BERITA POPULER
Berita Populer Batam, Disergap Aparat Bea Cukai Kapal Rahmat Jaya 09 Bolak-balik hingga Cuaca Besok
Ada beberapa kejadian menarik pembaca Tribun Batam, Rabu (10/2). Di antaranya soal Sepertiga Wilayah Bandara Hang Nadim Batam Akan Dikelola KPBU
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Berita populer Batam hari ini, Rabu (10/2/2021), Disergap Aparat Bea Cukai Batam, Kapal Rahmat Jaya 09 Bolak-balik ke Pelabuhan Domestik Sekupang!
Kemudian, Sepertiga Wilayah Bandara Hang Nadim Batam Akan Dikelola KPBU.
Berikutnya, BESOK, Kamis (11/2) Wilayah Kepri Termasuk Batam Berpotensi Hujan Ringan di Sore Hari.
Beberapa kejadian di Kepri, termasuk Batam menarik perhatian pembaca.
TRIBUNBATAM.id merangkum beberapa berita populer sebagai berikut:
1. Disergap Aparat Bea Cukai Batam, Kapal Rahmat Jaya 09 Bolak-balik ke Pelabuhan Domestik Sekupang!
Sekitar 20 penumpang Kapal Rahmad Jaya 09 sempat terbengkalai, setelah kapal dihentikan patroli Bea Cukai Batam di Pelabuhan Ferry Domestik Sekupang, Selasa (9/2/2021).
Kapal Rahmat Jaya 09, agen pelayaran PT Prima Rahmat Abadi itu dipepet kapal patroli Bea Cukai sesaat saat akan bersandar di ponton Bravo B, dermaga Pelabuhan Domestik Sekupang, Batam.
Tak lama kemudian, kapal itu langsung digiring ke pelabuhan tangkapan operasi Bea Cukai yang berjarak sekitar 500 meter dari pelabuhan Domestik Sekupang.
• Berita Populer Batam, Kapal Rahmat Jaya 09 Disergap Bea Cukai hingga Lanjutan Hubungan Terlarang
• Detik-detik Kapal Rahmat Jaya 09 Disergap Aparat Bea Cukai Batam, 20 Penumpang Diturunkan
• Kapal Rahmat Jaya 09 Digiring Aparat Bea Cukai Bersenjata Lengkap Keluar Pelabuhan Sekupang
Belum diketahui apa penyebab penangkapan kapal jasa pelayaran itu.

Namun, berdasarkan informasi yang didapat, kapal itu membawa barang tanpa dokumen resmi dan mengangkut penumpang dari pelabuhan tak resmi.
"Kita sempat kaget juga lihatnya.
Pas kapal datang dan akan bersandar, tiba-tiba langsung dipepet kapal patroli Bea Cukai.
Anggota Bea Cukai langsung menduduki kapal Rahmat Jaya, mereka lengkap dengan senjata laras panjang," ujar seorang petugas pelabuhan menceritakan detik-detik penangkapan Tim Bea Cukai.
Tak lama, kapal Rahmat Jaya 09 itu langsung dibawa ke pangkalan sarana operasi pelabuhan Bea Cukai di Sekupang.

"Jarang-jarang ada kejadian seperti ini di pelabuhan.
Kapal Rahmat Jaya yang sempat dibawa ke Pelabuhan Bea Cukai,
kemudian dibawa ke Pelabuhan Domestik lagi untuk menurunkan penumpang habis itu balik lagi ke pelabuhan Bea Cukai," kata petugas itu.
Tak berhenti di situ, setelah kapal Rahmat Jaya yang dikawal kapal patroli Bea Cukai dibawa ke pelabuhan,
kemudian balik lagi ke Pelabuhan Domestik menurunkan barang-barang penumpang.
"Jadi bolak-balik kapal itu," ucapnya.
Informasi dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, penumpang yang diangkut kapal Rahmat Jaya 09 itu ada sebanyak 20 orang.
Mereka diangkut dari pelabuhan pribadi alias tanpa pengawasan dari pelabuhan Tanjung Riau.
Hal itu terungkap dari pemeriksaan, penumpang tidak memiliki tiket dan tanpa pemeriksaan Tim Gugus Tugas Covid-19.
"Ada sekitar 20 orang yang diturunkan dari kapal tersebut.
Sebagian terpaksa pulang dan sebagian lagi ganti kapal ke kapal Mega Fajar," kata kepala Pos Kesyahbandaran Pelabuhan Domestik Sekupang, Ferizal.
Ia mengakui penumpang yang telah dimuat di dalam kapal bukanlah penumpang yang diangkut secara resmi lewat pelabuhan pemerintah.
Namun sebelum memuat penumpang dari Domestik sudah ditangkap," katanya.
Kapal Rahmat Jaya 09 itu akan berlayar dengan tujuan pelayaran Moro, Durai, Sungai Guntung, Tembilahan.
Namun sebelum pemeriksan kapal dilanjutkan oleh Bea Cukai,
pihaknya meminta agar semua penumpang yang telah dimuat dari Pelabuhan Tanjung Riau diturunkan.
Hal itu mengingat tugas fungsi keselamatan pelayaran penumpang.
Sementara untuk informasi dan kronologis penangkapan, Ferizal mengatakan kewenangannya pihak Bea Cukai.
Informasi yang dihimpun petugas menemukan sejumlah barang bukti ilegal termasuk minuman keras dan elektronik.
Sebelumnya diberitakan, tim patroli pangkalan sarana operasi Bea Cukai Batam menggiring kapal Rahmat Jaya 09 dari Pelabuhan Domestik Sekupang Batam ke Dermaga Bea Cukai, Sekupang.
Penangkapan kapal Rahmat Jaya 09 itu dikawal ketat oleh 4 personil Bea Cukai, lengkap dengan seragam dan menenteng senjata laras panjang personil bea Cukai langsung naik ke atas kapal Rahmat Jaya.
Humas kantor Bea Cukai Kota Batam, Undani saat dihubungi mengatakan penangkapan kapal tersebut lantaran diduga melakukan pelanggaran.
"Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan mendalam terhadap sarana pengangkut tersebut. Segera akan kami infokan progressnya," jawab Humas Bea Cukai Undani melalui sambungan selulernya, Selasa (9/2/2021).
Undani tak ingin berkomentar banyak lantaran pihaknya masih melakukan pemeriksaan.
Sebelumnya, kapal penumpang Rahmat Jaya 09 mendadak 'dipepet' kapal patroli Bea Cukai Batam di Pelabuhan Ferry Domestik Sekupang, Batam, Selasa (9/2/2021).
Peristiwa itu sempat menyita perhatian warga pengunjung pelabuhan dan menyebabkan suasana menjadi ramai.
Kapal Rahmat Jaya 09, agen pelayaran PT Prima Rahmat Abadi itu 'dipepet' kapal patroli Bea Cukai sesaat saat akan bersandar di ponton Bravo B, dermaga Pelabuhan Domestik Sekupang, Batam.
Tak lama kemudian, kapal itu langsung digiring ke pelabuhan tangkapan operasi Bea Cukai yang berjarak sekitar 500 meter dari pelabuhan Domestik Sekupang.
Belum diketahui apa penyebab penangkapan kapal jasa pelayaran itu.
Namun, berdasarkan informasi yang didapat, kapal itu membawa barang tanpa dokumen resmi dan mengangkut penumpang dari pelabuhan yang tidak resmi.
Kepala Pos Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Domestik Sekupang, Ferizal mengatakan kedatangan kapal Rahmat Jasa pagi itu untuk mengisi jadwal pelayaran.
"Sesuai jadwal keberangkatannya pukul 09:30 WIB, makanya kapal itu berlabuh ke pelabuhan. Untuk perihal penangkapan, tanyak pihak terkait ya," katanya singkat.
2. Sepertiga Wilayah Bandara Hang Nadim Batam Akan Dikelola KPBU
Hingga saat ini, proses lelang Kerjasama Pengelolaan Bandar Udara (KPBU), masih berjalan.
Badan Pengusahaan (BP) Batam rencananya akan mengumumkan pemenangnya pada akhir tahun 2021 selambat-lambatnya.
Setelah pemenang lelang KPBU diumumkan, baru sepertiga wilayah Hang Nadim, akan dikelola.
Hal ini dibeberkan oleh Direktur BUBU Hang Nadim dan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) BP Batam, Amran.
"Time line penentuan pemenang lelang, akhir tahun. Selanjutnya akan diserahkan sepertiga wilayah bandara untuk dikelola," ujar Amran saat berada di Gedung BP Batam, Rabu (10/2/2021).
Terkait perkembangan dan design terkait pengelolaan Hang Nadim kedepan akan bersifat dinamis.
Lantaran nantinya akan dialihkan pengelolaannya pembanguan ke KPBU. Termaksud untuk revitalisasi terminal 1 dan terminal 2.
Sebelum penentuan pemenang ditentukan, kata dia, manajemen BUBU Hang Nadim, akan mempersiapkan banyak hal.
Seperti persiapan aset yang akan diserahkan ke pemenang lelang.
"Kita gelar kegiatan sebagai bagian pra KPBU jalan atau diserahkan. Mulai rencana take over dan kesiapan design bisnisnya sampai pada bisnisnya ke depan. Ini masih proses," kata Amran.
Menurutnya, penting mengambil langkah strategis, untuk menangani dampak Covid-19 saat ini di bidang pengelolan bandara.
Mulai dari maskapai penerbangan, airnav dan turunannya di bandara sangat terpukul.
"Kita juga berbenah untuk memenuhi kebutuhan dalam menunjang pembangunan Batam," terangnya.
Mereka akan bekerja dalam meningkatkan standard pelayanan di Hang Nadim.
Mulai penanganan macet, ketersediaan taksi yang baik dan transportasi umum.
Kemudian, ketersediaan troli yang baik di kedatangan.
Terminal dan area umum atau public area yang baik. Kebersihan terminal, imigrasi berapa lama antri, pemeriksaan keamanan yang terus membaik.
Selanjutnya, proses harus cepat, termaksud menggunakan teknologi untuk pemeriksaan pasport.
Kemananan tinggi, tempat mencari bagasi yang mudah, termaksud untuk pengiriman bagasi dan lainnya.
"Mudah-mudahan pemenuhan standar pelayanan dan fasilitas yang baik, terwujud sebagai bandara internasional, yang terus membaik," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Panitia Lelang, Tumirah, mengungkapkan lelang KPBU Hang Nadim, sudah memasuki tahapan Evaluasi Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis (Sampul I).
Saat ini, konsorsium Angkasa Pura I bersaing dengan konsorsium Angkasa Pura II.
"Ada konsorsium PT Angkasa Pura II, PT Adhi Karya, Egis Project S.A., dan Engie South East Asia. Sedangkan peserta lelang kedua adalah Konsorsium PT Angkasa Pura I, Incheon International Airport Corporation, dan PT Wijaya Karya," kata Tumirah.
Ia menjelaskan dalam tahapan itu, Panitia Lelang, juga melakukan pembukaan dokumen penawaran administrasi teknis (Sampul I). Pembukaan dokumen disaksikan secara bersama-sama oleh masing-masing peserta lelang.
“Sebelumnya ada empat peserta lelang yang lulus tahap prakualifikasi. Namun, yang mengajukan dokumen penawaran pada tahapan ini hanya dua peserta, yaitu Konsorsium Batam dan Konsorsium PT Angkasa Pura I,” ujar Tumirah.
Lebih lanjut, Tumirah mengatakan proses lelang ini menggunakan metode 1 tahap dengan 2 sampul, yaitu sampul 1 (Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis) dan sampul 2 (Dokumen Penawaran Finansial)
“Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis (Sampul 1) yang sudah kami terima akan kami evaluasi, dan akan diumumkan pada tanggal 29 Januari 2021 mendatang. Sedangkan untuk Pembukaan Dokumen Penawaran Finansial akan dilakukan pada tanggal 5 Februari 2021,” jelas Tumirah.
Seluruh rangkaian tahapan pelaksanaan pelelangan proyek ini akan berakhir dengan Penandatanganan Perjanjian KPBU yang dijadwalkan pada tanggal 3 Mei 2021.
3. BESOK, Kamis (11/2) Wilayah Kepri Termasuk Batam Berpotensi Hujan Ringan di Sore Hari
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Hang Nadim Batam mengeluarkan rilis prakiraan cuaca untuk Kamis (11/2/2021).
Untuk wilayah Kepri pada umumnya diperkirakan cerah berawan hingga hujan dengan intensitas ringan
"Nilai kelembapan udara lapisan atas yang relatif rendah dan kecepatan angin yang cukup tinggi di Kepri menyebabkan pertumbuhan awan menjadi kurang signifikan," ujar Forecaster on duty, Addini Rabu (10/2/2021).
Wilayah di Kepri yang berpeluang hujan dengan intensitas ringan pada sore hari ialah wilayah Batam dan Lingga.
Sedangkan untuk wilayah lain seperti Karimun, Tanjupinang, Bintan, Natuna, Anambas diperkirakan cerah berawan.
Untuk kecepatan angin untuk wilayah Batam, Tanjupinang,Bintan, Lingga, Karimun diperkirakan hingga 30 kilometer perjam sedangkan Anambas Natuna diperkirakan hingga 40 kilometer per jam.
"Arah angin wilayah Kepri bertiup dari Timur Laut," ujarnya.
BMKG kelas I Hang Nadim Batam juga mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang laut.
"Waspada potensi gelombang laut yang dapat mencapai ketinggian 2.0 meter di wilayah Perairan Utara Kepulauan Anambas dan 3.0 meter di wilayah perairan utara Natuna," sebutnya.
(Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing/Roma Uly Sianturi/Alamudin)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google