Ashanty Disebut Telantarkan Anak Asuhnya, Status Putra Sebenarnya Ditanggapi Pakar Hukum

TRIBUNBATAM.id - Status Putra yang disebut telah ditelantarkan oleh Ashanty ditanggapi oleh pakar hukum.

Pakar hukum menekankan soal status Putra, apakah anak asuh atau anak angkat.

Dijelaskan jika keduanya berbeda, oleh karena itu status Putra perlu diperjelas.

Ashanty disebut menelantarkan anak karena dianggap tak lagi membiayai uang sekolah Putra di pesantren.

Selain itu Putra juga beranggapan jika dirinya hanya dijadikan konten saja.

Ttio Hananta S.H., MM menyebutkan pengamatannya seperti yang berhasil Banjarmasinpost.co.id peroleh dari rekaman video di kanal youtube Cumicumi, Kamis (11/2/2021).

• Seolah Menyindir Putra, Ashanty Sebut Punya Anak Asuh Lain: Nilainya Bagus, Gak Ada Masalah

Vlog ini berjudul 'Ashanty Berharap Anak Asuh Lainnya Yaitu Aulia Dapat Mewujudkan Cita-Citanya Sebagai Dokter'.

Muhammad Putra di sekolah santri di pesantren terkenal di kawasan Bogor. Ibu sambung Aurel ini beberapa tahun lalu membantu biaya sekolah Putra yang kala itu adalah seorang penjual cilok.

Namun terhembus kabar jika Ashanty telah menghentikan biaya sekolah Putra.

"Gini deh aku nyebutnya anak asuh ya karena emang aku bener tidak berniat mengangkat anak untuk tinggal bersama ku itu aku nggak pernah. Maksudnya aku punya 4 anak, jadi aku mengasuh anak niatnya untuk membantu bukan mengangkat anak untuk tinggal di rumah bareng, bukan begitu, " kata Ashanty dikutip Banjarmasinpost.co.id, Kamis (11/2/2021).

Sejak awal, Ashanty mengaku bila apa yang diperbuatnya hanya untuk sekedar membantu Putra agar menggapai cita-citanya dengan cara menyekolahkan di Pesantren unggulan.

Tindakan Putra rupanya buat Ashanty akhirnya putus biaya sekolahnya namun tidak dengan Aulia, anak asuh ia dan Anang yang lainnya.

"Aulia alhamdulillah nilainya bagus, udah nggak ikut mulung lagi. Sekarang dia lagi sekolah daring tapi masih di sekolahan yang aku kasih, " beber Ashanty.

Ashanty pun tegas nyatakan jika dirinya tak akan tega mengeluarkan anak asuhnya dari sekolahan terkecuali atas kehendak dari pribadi yang bersangkutan sendiri.

"Mungkin buat anak yang biasa hidupnya bebas untuk di Pesantren pasti nggak nyaman, harus shalat subuh, shalat lima waktu, nggak boleh pegang hand phone. Kalau Aulia emang dia ingin jadi dokter bantuin keluarga jadi dia nggak masalah, " sambungnya.