IMLEK 2021

Hujan saat Imlek 2021 Benarkah Keberuntungan di Tahun Kerbau Logam? Simak Penjelasannya

Beragam mitos berkembang di tengah masyarakat termasuk hujan saat Imlek sebagai pertanda keberuntungan.

TribunBatam.id/Yeni Hartati
IMLEK 2021 di Karimun Berbeda, Minim Lampion, Waktu Buka Tempat Hiburan Dibatasi. Foto Lampion yang terpasang di depan Kelenteng Cetya Vidya Sagara di jalan Nusantara, Karimun, Provinsi Kepri. 

TRIBUNBATAM.id  - Beragam mitos berkembang di tengah masyarakat termasuk hujan saat Imlek sebagai pertanda keberuntungan.

Tahun ini, perayaan Imlek 2021 berlangsung pada 12 Februari.

BMKG telah merilis prakiraan cuaca 13 Februari atau saat Imlek 2021 hujan akan mengguyur di beberapa provinsi.

Khusus di Batam hari ini, Kamis (11/2/2021) cuaca sudah mendung. 

Nah benarkah imlek selalu identik dengan hujan?

Dilansir Kompas.com, Guru Besar Studi China Universitas Indonesia Hermina Sutami, mengatakan bahwa menurutnya hujan yang turun setiap Imlek adalah faktor cuaca.

“Saya pikir faktor cuaca. BMKG yang tahu jawaban mengapa bulan Januari-Februari selalu hujan. Karena kalender Imlek juga pakai peredaran matahari, makanya perayaan Tahun Baru China ini tidak pernah maju terus,” ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (11/2/2021).

Ramalan Shio Hari Jumat 12 Februari 2021, Macan Sibuk, Naga Liburan, Babi Rewel di Hari Imlek 2021

IMLEK 2021 di Karimun Berbeda, Pasang Lampion Seadanya, Waktu Buka Tempat Hiburan Dibatasi

Bagi sebagian orang, turunnya hujan pada saat Imlek mungkin merupakan sebuah pertanda bahwa kabar gembira atau rezeki akan datang.

Terkait anggapan tersebut, Hermina menuturkan, hal tersebut berhubungan dengan filosofi mereka.

Sama halnya dengan anggapan bahwa hujan yang turun pada hari perkawinan dipercaya akan membawa banyak rezeki.

Hal yang sama juga dituturkan oleh Ko Eng yang saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Amurva Bhumi dalam wawancara tahun 2015.

“Memang sudah identik hujan, ya memang sudah bulannya. Harinya pasti jatuh pas musim hujan, ya pasti hujan,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (18/2/2015).

Dia meyakini bahwa hujan saat Imlek karena faktor cuaca yang sedang memasuki musim hujan dan tidak berkaitan dengan datangnya rezeki.

JELANG Imlek 2021, Harga Daging di Pasar Tos 3000 Batam Turun

Naungan Tahun Kerbau Logam

Imlek 2021 atau Tahun Baru Imlek 2572 menjadi pertanda masuknya naungan Tahun Kerbau Logam.

Dalam kalender China, Tahun Kerbau Logam terjadi setelah Tahun Tikus Logam 2020.

Hanya saja kali ini perayaan Imlek masih dalam suasana pandemi Covid-19, sama seperti saat perayaan Idul Fitri maupun Natal 2020.

Menurut sejarahnya, Imlek merupakan wujud syukur datangnya musim semi.

Memang perayaan Imlek selalu berada di musim penghujan. 

Di Indonesia mitos ini berkembang dan masyarakat menganggap saat Imlek identik dengan hujan deras.

Bahkan ada yang menautkannya ke pertanda rezeki dan keberuntungan.

GIF atau Gambar Bergerak Ucapan Imlek 2021, Terasa Lebih Unik dan Meriah

Prakiraan Cuaca BMKG 10-16 Februari 2021

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai potensi cuaca ekstrem pada periode 10-16 Februari 2021. 

Dikutip dari laman Setkab, BMKG mencatat sebagian besar wilayah Indonesia saat ini telah memasuki musim hujan. 

BMKG memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada Januari – Februari 2021 di sebagian Sumatra bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua. 

“Berdasarkan kondisi tersebut, maka kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan,” disampaikan Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (09/02/2021).

Wilayah berpotensi banjir bandang dan banjir menengah

Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (Impact Based Forecast – IBF) untuk potensi dampak banjir/banjir bandang pada periode tanggal 10-11 Februari 2021 dengan status SIAGA adalah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 

Sementara itu, berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR, dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian II Februari (sepuluh hari ke-2) di bulan Februari 2021 yaitu sebagian kecil Aceh bagian selatan, sebagian kecil Jambi bagian tengah.

Lalu, sebagian kecil Jawa Barat bagian timur, sebagian Jawa Tengah bagian utara, sebagian kecil Jawa Timur bagian timur, sebagian kecil Sulawesi Tengah bagian selatan, Sulawesi Selatan bagian utara. 

Kemudian Sulawesi Tenggara bagian utara, sebagian kecil Papua Barat bagian timur dan sebagian kecil Papua bagian utara dan tengah. 

“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” ujar Guswanto. 

 
Analisis BMKG
 

Berdasarkan analisis BMKG, adanya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan. 

Hal ini disebabkan oleh munculnya pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dan munculnya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah utara Indonesia sehingga mempengaruhi pola arah dan kecepatan angin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia. 

Selain itu, kondisi labilitas atmosfer yang kuat di sebagian wilayah Indonesia dapat turut berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal. 

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah:

Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, dan Lampung. 
Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. 

Kemudian Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.(tribunbatam)

baca berita terbaru di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved