tahun lalu hanya terjadi saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 saja.
Ia berharap agar penanganan terhadap virus Corona ini dapat terus dilakukan supaya kondisi Batam kembali membaik.
(tribunbatam.id/Ichwan Nur Fadillah/Ronny Lodo Laleng)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google